Ratusan Penumpang Pesawat Dievakuasi Akibat Ketakutan Wabah Kolera

EpochTimesId – Seorang anak yang sakit memicu ketakutan akan wabah kolera di atas pesawat Boeing 737 rute Aljazair ke Prancis selatan, baru-baru ini, seperti dilansir dari AFP.

Anak tersebut, bersama dengan 147 penumpang pada penerbangan ASL Airlines sempat tertahan di dalam pesawat selama satu jam setelah mendarat, kantor berita itu mengatakan. Para penumpang diijinkan meninggalkan pesawat setelah mensterilkan tangan mereka.

Otoritas wilayah Pyrenees-Orientales, Perancis mengatakan kepada AFP, “Anak itu dicurigai menderita kolera dan dibawa ke rumah sakit untuk tes laboratorium bersama dengan ibu dan kerabat lainnya.”

Aljazair memang mengalami wabah kolera pada bulan Agustus lalu. Ini adalah wabah pertama kali, dalam beberapa dekade. Dua orang meninggal dan belasan orang terinfeksi, menurut pemerintah Aljazair.

Kolera dapat ditularkan melalui feses yang terinfeksi, serta seringkali melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

“Diperkirakan ada 2,9 juta kasus dan 95.000 kematian terjadi setiap tahun di seluruh dunia,” kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). “Infeksi ini sering ringan atau tanpa gejala, tetapi kadang-kadang bisa parah. Sekitar satu dari 10 orang yang terinfeksi akan memiliki penyakit berat yang ditandai dengan diare berair, muntah, dan kram kaki yang parah. Pada orang-orang ini, kehilangan cairan tubuh yang cepat menyebabkan dehidrasi dan shok. Tanpa perawatan, kematian bisa terjadi dalam beberapa jam.”

Di Amerika Serikat, kolera adalah hal yang biasa, tetapi dengan munculnya air modern dan pengolahan limbah, risiko telah berhasil dikurangi.

“Namun, para pelancong AS ke daerah-daerah dengan epidemi kolera (misalnya, bagian dari Afrika, Asia, atau Amerika Latin) mungkin saja terkena bakteri kolera. Selain itu, wisatawan dapat membawa makanan laut yang terkontaminasi kembali ke AS. Wabah bawaan makanan disebabkan oleh makanan laut yang tercemar yang dibawa ke AS oleh wisatawan,” kata CDC.

Karantina Pesawat Lain di Amerika
Kejadian ini terjadi hanya beberapa jam setelah pesawat Emirates Airlines tertahan di Bandara John F. Kennedy di New York City, Amerika Serikat. Penumpang tertahan setelah adanya laporan puluhan penumpang sakit di pesawat.

“Sebanyak 100 penumpang mengeluh sakit, termasuk batuk, dan beberapa dengan gejala demam,” kata CDC, seperti dikutip dari USA Today.

Emirates Airlines, bagaimanapun, mengatakan bahwa hanya sekitar 10 orang yang jatuh sakit.

“Emirates dapat mengkonfirmasi bahwa semua penumpang telah turun dari penerbangan #EK203. Semua penumpang disaring oleh otoritas kesehatan setempat sebelum disembarkasi. Sebanyak 3 penumpang dan 7 awak dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan medis dan evaluasi lebih lanjut,” kata maskapai di Twitter.

“Semua penumpang EK203 lainnya diizinkan pergi dan menjalani pemeriksaan bea cukai. Awak kami dan staf di lapangan memperluas kerja sama penuh dengan pihak berwenang selama pemeriksaan di pesawat, dan pesawat telah diserahkan kembali ke Emirates,” lanjut perusahaan.

Eric Phillips, juru bicara Walikota New York City, Bill de Blasio, mengatakan bahwa ada 19 orang yang jatuh sakit.

“Semua penumpang sudah diperiksa dan sudah dievaluasi, 19 sakit. 10 ke rumah sakit dan 9 menolak perawatan medis. Pejabat kesehatan sedang memproses hasil tes untuk menentukan penyebabnya. Gejala masih mengarah ke flu,” katanya di Twitter. (JACK PHILLIPS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA