Pejabat Tinggi Korea Utara Datangi Amerika Serikat

EpochTimesId – Salah satu pejabat tinggi Korea Utara akan datang ke New York, Amerika Serikat. Dia akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Sementara itu, pertemuan delegasi dua negara juga sedang berlangsung di Korea Utara. Pertemuan tersebut dan pengiriman utusan Korut ke AS, adalah persiapan pertemuan puncak antara Trump dan diktator komunis Kim Jong Un. KTT rencananya akan digelar pada 12 Juni di Singapura.

“Kami telah menempatkan tim yang hebat bersama untuk pembicaraan kami dengan Korea Utara,” kata Trump di Twitter pada hari Selasa, 29 Mei 2018 waktu AS. “Pertemuan saat ini sedang berlangsung mengenai KTT, dan banyak lagi. Kim Young Chol, Wakil Ketua Korea Utara, menuju ke New York. Tanggapan yang konkret untuk surat saya, terima kasih!”

Kim Yong Chol, adalah wakil ketua Partai Buruh Korea. Di sebelumnya juga pernah menjabat direktur Biro Pengintaian Umum, badan intelijen utama Utara.

Dia akan bertemu dengan Menlu AS, Mike Pompeo akhir pekan ini, Gedung Putih mengatakan dalam rilis Selasa sore. Jika benar-benar berlangsung, ini akan menjadi pertemuan pejabat Korea Utara yang paling senior untuk bertemu dengan pejabat tinggi di Amerika Serikat sejak tahun 2000.

Selama pertemuan bersejarah para pemimpin Utara dan Selatan pada tanggal 27 April, mereka sepakat untuk mencari ‘denuklirisasi penuh’ dari semenanjung Korea. Rencana itu sudah dimulai untuk KTT Kim Jong Un dengan Trump.

Trump sempat menyatakan mundur dari pertemuan 12 Juni (Singapura) pekan lalu. Trump mengirim surat kepada Kim Jong-un setelah Korea Utara mundur dari pertemuan kedua yang dijadwalkan dengan Korea Selatan. Trump mengancam akan membatalkan pertemuan puncak, karena Korut meningkatkan prospek perang nuklir, dan menghina Wakil Presiden Mike Pence.

“Saya sangat menantikan untuk berada di sana bersama Anda. Sayangnya, berdasarkan kemarahan yang luar biasa dan permusuhan terbuka yang ditampilkan dalam pernyataan terbaru Anda, saya merasa itu tidak pantas. Pada saat ini, untuk memiliki pertemuan yang direncanakan (sejak) lama ini,” tulis Trump dalam surat yang diterbitkan kepada Kim Jong Un.

Korea Utara menanggapi dengan pernyataan damai dan Trump kembali menanggapi pada 25 Mei, “pembicaraan yang sangat produktif sedang dilakukan untuk mengembalikan (tetap menggelar) KTT itu.”

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengadakan pertemuan kejutan dengan Kim Jong Un pada Sabtu, 26 Mei 2018 di desa perbatasan Panmunjom, perbatasan antara Utara dan Selatan.

“Kedua pemimpin secara terbuka bertukar pandangan tentang hubungan Korea Utara-AS. KTT yang berhasil dan tentang penerapan Deklarasi Panmunjom,” kata juru bicara kepresidenan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Dan pada hari Minggu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa para pejabat Amerika dan Korea Utara telah bertemu di Panmunjom. Sung Kim, mantan duta besar AS untuk Korea Selatan dan duta besar saat ini untuk Filipina, memimpin delegasi Amerika itu, seorang pejabat Amerika mengatakan kepada Reuters.

Persiapan KTT, hingga kini tampaknya berjalan lancar.

Kepala staf de fakto Kim Jong Un, Kim Chang Son, sementara itu, terbang ke Singapura melalui Beijing pada Senin malam, penyiar NHK Jepang melaporkan.

Pada saat yang sama, tim ‘pra-muka AS’ melakukan perjalanan ke Singapura untuk bertemu dengan Korea Utara, kata Gedung Putih.

Pejabat pemerintah AS, termasuk wakil kepala staf Gedung Putih untuk operasi Joe Hagin, meninggalkan Pangkalan Udara Yokota AS di Jepang menuju Singapura pada Senin (28/5/2018), kata NHK.

Choe Kang Il, seorang pejabat kementerian luar negeri Korea Utara yang terlibat dengan masalah Amerika Utara, juga terlihat di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing, menurut Yonhap. Laporan itu tidak mengatakan apakah Choe menemani Kim Yong Chol.

Kim Yong Chol telah menjadi pemain sentral dalam negosiasi baru-baru ini antara Korea Utara dan Korea Selatan, serta Amerika Serikat.

Dia adalah bagian dari delegasi Korea Utara untuk upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan; Ia bergabung dengan Kim Jong Un dalam dua pertemuannya dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in pada bulan April dan Mei; dan menjadi tuan rumah bagi Pompeo ketika dia mengunjungi Pyongyang paling awal awal bulan ini.

Amerika Serikat dan Korea Selatan memasukkan Kim Yong Chol dalam daftar hitam, karena mendukung program nuklir dan rudal Korea Utara pada tahun 2010 dan 2016.

Karena sanksi terhadapnya, Kim Yong Chol dilarang mengunjungi Amerika Serikat secara normal. Setiap kunjungan ke Amerika Serikat akan diberikan pengecualian untuk urusan-urusan tertentu.

Selama masa jabatannya sebagai pejabat intelijen senior, Kim Yong Chol dituduh oleh Korea Selatan mendalangi serangan mematikan pada kapal angkatan laut Korea Selatan dan sebuah pulau pada tahun 2010. Dia juga dikaitkan oleh intelijen AS dalam serangan cyber pada Sony Pictures pada tahun 2014. Korea membantah terlibat dalam serangan itu.
(Laporan Reporter Epoch Times, Ivan Pentchoukov dan Reuters/Petr Svab/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA