Diserang Terus Oleh Media Kiri Polling Trump Malah Naik

Tang Hao

Jika Reagan adalah “Presiden Teflon”, kalau Trump mungkin boleh disebut “Presiden Anti-peluru” (bullet-proof president).

Pada 16 Juli lalu, Presiden AS Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan konferensi tingkat tinggi, setelah pertemuan itu, media arus utama Amerika dengan spontan melancarkan serangan opini publik yang luar biasa sengit terhadap Trump, bahkan siang-malam menyatakan Trump sebagai “pengkhianat negara”. Namun, hasil dari putaran baru perang media itu telah mengecewakan kubu anti-Trump sendiri.

Jajak pendapat yang diselesaikan pada tanggal 15 hingga 18 Juli yang dilakukan oleh “Wall Street JournaI” yang bekerjasama dengan NBC News menunjukkan bahwa dukungan opini publik Trump merambat naik dengan stabil, meningkat 1% menjadi 45% dibandingkan dengan bulan Juni; dukungan pemilih dari Partai Republik mencapai 88%, mencapai rekor tertinggi baru sejak ‘insiden 11 September’ 2001.

Jajak pendapat lain yang diselesaikan oleh Pusat Studi Politik Amerika Harvard University dan Perusahaan Harris (Harvard CAPS / Harris) pada tanggal 24 hingga 25 Juli, juga menunjukkan hasil yang sama yakni dukungan opini publik Trump mencapai 45%; dan dukungan dari keseluruhan pemilih AS terhadap Partai Republik juga meningkat menjadi 40%, menciptakan titik tertinggi di tahun ini.

Kedua jajak pendapat ini diselesaikan setelah pertemuan Trump & Putin dan semua mendapatkan hasil yang sama. Ini mencerminkan bahwa penyerangan dahsyat dan komentar radikal dari media condong-kiri terhadap Trump, tidak hanya tidak berefek terhadap Trump namun bahkan meningkatkan reputasi Trump.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

  1. Kinerja Trump unggul, publik sangat terkesan

Pertama-tama yang paling penting adalah kinerja Trump yang luar biasa, sangat nyata bagi publik.

Setelah Trump menjabat, ia berusaha keras merevitalisasi ekonomi, mengurangi pengontrolan oleh pemerintah, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan usaha dan menarik investasi dari dalam dan luar negeri, Akibatnya, tidak hanya tingkat pertumbuhan PDB di kuartal kedua dan ketiga tahun lalu melebihi 3%, tetapi juga tingkat pertumbuhan PDB pada kuartal kedua tahun ini mencapai 4,1%, menciptakan ketinggian baru sejak tahun 2014.

Trump menggunakan pandangan dan daya eksekusi seorang pengusaha, dengan tepat menerapkan berbagai kebijakan ekonomi, mereformasi penyakit ekonomi AS, meningkatkan pekerjaan dan pendapatan masyarakat, sehingga dukungan publik terhadap kebijakan ekonomi Trump melebihi 50%.

  1. Mencurahkan perhatian terhadap masalah penghidupan rakyat & mereformasi keamanan publik

Trump sebagai miliarder papan atas, namun dia telah lama memperhatikan masalah penghidupan dan sosial di tingkat akar rumput Amerika Serikat. Setelah dia menjabat segera  mengumumkan peningkatan upaya untuk memerangi masalah sosial seperti kecanduan opium dan obat-obatan serta penyalahgunaan narkoba dan lain-lain untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental warga: terutama untuk anak-anak muda.

Ketika masa remaja Trump pernah sekolah di kejuruan militer, setelah ia menjabat, sangat menaruh perhatian terhadap masalah perawatan medis veteran, dia berkali-kali mengeluarkan perintah administratif untuk mereformasi layanan perawatan veteran agar tentara yang pernah membela negara di medan perang setelah mereka kembali ke masyarakat, juga dapat menerima perlakuan yang bermartabat dan menikmati perawatan medis yang komprehensif.

Pada saat yang sama, Trump juga dengan keras menjaga perbatasan, menangkap dan memulangkan imigran gelap yang melakukan kejahatan di Amerika Serikat, serta bertindak cepat, tegas dan sukses dalam memberantas gangster transnasional terkenal MS-13, serta secara efektif meningkatkan keamanan publik AS yang diapresiasi oleh masyarakat dan para orang tua.

  1. Anti-terorisme cepat dan kuat, dengan keras melawan musuh dari luar.

Setelah Trump menjabat, ia dengan segera memerintahkan untuk memperkuat power militer, memperluas perekrutan pasukan dan sepenuhnya menyerahkan wewenang kepada militer untuk memimpin operasi terhadap ISIS.

Dalam waktu kurang dari setahun, ISIS hampir disapu habis oleh pasukan militer dan koalisi AS, hanya menyisakan sisa-sisa kekuatan sporadis yang kocar kacir kemana-mana.

Hasil anti-terorisme Trump yang luar biasa, bahkan seperti “Washington Post” yang selalu anti Trump, mau tak mau mendukungnya, “Di bawah pemerintahan Trump, perkembangan melawan ISIS telah mendapatkan kemajuan dramatis.”

Selain itu, Trump mengubah kebijakan politik penentraman pemerintahan Obama dan mengambil sikap keras terhadap “rezim brandal” seperti Iran, Korea Utara dan Kuba, serta negara-negara komunis atau sosialis seperti Partai Komunis Tiongkok dan Venezuela, tidak hanya mengecam secara terbuka di Majelis Umum PBB, tetapi juga menerapkan sanksi ekonomi yang keras untuk mengkonter. Perang Dagang AS-RRT saat ini adalah contoh gamblang.

Trump secara aktif memperkuat militer, tetapi pada prinsipnya “Perdamaian lebih diutamakan”, ia tidak sembarangan menggunakan kekerasan.

Tapi tahun lalu, pasca rezim Assad Suriah menyerang rakyat dengan senjata kimia berskala besar, tidak berprikemanusiaan dan melampaui garis terendah moralitas, maka keesokan harinya Trump juga tanpa ragu memerintahkan peluncuran 59 rudal Tomahawk yang membumi-ratakan sebuah pangkalan udara di Suriah, hal itu telah menciutkan nyali rezim Assad dan Rusia yang mendukung di belakang layar.

Gaya keras Trump melawan rezim jahat, keberaniannya untuk membela HAM (hak asasi manusia) dan keadilan, membuat rakyat AS merasakan kewibawaan pemerintah yang juga telah menghidupkan kembali pengaruh internasional Amerika Serikat.

Keterangan 1: Berkat karisma pribadi Presiden Reagan, hampir semua pidatonya dapat diterima oleh publik, itu sebabnya ia dijuluki: “Presiden Teflon”, yang berarti tidak menempel di kuali, tidak ada benda apapun yang bisa menempel padanya, yaitu kritikan tidak dapat melekat pada tubuhnya.

  1. Melakukan apa yang dikatakan, menepati janji

“Hanya bisa berbicara, tidak melakukan (All talks, no action).” Inilah kritikan konsisten Trump terhadap politisi Washington dan juga merupakan alasan utama kekecewaan berulang-ulang masyarakat terhadap kalangan politik Washington.

Trump yang telah malang melintang dalam industri konstruksi dan dunia bisnis selama beberapa dekade, tidak menyukai kemunafikan politisi, ia hanya melakukan pekerjaan yang konkrit dan berusaha memenuhi janji kampanyenya.

Bagi Trump, setiap suara yang memilihnya adalah satu lembar demi satu lembar kontrak transaksi, apa yang dia janjikan pada para pemilih pasti dia lakukan sesuai dengan apa yang dia katakan.

Oleh karena itu, termasuk pembangunan tembok perbatasan, pemotongan pajak, revitalisasi ekonomi, penguatan militer, pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, menindak imigran gelap, membenahi “kota suaka”, melawan perdagangan internasional yang tidak adil dll, sesuai dengan janjinya Trump telah mewujudkannya satu per satu., sangat berbeda dengan para politisi tua Washington.

  1. Komunikasi Langsung Dengan Warga, Jujur Terbuka Tidak Birokrat
  2. Menentang Pembenaran Politik, Temukan Kebebasan Berpendapat

Trump pernah secara lugas menyampaikan pandangannya tentang masalah “pembenaran politik (political correctness)”, ia sangat tidak suka kaum sayap kiri yang getol menciptakan berbagai ungkapan pembenaran politik, permukaannya mengatakan untuk melindungi kepentingan kaum minoritas, namun sesungguhnya memanfaatkan situasi tersebut untuk memperbesar kesenjangan antar kelompok, memprovokasi konflik dan bentrok, di saat yang sama menekan lebih lanjut dan membatasi kebebasan berpendapat kelompok lain.

  1. Bangkitkan Kembali Tradisi, Didukung Masyarakat Arus Utama

Trump yang berlatar belakang masyarakat golongan atas, sejak kecil telah dididik dengan tradisi keluarga, dan meyakini nilai-nilai tradisi Amerika yang diajarkan kedua orang tuanya padanya seperti “bekerja keras”, “hidup mandiri”, “mengutamakan keluarga” dan lain-lain.

Namun nilai tradisi tersebut perlahan mulai terlupakan dan dicampakkan sejak era tahun 60an ketika bangkitnya “gerakan anti kebudayaan” serta menyusupnya kekuatan sayap kiri ke dalam masyarakat, kekacauan masyarakat pun mulai menyebar luas.

Oleh karena itu setelah ia menjabat, Trump berupaya mengembalikan nilai-nilai tradisi, untuk membangkitkan kembali etika moralitas dan norma sosial.

  1. Rombak Sistem Pemerintahan, Bersihkan “Rawa Politik” Washington

Trump bisa mengatakan dan bisa mewujudkan. Tahun pertama menjabat, Trump telah membatalkan atau menunda lebih dari 1.500 aturan pengawasan pemerintah dan menanda-tangani instruksi administratif, meningkatkan kinerja administratif pemerintah secara signifikan, serta melonggarkan aturan pemecatan pada staf pemerintah federal, secara bertahap meningkatkan efektivitas operasional aparatur pemerintah.

  1. Media Massa Ulangi Lagu Lama, Masyarakat Sudah Muak

Sejak Trump menjabat, media massa sayap kiri secara menyeluruh memuat berita “Russian Gate”, berupaya membentuk sosok publik yang tidak baik terhadap Trump dengan berbagai berita intens dalam jumlah besar, bekerjasama dengan anggota kongres sayap kiri untuk mengobarkan dakwaan terhadap presiden dan untuk memaksa Trump turun dari jabatan.

Akan tetapi, setelah kasus “Russian Gate” diinvestigasi setahun lebih tidak membuahkan bukti apa pun. Walaupun media massa sayap kiri hampir setiap hari meneriakkan “Rusia”, atau “Russian Gate”, namun masyarakat AS sudah tidak tertarik lagi, bahkan memicu keraguan warga terhadap media massa tersebut.

Media Sayap Kiri dan Politisi Radikal Justru Bantu Trump

Jika disimpulkan, setidaknya sembilan faktor di atas telah membuat Trump didukung oleh rakyat, warga merasa jenuh terhadap media massa, juga menyebabkan berkali-kali perang opini oleh kaum sayap kiri terhadap Trump tidak efektif.

Trump, ibarat seorang presiden yang mengenakan rompi anti peluru. Bahkan serangan media yang membabi buta justru berbalik telah membantu Trump. Selain itu, serangan brutal media sayap kiri terhadap Trump justru membuat warga pemilih Partai Republik semakin bersatu mendukung Trump.

Media Sayap Kiri dan Akademisi Tinggalkan Aspirasi Warga Arus Utama

Satu setengah tahun serangan brutal, media massa tidak pernah berhasil mengguncang Trump, justru sebaliknya semakin membantu menaikkan tingkat dukungan terhadap Trump. Fenomena ini membuat banyak tokoh media juga akademisi sayap kiri mulai merenungkannya.

Namun yang disayangkan adalah, apa yang telah mereka pikirkan dan renungkan, mayoritas terpusat pada cara politik dan strategi operasional, yang mengarah pada konflik kekuasaan mikro, dan tidak benar-benar membawa sikapnya kembali ke posisi makro politik demokrasi “milik rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.

Oleh sebab itu mereka tidak habis pikir, mengapa Trump tidak bisa dijatuhkan? Mengapa politisi sayap kiri dan politikus penguasa Washington, segala perkataan dan tindakannya telah dirancang sedemikian seksama, diperhitungkan dan dikemas, namun tetap tidak mendapat pengakuan dari warga pemilih, bahkan hanya dengan satu kalimat pernyataan Trump saja, sudah bisa menghancurkan mereka?

Sebenarnya media massa, politisi dan akademisi sayap kiri telah menjauh dari jalur aspirasi warga arus utama, tanpa sadar melangkah semakin menjauh.

Mereka terlalu sibuk dengan konflik politik, dan telah melupakan tradisi, tidak tahu betapa pentingnya nilai tradisi, juga tidak berniat mendengarkan dan memahami pemikiran, penderitaan, keinginan, dan harapan warga, maka dengan sendirinya tidak akan bisa memahami mengapa dukungan warga terhadap Trump bisa begitu besar dan kuat.

Pemilu periode pertengahan di akhir tahun akan segera digelar, walaupun saat ini hasil survey menunjukkan tingkat dukungan terhadap Partai Republik agak tertinggal, namun dalam beberapa bulan terakhir, perlahan telah menyusul secara bertahap, bahkan ada peluang akan menduduki posisi atas.

“Dukungan terhadapnya (Trump) setiap naik satu persen, berarti hilangnya kursi Dewan pada pemilu periode pertengahan nanti akan semakin sedikit.”

Redaktur dari majalah politik AS “National Review” yakni Rich Lowry menganalisa, Trump akan mendapat semakin banyak dukungan warga, yang lebih jauh akan membuat Partai Republik meraih lebih banyak dukungan pada pemilu akhir tahun.

Trump, seorang “presiden anti peluru” ini, tak hanya membuat serangan media massa sayap kiri gagal, ia juga akan mengubah serangan media massa menjadi dorongan yang akan membantunya meningkatkan kepercayaan aspirasi rakyat, juga membantu warga Amerika mendorong tingkat kesejahteraan di masa mendatang. (LIN/SUD/WHS/asr)