Media Afghanistan Mengecam Serangan Bom Teroris Terhadap Sejumlah Jurnalis

Epochtimes.id- Federasi Jurnalis Afghanistan (AFJ) dan media negara telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mengutuk ledakan, Senin (23/04/2018). Asosiasi jurnalis menyatakan serangan teroris adalah kejahatan perang.

“Serangan teroris ini adalah kejahatan perang dan serangan terorganisasi pada media Afghanistan,” kata pernyataan itu.

“Meskipun serangan hari ini dan ancaman lain terhadap jurnalis, media Afghanistan berkomitmen untuk memberikan informasi.”

“Serangan di jantung Kabul dan di Zona Hijau menunjukkan kurangnya keamanan yang serius oleh pemerintah.”

“Dalam surat bersama, media Afghanistan telah meminta Mahkamah Internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk menyelidiki insiden itu.”

“Media, yang kehilangan rekan-rekannya dan memiliki rekan-rekan yang terluka, berkomitmen untuk mendukung keluarga mereka yang tewas dan terluka dalam insiden itu. Kami meminta pemerintah untuk membantu keluarga korban,” demikian pernyataan resmi.

Insiden 30 April 2018 akan dikenang sebagai hari paling mematikan dalam sejarah media Afghanistan dan industri akan menandai hari di masa depan untuk menghormati rekan-rekan jurnalis yang gugur, demikian pernyataan resmi.

Sembilan wartawan dan juru kamera, termasuk juru kamera TOLOnews Yar Mohammad Tokhi, tewas dan terluka dalam pemboman.

Bom terjadi setelah responden pertama dan wartawan tiba di lokasi ledakan sebelumnya.

Wartawan yang tewas dalam ledakan adalah sebagai berikut:

1. Mahram Durani – Azadi Radio
2. Ebadullah Hananzai – Azadi Radio
3. Yar Mohammad Tokhi – TOLOnews Cameraman
4. Ghazi Rasooli – Jurnalis 1TV
5. Nowroz Ali Rajabi– Kamerawan 1TV
6. Shah Marai – Fotografer AFP
7. Saleem Talash – Mashal TV
8. Ali Saleemi – Mashal TV
9. Sabawoon Kakar – Azadi Radio

(asr)