Tiongkok Undang Bankir-bankir AS untuk Saran Hubungan Kedua Negara

Tiongkok telah mengundang bankir-bankir Amerika Serikat ke pertemuan di Beijing untuk membahas hubungan antara kedua negara tersebut, di tengah kebuntuan dengan Presiden Donald Trump tentang masalah-masalah perdagangan dan tarif.

Menurut Financial Times, pertemuan meja bundar akan diadakan di Beijing pada 16 September. Ini akan diketuai bersama oleh Zhou Xiaochuan, mantan kepala People’s Bank of China (PBoC), dan John Thornton, ketua Barrick Gold. Corp dan mantan eksekutif Goldman Sachs.

Tiongkok mengundang perwakilan dari Goldman Sachs, Citigroup, JPMorgan, Morgan Stanley, dan Blackstone untuk menghadiri forum “China–U.S. Financial Roundtable”. Mengutip pernyataan singkat, mantan Menteri Keuangan AS Hank Paulson telah menolak undangan tersebut, sementara Jonathan “Jon” Gray, presiden dan COO Blackstone Group, dan John Waldron, rekan kepala Divisi Investasi Perbankan (IBD) Goldman Sachs, telah mengkonfirmasi kehadiran mereka.

Para bankir AS tersebut menerima undangan mereka dari Fang Xinghai, wakil ketua Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok. Fang telah ditugasi dengan tujuan untuk meredakan ketegangan perdagangan Tiongkok – AS, sebelum Amerika Serikat memberlakukan tarif 25 persen pada impor Tiongkok senilai $50 miliar.

Sebelum pertemuan, delegasi AS akan bertemu dengan Wang Qishan, wakil ketua Tiongkok dan sekutu politik penting pemimpin Tiongkok Xi Jinping, FT melaporkan.

“Kami yang berada di industri keuangan kedua negara menyadari bahwa kami memiliki kewajiban untuk membantu meningkatkan hubungan AS-Tiongkok,” FT melaporkan, mengutip seseorang yang terlibat dalam diskusi meja bundar tersebut. “Hubungan ini terlalu penting untuk dirusak oleh beberapa orang.”

Perwakilan dari pihak Tiongkok akan mencakup kepala PboC, Yi Gang, perbankan dan regulator asuransi Guo Shuqing, dan Liao Min, seorang wakil menteri keuangan.

China – U.S. Financial Roundtable tersebut adalah langkah terbaru Beijing menyusul pengumuman Trump bahwa Amerika Serikat berencana memberlakukan tarif hukuman atas semua impor Tiongkok senilai $500 miliar. Otoritas Tiongkok berniat mengadakan forum meja bundar setiap enam bulan, untuk mendiskusikan kemungkinan reformasi ekonomi dan keuangan.

Ini juga pertama kalinya Wang, seorang negosiator dan negarawan yang berpengalaman, telah melibatkan dirinya secara langsung dalam perang dagang tersebut, meskipun sifat dari partisipasinya dalam forum serta pendekatan apa yang ia rencanakan untuk diambil tidak pasti. Pada tahun 1995, Wang adalah kepala Bank Pembangunan Tiongkok (China Construction Bank). Dia telah membantu mendirikan bank investasi pertama Tiongkok, China International Capital Corporation, sebagai usaha bersama dengan bank investasi AS, Morgan Stanley.

Pada tahun 2008, Wang memimpin delegasi Tiongkok di pertemuan China–U.S. Strategic Economic Dialogue, yang diadakan pada paruh tahun permulaan, saat ia wakil perdana menteri. Sejak tahun 2009, Wang memimpin pihak Tiongkok pada dialog yang telah diperbarui, U.S.–China Strategic and Economic Dialogue,  hingga tahun 2016. S&ED adalah pertemuan tahunan dan berfokus pada kerjasama bilateral.

Menurut data statistik dari Departemen Perdagangan AS, pada tahun 2017 Amerika Serikat mengimpor $505,6 milyar barang dari Tiongkok, dan mengekspor $130,4 milyar, membuat defisit perdagangan sebesar $375,2 milyar yang menguntungkan Beijing.

Sampai saat ini, baik Amerika Serikat dan Tiongkok telah memberlakukan tarif hukuman atas barang dagang senilai $50 miliar dari kedua belah pihak. Pemerintahan Trump siap untuk mengenakan tarif pada impor Tiongkok senilai $200 miliar pada awal pekan ini.

Pada 7 September, Trump mengatakan dia memunculkan gagasan tarif tambahan senilai $267 miliar, atau keseluruhan, barang-barang Tiongkok yang diekspor ke Amerika Serikat. (ran)

Rekomendasi video: