Dubes Amerika Picu Kontroversi dan Ancaman Pengusiran di Jerman

EpochTimesId – Belum genap sebulan melapor untuk bertugas di Berlin, Duta Besar AS untuk Jerman, Richard Grenell sudah memicu kontroversi. Pernyataannya membuat sejumlah politisi Jerman menyerukan pemecatannya.

“Pelanggarannya? Dia mengatakan ingin memberdayakan kaum konservatif di Eropa. Grenell harus diusir,” ujar Sahra Wagenknecht, ketua bersama partai sayap kiri Jerman, Die Linke, seperti dikutip dari Die Welt.

“Seseorang seperti duta besar AS Richard Grenell, yang mengira dia bisa menguasai Eropa dan menentukan siapa yang memerintah di sini. Dia tidak boleh lagi tinggal di Jerman sebagai diplomat,” sambung Wagenknecht.

“Jika pemerintah federal serius tentang kedaulatan demokratis negara kita, seharusnya tidak mengundang Grenell untuk mengobrol sambil minum kopi, tetapi segera usir dia.”

Grenell, dalam sebuah wawancara dengan situs berita konservatif Breitbart, mengatakan, “Saya benar-benar ingin memberdayakan konservatif lain di seluruh Eropa, para pemimpin lainnya. Saya pikir ada gelombang kebijakan konservatif yang bisa diandalkan, karena kebijakan ‘kiri’ yang (ada selama ini) gagal.”

“Saya pikir terpilihnya Donald Trump telah memberdayakan individu dan orang-orang mengatakan bahwa mereka tidak bisa hanya memungkinkan kelas politik untuk menentukan, sebelum pemilihan berlangsung, siapa yang akan menang dan siapa yang harus menjalankan.”

Grenell mengatakan ada dukungan ‘besar’ untuk ‘kebijakan konsisten konservatif’ tentang migrasi, pemotongan pajak, serta pemotongan birokrasi dan peraturan yang rumit.

Beberapa politisi Jerman selain Wagenknecht juga menyatakan ketidaksenangan mereka dengan Grenell. Mereka menilai komentarnya tidak pantas dan tidak sopan sebagai seorang diplomat.

Dalam Twit pada 3 Juni 2018, Grenell menanggapi tuduhan tersebut. Dia juga membantah berusaha untuk campur tangan dalam politik Jerman. Dia menegaskan, hanya menyampaikan situasi politik di Amerika yang sukses, dan Eropa layak mengambil inspirasinya.

“Gagasan bahwa saya akan mendukung calon atau partai, (adalah) konyol. Saya berpegang pada komentar saya bahwa kami mengalami kebangkitan dari mayoritas (masyarakat) yang diam, mereka yang menolak elit. Dipimpin oleh Trump,” kicaunya di Twitter.

Pada hari pertama Grenell bertugas pada 8 Mei 2018 sang Dubes juga memicu pertengkaran diplomatik. Setelah Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat keluar dari kesepakatan Iran, Dia berkicau di Twitter, “Bahwa perusahaan Jerman yang melakukan bisnis di Iran, harus segera dihentikan operasionalnya.”

Pemerintah Jerman telah mengundang Grenell untuk berdiskusi. Mereka akan membahas komentar provokatif terbarunya. (The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA