Bank Terbesar Australia Dipaksa Mengungkap Hilangnya Belasan Juta Data Nasabah

EpochTimesId – ‘The Commonwealth Bank of Australia’ (CBA) dipaksa untuk mengungkap kehilangan catatan hampir 20 juta akun. Padahal, sebelumnya mereka memutuskan untuk tidak memberi tahu para pelanggannya. Insiden ini menjadi pukulan lain bagi lembaga yang sudah diguncang berbagai skandal.

Eksekutif Grup CBA, untuk Layanan Perbankan Ritel, Angus Sullivan menerima tanggung jawab den menjelaskan di YouTube. Dia muncul melalui Youtube setelah BuzzFeed Australia menulis berita terkait hal itu pekan lalu.

Sullivan mengatakan bahwa pada Mei 2016 bank terbesar di negara itu mendapati telah kehilangan dua pita magnetik. Pita magnetik itu berisi data nasabah sejak 15 tahun sebelumnya.

Data yang hilang itu berupa alamat dan nomor akun untuk 19,8 juta nasabah. Rekaman itu harus dibuang, tapi CBA tidak bisa memastikan bahwa pita magnetik hancur dengan baik dan aman, sebelum data nasabah diambil pihak ketiga.

“Rekaman itu tidak mengandung PIN, kata sandi, atau data lain yang dapat memungkinkan penipuan dan/atau kerugian bagi nasabah,” kata Sullivan.

Video Rekomendasi :

“Bank memberi tahu regulator dan meluncurkan penyelidikan internal. Kami menemukan kaset itu kemungkinan besar telah dibuang,” kata Sullivan.

“Keputusan untuk tidak memperingatkan pelanggan itu diambil, mengingat hasil penyelidikan kami menemukan bahwa rekaman itu kemungkinan besar dibuang,” kata Sullivan di klip video.

“Dalam kasus ini, kami menyeimbangkan kebutuhan untuk memperingatkan pelanggan, bahwa mereka tidak perlu mengkhawatirkan hal ini.”

Sullivan mengatakan penyelidikan tidak menemukan bukti bahwa data telah dikompromikan, dijual, atau diakses oleh pihak ketiga.

“Saya ingin meyakinkan pelanggan kami bahwa kami telah mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi informasi mereka dan kami mohon maaf atas kekhawatiran apa pun yang mungkin ditimbulkan oleh insiden ini.”

Sullivan datang bergabung dengan bank terbesar di Australia itu, pada saat perusahaan mengalami sejumlah kesulitan. Minggu lalu Bank Commonwealth dikritik oleh regulator utama, karena kondisi yang memungkinkan kejahatan pencucian uang berkembang pada perusahaan perbankan tersebut.

Australian Prudential Regulatory Authority (APRA) menghantam CBA dengan persyaratan modal tambahan sebesar 1 milyar dolar Australia (753 juta dolar AS). Regulator juga menyindir ‘rasa puas diri yang meluas’ di dalam organisasi.

Menteri Keuangan Australia, Scott Morrison, bahkan meminta lebih banyak pejabat perusahaan untuk bekerja keras.

Awal pekan lalu, perusahaan manajer keuangan terdaftar yang terbesar di Australia, AMP Ltd, mengumumkan pengunduran diri ketua dan penasihat hukum. Mereka memotong gaji direktur sebagai tanggapan atas pengungkapan kesalahan tersebut oleh tim penyelidikan independen. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA