Gading Gajah Ilegal Diperdagangkan Secara Terbuka di Eropa

EpochTimesId – Gading gajah ilegal diperjualbelikan secara terbuka di seluruh Eropa sebagai ‘barang antik’. Sebab, pedagang menemukan celah dalam hukum Eropa, menurut para peneliti.

Di bawah peraturan Eropa saat ini, perdagangan gading muda dari tahun 1990 memang dilarang. Sementara gading yang diperoleh antara tahun 1947 dan 1990, harus dijual dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Barang-barang gading yang dibuat sebelum tahun 1947 dapat diperdagangkan secara bebas di Uni Eropa. Sehingga beberapa penjual secara palsu mengklaim kepingan gadingnya berasal dari, sebelum tanggal tersebut. Ini adalah sesuatu yang mustahil untuk dibuktikan tanpa melalui proses penanggalan radio karbon yang mahal.

Kelompok kampanye Avaaz, yang mensponsori penelitian, membeli lebih dari 100 item gading di 10 negara Eropa untuk menentukan usia nyata otentik.

Ketika unit pengujian karbon Universitas Oxford memeriksa barang-barang tersebut, mereka menemukan bahwa 75 persen dari gading yang telah diolah tersebut adalah ‘barang antik palsu’, yang dijual secara ilegal.

Sepotong gading ilegal yang dijual di Belanda. Peneliti membeli lebih dari 100 gading dan menemukan 75 persennya adalah barang antik palsu yang dijual secara ilegal. (Avaaz/The Epoch Times)

“Bukti penjualan besar-besaran ini, membuktikan tanpa keraguan, bahwa gading ilegal sedang dijual bebas di seluruh Eropa,” kata Bert Wander, direktur kampanye Avaaz.

“Ini harus memicu berakhirnya perdagangan berdarah ini. Setiap hari penjualan pernak-pernik ini terus berlanjut, adalah hari yang lebih dekat untuk menyapu habis gajah yang spesial selamanya.”

Perdagangan satwa liar diperkirakan bernilai hingga 20 miliar euro per tahun. Bulan lalu, Parlemen Eropa menyerukan larangan penuh atas perdagangan gading.

“Gading yang dirontokkan secara ilegal sering masuk ke pasar legal, menjadikan gajah sebagai sasaran yang menggiurkan bagi para pemburu. Perburuan selanjutnya terkait dengan korupsi, kejahatan terorganisir, pembiayaan kelompok bersenjata, dan pembunuhan penjaga taman,” katanya.

Badan amal konservasi, Tusk, mengatakan setidaknya 20.000 gajah dibantai setiap tahun karena permintaan akan taring mereka. Sementara organisasi lain menyebutkan jumlahnya mendekati 30.000 ekor per tahun.

Populasi gajah savana Afrika menurun sebesar 8 persen setiap tahun, terutama karena perburuan, menurut lembaga ‘Great Elephant Census’.

Masalah Luas Eropa
Hasil dari pengujian karbon menemukan bahwa 20 persen dari potongan-potongan yang dijual oleh toko-toko antik dan penjual swasta berasal dari gajah yang baru-baru ini diburu.

Mengkhawatirkan, data menunjukkan dua item berasal dari setelah 2010, tetapi diloloskan sebagai barang antik.

Penyelidikan menemukan bahwa semua potongan yang dijual di Bulgaria, Spanyol, dan Italia adalah ilegal. Begitu juga sebagian besar barang dari Perancis, Belanda, dan Portugal.

Catherine Bearder, anggota Parlemen Eropa yang menulis resolusi untuk larangan Uni Eropa pada perdagangan gading, mengatakan kepada The Epoch Times, bahwa dia terkejut dengan tingginya proporsi gading ilegal yang beredar di pasaran.

Bearder menjadi tuan rumah sebuah pameran di Parlemen Eropa pada 10 Juli yang menampilkan 80 buah gading yang diperdagangkan secara ilegal untuk menyerukan diakhirinya perdagangan satwa liar. Dia mengatakan beberapa barang itu dibuat dengan sangat kasar.

“Membunuh hewan yang luar biasa seperti itu dan membuatnya berakhir sebagai sesuatu yang diukir dengan buruk, kita benar-benar tidak membutuhkan hal semacam itu,” kata Bearder.

Dia mengatakan satu-satunya cara untuk menghentikan perdagangan adalah dengan mengambil nilai finansial gading.

Avaaz mengatakan bahwa hasil penelitian, yang termasuk barang-barang yang dijual di toko-toko dan online, menunjukkan bahwa Komisi Eropa harus berbuat lebih banyak untuk mengendalikan pasar gading ilegal.

“Temuan membuktikan bahwa tidak mungkin untuk menegakkan hukum saat ini tanpa unit pengujian karbon radio di setiap kantor polisi, yang jelas bukan pilihan,” kata Wander. “Satu-satunya cara untuk memastikan Eropa tidak ternoda oleh pernak-pernik berdarah adalah larangan penuh terhadap gading.”

Pada bulan April, Inggris mengumumkan larangan atas semua penjualan gading, dengan pengecualian terbatas untuk barang-barang tertentu.

“Gading seharusnya tidak pernah dilihat sebagai komoditas untuk keuntungan finansial atau simbol status, jadi kami akan memperkenalkan salah satu larangan terberat di dunia pada penjualan gading untuk melindungi gajah demi generasi mendatang,” kata Menteri Lingkungan Hidup Inggris, Michael Gove, pada saat itu.

Siapa pun yang melanggar larangan Inggris akan didenda dengan jumlah yang tidak terbatas. Bahkan, mereka akan menghadapi ancaman hukuman hingga lima tahun penjara di bawah aturan baru.

Larangan itu juga merupakan kemenangan bagi Pangeran William dari Inggris, yang telah lama berkampanye menentang perdagangan gading.

Amerika Serikat hampir melarang penjualan gading, sementara Hong Kong baru-baru ini membuat langkah awal untuk menerapkan larangan. (Jane Gray/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA