Pesawat Capital Tiongkok Alami Gagal Mekanik Ratusan Penumpang Histeris

EpochTimesId – Sebuah pesawat penumpang milik maskapai Tiongkok Capital Airlines jurusan kota Hangzhou-Nha Trang, Vietnam mengalami kegagalan mekanis. Pesawat yang membawa 211 itu pun terbang kembali, setelah sempat lepas landas.

Pada 29 Mei sore, Capital Airlines dengan nomor penerbangan JD421 lepas landas dari Bandara Xiaoshan, Hangzhou menuju Vietnam. Kira-kira 1 jam kemudian, pesawat tersebut mendarat darurat di bandara yang sama akibat kegagalan mekanis.

Ini adalah untuk kedua kalinya sebuah pesawat sipil di Daratan Tiongkok mengalami kejadian yang tidak diinginkan di atas udara, dalam tempo setengah bulan.

China Central TV mengutip pernyataan pejabat berwenang dari maskapai Capital Airlines. Dia memberitahukan bahwa alasan pesawat tersebut kembali ke Bandara Hangzhou karena kaca pilot mengalami keretakan. Tetapi keterangannya segera mendapatkan bantahan.

Pesawat itu kemudian dikatakan terkena turbulensi. Namun, penumpang memang menemukan dan melihat ada retakan di kaca pesawat.

Sementara itu, ‘Beijing News’ melaporkan bahwa, menurut seorang penumpang wanita bermarga Fang, Dia terbangun dari tidur akibat turbulensi yang parah pada pesawat. Saat itu pesawat mengalami penurunan ketinggian dengan cepat.

“Muncul perasaan kehilangan berat, seperti naik ayunan, sayap pesawat miring sebelah, seluruh proses berlangsung lima sampai enam menit. Rasanya sangat lama, tangan yang gemetar hanya bisa memegang erat pada pegangan di bangku. Sampai turun pesawat pun kaki masih gemetar,” tutur Fang.

Setelah pesawat mendarat, para penumpang meminta penjelasan dari pihak berwenang. Beberapa staf menjelaskan bahwa kaca depan memang mengalami retakan.

Namun, Capital Airlines dalam menanggapi pertanyaan media lokal mengatakan bahwa itu hanya kegagalan mekanis umum.

Media ‘Qianjiang Evening News’ mengutip ucapan seorang penumpang pria bermarga Zheng. Dia menuturkan, pesawat terlambat satu jam dari jadwal semula. Setelah sekitar satu jam kemudian, pesawat tiba-tiba mengalami guncangan keras. Radio kokpit memberitakan bahwa pesawat sedang mengalami turbulensi.

“Saya sering naik pesawat tetapi belum pernah mengalami guncangan seperti ini,” kata Zheng.

Setelah itu radio memberitakan bahwa pesawat akan terbang kembali ke Hangzhou. Zheng dan seorang penumpang lainnya memberitahu media, saat naik pesawat menuju bangku, mereka melihat kaca depan kokpit ada retakan.

Satu keluarga warga Hangzhou yang naik pesawat tersebut juga mengaku bahwa kaca depan kokpit memiliki 4 hingga 5 buah retakan. Kemudian diambil gambar oleh seorang netizen.

Pada 30 Mei 2018, media corong CCTV melaporkan bahwa menurut laporan seorang turis, pesawat terbang kembali ke Hangzhou karena kaca kokpit retak. Untuk itu, penanggung jawab maskapai Capital Airlines membenarkan bahwa terjadi keretakan pada kaca kokpit yang termasuk kegagalan mekanis normal.

Namun, tidak lama kemudian CCTV menyiarkan berita bantahan. Mereka mengatakan, maskapai penerbangan mengatakan bahwa berita tentang kaca depan pesawat retak, tidak benar.

‘Xia Wen’ melalui pengusutan menemukan bahwa pesawat yang mengalami gangguan tersebut pesawat ini adalah Airbus A321. Usia pesawat adalah 0,1 tahun atau belum genap 2 bulan, dengan nomor pesawat adalah B-300F.

Menurut pemberitaan situs Sumber Penerbangan Sipil, pada 26 Mei 2018, sebuah pesawat Airbus B-300G baru yang dibeli oleh maskapai Capital Airlines telah tiba di Bandara Internasional Tianjin Binhai. Dan pesawat A321 ini merupakan pesawat kedua yang baru diperoleh Capital Airlines pada tahun ini.

Sampai saat ini, Maskapai Capital Airlines mengoperasikan 20 buah A319, 34 buah A320, 16 buah A321 dan 8 buah A330.

Sebelumnya, Sichuan Airlines mengalami kejadian yang membahayakan pada ketinggian 10.000 meter. Pesawat sipil Seri A319-21 yang dimiliki Tiongkok baru-baru ini mengalami risiko keamanan yang serupa.

Pada pagi hari tanggal 14 Mei, Sichuan Airlines A319-100 dengan nomor penerbangan 3U8633 yang melayani jalur Chongqing-Lhasa mengalami insiden membahayakan. Kaca kokpit bagian kanan retak, pecah, dan kemudian jatuh. Hal itu menyebabkan kabin kehilangan tekanan, sehingga sejumlah peralatan menjadi rusak.

Beruntung pesawat berhasil mendarat darurat di Bandara Shuangliu, Chengdu.

Dinas Penerbangan Sipil Tiongkok kemudian melaporkan kejadian kepada Biro Investigasi Kecelakaan Prancis (BEA) dan perusahaan Airbus. Mereka kemudian berjanji akan mengutus para ahlinya untuk datang ke Tiongkok guna melakukan investigasi. (Li Jing/ET/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA