Menhan Amerika Kunjungan Rahasia ke Afghanistan Evaluasi Serangan Orang Dalam

EpochTimesId – Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis, baru-baru ini melakukan kunjungan rahasia ke Kabul, Afghanistan. Dia mengatakan pada 11 September 2018, bahwa pemerintah Afghanistan meningkatkan pemeriksaan dan pelatihan pasukan lokal untuk meminimalkan apa yang disebut, ‘serangan orang dalam’.

Seorang anggota dinas militer AS tewas dalam sebuah ‘serangan orang dalam’ di Afghanistan timur awal bulan ini. Seorang anggota unit pelatihan militer AS juga ditembak mati oleh seorang tentara Afghanistan di provinsi Uruzgan di bagian selatan pada bulan Juli.

Mattis mengunjungi Kabul minggu lalu dan bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Mereka membahas isu serangan orang dalam tersebut.

“Ada peningkatan pemeriksaan yang terjadi. Mereka membawa lebih banyak orang yang telah kami bantu untuk melatih bagaimana cara melakukannya, untuk memastikan kami menangkap orang-orang yang telah diradikalisasi,” kata Mattis kepada wartawan di Pentagon.

“Ada banyak perhatian dari pihak militer mereka. Seperti peningkatan pengawasan di lapangan, dengan pasukan dan dengan perhatian. Maksud saya, kita melatih orang-orang mereka, dan kemudian bagaimana mereka mampu melindungi pasukan koalisi,” tambah Mattis.

Serangan orang dalam, yang sering dikenal sebagai serangan ‘hijau pada biru’ di mana anggota atau penyerang orang Afghanistan yang mengenakan seragam Afghanistan, menembak pasukan AS atau pasukan koalisi. Peristiwa itu telah menjadi fitur reguler dalam konflik di Afghanistan, meskipun frekuensi serangan mereka telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir.

Pasukan koalisi di masa lalu memperketat keamanan dan menambahkan langkah-langkah perlindungan kekuatan ekstra termasuk unit khusus, ‘Guardian Angel’ untuk menyertai dan mengawal unit pelatihan.

Mattis juga mengatakan bahwa Amerika Serikat menerima pesan-pesan yang campur aduk dari gerilyawan Taliban. Sementara mereka meningkatkan kekerasan di beberapa bagian negara itu, mereka juga telah menunjukkan minat yang lebih besar dalam rekonsiliasi.

“Saya pikir ada cukup banyak dari apa yang saya sebut faktor-faktor non-kuantitatif yang meningkat dalam hal menuju arah yang benar,” kata Mattis.

Seorang pembom bunuh diri di Afghanistan menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai lebih dari 120 lainnya pada 11 September 2018. Serangan dilakukan pada sebuah kegiatan demonstrasi di jalan raya antara kota timur Jalalabad dan jalur perbatasan utama ke negara tetangga, Pakistan. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA