Tiongkok Kirim Lebih Banyak Pejabat ke Amerika untuk Hindari perang Dagang

EpochTimesId – Media Hongkong ‘South China Morning Post’ pada 13 Mei 2018 melaporkan bahwa Beijing sedang mempertimbangkan untuk mengirim lebih banyak pejabat senior ke Washington. Pengiriman pejabat gaek bertujuan untuk mempermudah hubungan dengan pemerintahan Trump.

Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu He akan berada di Amerika Serikat untuk memulai negosiasi perdagangan putaran kedua. Selain itu Wakil Presiden Wang Qishan kabarnya juga akan menyusul pada bulan Juni atau Juli 2018 mendatang.

Laporan tersebut mengutip ucapan seorang sumber yang akrab dengan situasi hubungan dagang kedua negara. Sumber menyebutkan bahwa Liu He terutama bertanggung jawab untuk menegosiasikan masalah perdagangan tertentu secara mendalam.

Sementara itu, Wang Qishan selain meredakan ketegangan perdagangan juga terutama akan bertanggung jawab atas dialog strategis perdagangan antara Tiongkok dengan Amerika Serikat dalam berbagai masalah.

Selain itu Wang juga membawa misi untuk menghilangkan kekhawatiran AS terhadap Tiongkok yang sedang gencar melakukan pengembangan bidang teknologi. Hal ini juga menjadi salah satu aspek terjadinya gesekan perdagangan.

Shi Yinhong, seorang profesor hubungan internasional di Renmin University of China mengatakan bahwa, siapa pun yang dikirim ke medan negosiasi, tidak akan menghasilkan terobosan yang berarti. Konflik hanya dapat diperkecil dengan melakukan kompromi.

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Dia menambahkan bahwa Wang memiliki teman di AS, tetapi tugasnya akan tetap menantang. Karena pemerintahan Trump tidak akan mempermudah Wang menemui teman-temannya.

Artikel analisis yang dipublikasi media ‘New York Times’ pada 13 April menyebutkan, tim inti Xi Jinping, termasuk Wang Qishan sedang menghadapi kesulitan dalam menilai hubungan Tiongkok-AS. Dia merasa dibuat bingung oleh pemerintahan Trump.

Beberapa presiden AS terdahulu selalu mendukung perdagangan Tiongkok-AS, tetapi Trump meninggalkan model ini. Pada saat yang sama, politisi Amerika yang cukup dekat dengan Beijing secara bertahap telah disingkirkan oleh Trump.

Sebuah artikel di media ‘Free Asia’ mengatakan, penyebab dari perang dagang Tiongkok-AS adalah akibat pemerintah Tiongkok selama puluhan tahun terus melakukan kecurangan dan bahkan penipuan. Tiongkok mencuri teknologi, menghalalkan segala cara untuk medapatkan apa yang mereka inginkan.

Tanpa sadar pemerintah AS terdahulu telah membesarkan harimau yang mendatangkan bahaya. Trump yang mendukung kebijakan keras terhadap PKT sekarang menjabat presiden, ini berarti awal dari sebuah perubahan besar akan terjadi.

Trump tahun lalu mengecam rezim komunis yang telah membawa bencana bagi umat manusia. Dia menetapkan Tiongkok sebagai lawan dalam strategi keamanan nasional yang baru. Trump beranggapan bahwa Tiongkok komunis merupakan ancaman terhadap nilai-nilai Amerika dan ketertiban internasional.

Saat ini, rencana kenaikan tarif pajak AS terhadap komoditas Tiongkok akan memasuki periode keputusan akhir. Liu He memimpin tim negosiasi ke Amerika Serikat dalam rangka ‘memadamkan kobaran api’.

Ada berita yang menyebutkan bahwa Liu He akan membawa serta sejumlah besar order pembelian barang-barang AS.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa Wang Qishan mendapat tugas untuk membantu Xi Jinping menangani urusan diplomatik dan bertanggung jawab atas hubungan bilateral dengan AS. Pada awal negosiasi perdagangan Tiongkok-AS bulan ini di Beijing, media Hongkong memperkirakan bahwa Wang Qishan akan diandalkan PKT sebagai figur penentu. Namun, ia tidak muncul dalam negosiasi.

Media Hongkong menunjukkan bahwa negosiasi perdagangan akan menjadi proses jangka panjang. Sehingga jika terlalu cepat memunculkan Wang Qishan akan menunjukkan kelemahan Tiongkok.

Tang Jingyuan, pengamat dari NTDTV dalam analisanya menyebutkan, cepat atau lambat Tiongkok akan berkompromi dalam perang dagang. Tapi siapa yang mau menandatangani kesepakatan kompromi? Bukankah Ia yang akan menerima gelar pengkhianat, penakut? Ini mungkin menjadi alasan mengapa Wang Qishan tidak ingin muncul secara terbuka. (Zheng Lu/NTDTV/Sinatra/waa)

Video Rekomendasi :