Ledakan Tambang Batubara di Tiongkok Tewaskan Dua Pekerja, Tiga Hilang

BEIJING – Sebuah ledakan pada 9 Mei di sebuah tambang batu bara kecil di Provinsi Hunan Tiongkok telah menewaskan dua pekerja sementara tiga lainnya hilang, kata biro keamanan tambang batubara Hunan.

Insiden tersebut terjadi di Hunan Baodian Qunli Coal Mining Co, yang memproduksi 120.000 ton batu bara setiap tahun.

Regulator keamanan tambang Hunan mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah pada September bahwa pihaknya telah menghentikan sementara produksi di pertambangan Baodian Qunli setelah menemukan tidak mengikuti standar keamanan dan izin produksinya telah berakhir.

Tidak jelas apakah Baodian Qunli telah memiliki lisensi produksi ketika ledakan tersebut terjadi. Kecelakaan itu terjadi pada pukul 3 pagi pada 9 Mei, kata biro keamanan.

Penyebab kecelakaan sedang diselidiki, kata pemerintah kota Shaoyang, kota dekat tempat pertambangan itu berada.

Tambang batubara tersebut dimiliki oleh Hunan Baodian Group, yang 40 persen dimiliki oleh manajer aset kota untuk kota Shaoyang dengan China Guodian Group memegang sisanya. Guodian telah melakukan beberapa upaya untuk menjual sahamnya di tambang batubara tersebut kepada investor swasta sejak 2014, menurut pengajuan bersama Shanghai United Assets dan Equity Exchange, sebuah rumah lelang aset milik negara.

Ledakan tersebut adalah kecelakaan tambang batu bara terbesar pertama tahun ini dan mungkin menuntun ke pengawasan yang ketat terhadap praktik-praktik keselamatan tambang batubara.

Produksi batu bara Tiongkok pada Maret turun ke posisi terendah sejak Oktober, data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan, sebagai penambang di dalam konsumen teratas dunia untuk bahan bakar skala operasi kembali di tengah penurunan harga. (ran)

ErabaruNews