Eropa Luncurkan Satelit Observasi Bumi Sentinel Ketujuh

EpochTimesId – Eropa meluncurkan satelit observasi Bumi Sentinel ketujuh. Peluncuran ini sebagai bagian dari program multi-miliar euro Copernicus. Program itu dibuat untuk membantu memprediksi fenomena cuaca seperti El Nino dan melacak kemajuan pemanasan global.

Satelit Sentinel-3B, bagian dari sistem satelit yang memantau Bumi, diluncurkan dengan roket Rockot dari kosmodrom Plesetsk di wilayah barat laut Rusia, Arkhangelsk, pada pukul 1:57 siang EDT (1757 GMT) pada hari Rabu (25/4/2018) lalu.

Sentinel-3B akan bergabung dengan kembarannya, Sentinel-3A, yang telah berada di orbit Bumi sejak tahun 2016. Mereka akan bersama-sama mengumpulkan data pada suhu permukaan laut dan ketinggian yang akan berkontribusi pada ramalan cuaca yang lebih tepat, serta membantu memperkirakan dampak kenaikan suhu.

Kedua satelit akan mengorbit 506 mil (815 km) di atas Bumi, di sisi berlawanan dari planet ini.

Data mereka juga dapat membantu perusahaan pelayaran memetakan rute yang lebih efisien. Satelit juga dapat digunakan untuk memantau kebakaran hutan, polusi air dan tumpahan minyak.

Proyek Copernicus digambarkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) sebagai program pengamatan Bumi yang paling ambisius hingga saat ini. Uni Eropa dan ESA telah melakukan pendanaan lebih dari 8 miliar euro ( 9,8 miliar dolar AS) hingga 2020.

Peluncuran proyek Copernicus menjadi sangat mendesak setelah Eropa kehilangan kontak dengan satelit observasi Bumi Envisat pada tahun 2012, setelah 10 tahun dioperasikan.

Satelit pertama dari organisasi yang beranggotakan tujuh negara Eropa kala itu diluncurkan pada bulan April 2014. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA