Robot Penjelajah Nuklir Curiosity Selfie di Planet Mars

EpochTimesId – Gambar panorama 360 derajat berhasil diambil oleh kamera pada tiang robot penjelajah Mars, Curiosity. Foto itu dirilis oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, pada tanggal 9 Agustus 2018.

Foto menunjukkan Curiosity berada di Vera Rubin Ridge. Robot itu baru saja mengebor planet merah untuk mendapatkan sampel batu.

Foto itu juga menunjukkan lapisan tipis debu menyelimuti robot penjelajah. Selama musim panas, badai debu memang menyelimuti planet merah.

“Mars mengalami dua badai debu besar di atas belahan utara planet sepanjang minggu, 28 Mei hingga 3 Juni 2018,” NASA sebelumnya melaporkan.

NASA mengatakan bahwa langit gelap di foto itu, karena debu masih ada di atmosfer Mars.

Robot penjelajah NASA yang lebih tua menggunakan tenaga surya sehingga terpengaruh oleh kurangnya sinar matahari. Sementara Curiosity bertenaga nuklir, sehingga tidak terpengaruh badai yang menutupi sinar Matahari.

“Curiosity mendarat di Planet Mars pada 6 Agustus 2012, di Gale Crater. Misinya adalah untuk menyelidiki apakah kondisi terkini menguntungkan untuk kehidupan mikroba dan untuk mengumpulkan petunjuk pada contoh bebatuan, tentang kemungkinan eksistensi kehidupan pada masa lalu,” menurut NASA.

Robot itu memiliki seperangkat instrumen yang disebut Analisis Sampel di Mars (SAM).

Sistem SAM menganalisis material Mars yang dikumpulkan oleh Curiosity. NASA mengatakan alat analisisnya dapat mengidentifikasi banyak bahan yang mengandung karbon, yang terkadang mengindikasikan kehidupan. Sistem juga dapat mengetahui rasio berbagai isotop, yang menurut NASA dapat membantu peneliti memahami sejarah atmosfer dan air Mars.

Sampel pertama yang pernah dibor Curiosity dari batuan Mars, memberi bukti kondisi yang bisa mendukung kehidupan dalam sejarah awal Mars.

“Buktinya adalah geologi dan mineralogi, dan menilai ada air cair yang berkelanjutan, unsur-unsur utama lainnya untuk kehidupan, sumber energi kimia, dan [bahwa] air tidak terlalu asam atau terlalu asin.”

Belakangan, Curiosity menemukan usia sampel batuan Mars; Batuan berusia 4,2 miliar tahun, dan dapat ditemui secara terbuka di permukaan planet ini selama 80 juta tahun.

NASA mengatakan bahwa para peneliti berharap untuk menemukan bukti lebih lanjut tentang lingkungan masa lalu yang dapat dihuni. Serta perubahan atau evolusi lingkungan Mars dari masa lalu yang basah ke masa kini yang lebih kering. Itu adalah hasil dan target misi yang panjang dari robot jelajah.

“Tugas Curiosity adalah untuk menjelajahi Mars dan mengumpulkan, menggiling, mendistribusikan, dan menganalisis sekitar 70 sampel tanah dan batu. Misi ini dimaksudkan untuk melakukan tugas ini untuk satu tahun Mars (687 hari di Bumi). Setelah berhasil melakukan itu, sekarang ada misi sama yang diperpanjang dan diperluas.”

Robot Opportunity yang Hilang
NASA kehilangan kontak dengan robot jelajah yang lebih tua, bertenaga surya yang bernama Opportunity pada Juni 2018. Robot jelajah Opportunity, belum mengirim sinyal kontak sejak saat itu.

Opportunity dan Spirit, adalah robot penemu kembar yang mendahului keingintahuan. Mereka mendarat di Mars pada Januari 2004. Opportunity dan Spirit menyelesaikan misi 3 bulan pertama mereka pada bulan April 2014, dan kemudian melanjutkan ‘bonus kerja lembur’.

NASA kehilangan kontak komunikasi dengan Spirit pada tahun 2010, setelah ‘si kembar’ tidak dapat mengumpulkan energi matahari yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem operasi, selama musim dingin Mars yang sangat dingin.

Sekarang Opportunity juga kemungkinan besar benar-benar menghilang. Setelah hampir 15 tahun menjelajahi planet ini, lebih dari 14 tahun setelah menyelesaikan misi aslinya, NASA mengatakan Opportunity mungkin tidak memiliki batery untuk kembali.

Pengontrol penerbangan berharap ketika langit Mars bersih, Opportunity akan mendapatkan kembali sinyal kontak dengan sistem komunikasi.

Opportunity dan Spirit ditugasi untuk mencari petunjuk bahwa Mars memiliki area yang dulunya cukup basah sehingga dinilai ramah terhadap kehidupan.

NASA mengatakan Opportunity menghasilkan keberuntungan dalam waktu tiga bulan setelah tiba. Dia menemukan bukti bahwa ada air asin yang cukup dalam untuk diselami, yang mengalir di atas area yang dijelajahi.

Kondisi ini dinilai sebagai lingkungan yang bisa saja ramah terhadap kehidupan, dan bahkan bisa jadi ada bukti fosil yang mendukung pendapat itu.

Pada September 2004, robot kembar bertenaga surya telah disetujui untuk menjalankan perpanjangan kedua dari misi mereka. Tetapi duo kembar mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan.

Roda kanan depan Spirit rusak. Pengendali di NASA harus menggerakkan robot jelajah secara terbalik, dengan menyeret roda yang pincang.

NASA tidak tahu berapa lama robot itu akan bertahan hidup. Akan tetapi, mereka telah berhasil meraih kesuksesan melebihi harapan tinggi yang ditetapkan bagi mereka, ketika proyek ‘Mars Exploration Rover’ dimulai.” (CARRIE GILKISON/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA