Bom Mobil yang Diklaim ISIS Tewaskan 7 Orang di Irak Barat

Epochtimes.id- Pejabat Keamanan Irak menyebutkan tujuh orang tewas dalam pemboman mobil bunuh diri yang diklaim oleh kelompok teroris ISIS di bekas kubu para jihadis di Irak barat, Rabu (29/08/2018).

Penyerang meledakkan kendaraan bermuatan bahan peledak di pos pemeriksaan keamanan bersama yang dikelola oleh tentara Irak dan Pasukan Mobilisasi Populer di pintu masuk selatan ke kota al-Qaim, sekitar 30 kilometer dari perbatasan Suriah.

Mayor Jenderal. Qasem al-Dulaimi mengatakan empat pasukan keamanan dan tiga warga sipil tewas dalam ledakan itu.

Al-Dulaimi menyalahkan ISIS atas serangan ini. Selanjutntya melalui kantor berita Aamaq, ISIS kemudian mengaku bertanggung jawab dalam posting yang beredar di media sosial.

Pada 29 Agustus, Pengadilan Pidana Provinsi Anbar, yang mencakup al-Qaim, menghukum mati tiga orang setelah menemukan mereka bersalah melakukan serangan teror di provinsi itu. Tidak ada indikasi ketiga orang ini terhubung dengan serangan pada 29 Agustus.

Hakim Abdelsattar Bayarqadar selaku juru bicara Dewan Yudisial Irak mengatakan ketiga pria itu adalah anggota ISIS. Al-Qaim adalah bekas markas kelompok ISIS di provinsi Anbar di Irak barat.

Serangkaian penculikan dan serangan gerilya di daerah gurun di Irak barat dan tengah di musim panas ini telah menimbulkan kekhawatiran keamanan di Irak. Di tengah-tengah ketika Irak berusaha membangun kembali kota dari perang tiga tahunnya melawan ISIS.

Para pejabat Irak menyatakan kemenangan atas para jihadis akhir tahun lalu setelah merebut kembali Mosul, kota terbesar kedua Irak dengan dukungan AS dan dunia internasional.

Namun tindakan keras keras oleh militer dan milisi yang didominasi Syiah, kegagalan rekonsiliasi antara Muslim Sunni dan Syiah, telah memicu kebencian di wilayah Muslim Sunni yang paling terpengaruh oleh perang.

Jutaan warga Irak belum dapat kembali ke rumah mereka, termasuk ratusan ribu masih tinggal di kamp-kamp orang terlantar.

Militer Irak dan PMF telah menggunakan provinsi Anbar yang didominasi Sunni sebagai basis operasi melawan ISIS di gurun barat negara itu. Daerah ini juga basis operasi udara terhadap kelompok di negara tetangga, Suriah. (asr)

Associated Press, Philip Issa di Beirut berkontribusi pada laporan ini/ntd.tv