Korban Gempa di Lombok Mencapai 91 Orang Meninggal Dunia dan 209 Orang Terluka

Epochtimes.id. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho merilis hingga Senin (6/8/2018) siang dampak akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bertambah menjadi 91 orang meninggal dunia dan 209 luka-luka.

Sutopo merinci pemantaun gempa yang paling parah dirasakan di Lombok Utara karena berada di wilayah pusat gempa. Termasuk di daerah Lombok Timur dan wilayah padat penduduk di Lombok Barat.

“Hingga siang ini korban meninggal 91 orang, 209 orang luka-luka, ribuan rumah rusak, dan ribuan warga masih mengungsi,” kata Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (6/8/2018).

Menurut Sutopo, data ini masih merupakan laporan sementara. Pasalnya, hingga kini pendataan masih terus dilakukan. Ini dikarenakan masih belum sepenuhnya wilayah terdampak dijangkau oleh petugas gabungan.

Rincian korban meninggal di Lombok Utara menyebabkan72 orang meninggal dan 64 orang luka-luka

– Desa Gondang Kecamatan Gangga 9 orang

– Desa Sesait 5 orang

– Desa Sntong Pansor Daya Kecamatan Kayangan 18 orang

– Desa Dangiang kecamatan Kayangan 10 orang

– Desa pemenang Kecamatan Pemenang 1 orang

– Gili Air 1 orang

– Desa Gumantar 18 orang

– Lengkuku 2 orang

– Karang Lande 1 orang

– Desa Manggala 7 orang

Di Kabupaten Lombok Tengah, korban meninggal dunia 2 orang dengan rincian:

– Desa Pengadang 1 orang

– Desa Aik Berik Batu Keliang 1 orang

Di Kabupaten Lombok Timur, korban meninggal dunia dua orang, dengan rincian:

– Pohgading 1 orang

– Desa Pringga Jurang Kecamatan Montong Gading 1 orang

Di kabupaten Lombok Barat korban meninggal dunia 9 orang, dengan rincian:

– Rincian di Desa Gunung Sari 7 orang

– Desa Keduri satu orang

– Desa Gerung satu orang

Di Kota Mataram, 4 orang meninggal dunia, 63 orang luka berat, 8 luka ringan, 37 orang.

Sutopo menjelaskan sebagaian besar korban meninggal dunia dikarenakan tertimpa oleh bangunan yang rusak karena gempa. Selain itu, kata Sutopo, ada warga yang panik saat gempa terjadi hingga terjatuh.

“Sebagian besar tertimpa oleh bangunan dinding-dinding yang roboh,” urai Sutopo. (asr)

Sumber : Erabaru.net