Mengapa “Pikiran Lurus” Dapat Membebaskan Anda dari Masalah?

Lin Hairou

Ketika kita terjebak dalam stres atau emosi negatif, yang barangkali hanya berlangsung beberapa saat saja, sama saja dengan mengalami penempaan, bagaikan tim “Celeng”, nama Tim Sepak Bola Taruna Thailand begitu tak berdaya dan kesepiannya ketika terjebak di dalam “Gua Tham Luang Nang Non (Gua Putri Tidur).”

Di saat seperti itu, apa yang harus kita lakukan untuk keluar dari dilema tersebut? Harus menyediakan kemampuan seperti apakah agar bisa mengatasi, atau mendapatkan pertolongan? Pada bulan Juli lalu, para ahli penyelamatan lokal bekerjasama dengan rekan mereka dari berbagai negara berhasil menolong keluar tim sepak bola “Celeng”.

Mereka secara ajaib telah selamat, sebagian besar berkat peran asisten pelatih Ekkapol Chantawong (25) yang dalam suasana galau tersebut, ia melatih mereka melakukan meditasi untuk memperkuat pikiran (niat) lurus.

“Insiden Gua Putri Tidur” yang telah terkenal di dunia, tak pelak membuat orang bertanya-tanya apakah “(batin) pikiran lurus” itu?

Kristen Lyons, asisten profesor ilmu psikologi di Metropolitan State University of Denver, mengatakan: “Bagi para ABG yang terperangkap di dalam gua, berlatih mindfulness (pikiran lurus) dapat membantu mereka bagaimana dalam kondisi penuh tekanan dapat tetap tenang. Berfokuslah pada saat sekarang ini, bukan pada masa lalu atau masa depan. ”

Amy Saltzman doktor pelatih “mindfulness (pikiran lurus)” dari Menlo Park, California, mengatakan, “Anak-anak kita mungkin tidak akan pernah mengalami kengerian terperangkap di dalam gua; tetapi apakah itu sedang mengikuti kuis, atau mengalami gangguan (bullying) di tempat bermain, sesungguhnya setiap orang memiliki momentum menderita stres dan mengalami ancaman/tekanan. ”

Apakah itu Pikiran Lurus (mindfulness)?

Ada yang mengatakan bahwa pikiran (batin) lurus adalah berpikir ke arah yang lurus; ada pula yang mengatakan, pikiran lurus berarti tidak ada gangguan di dalam hati, hanya fokus pada perasaan saat ini. Selain itu juga ada yang berpendapat bahwa pikiran lurus adalah tanpa penghakiman dan perasaan yang benar-benar murni; masih ada semacam pendapat yang lebih sempurna: Mindfulness (batin lurus) adalah sifat dasar dari bawaan alami yang murni, adalah diri sendiri yang sejati.

Pada tahun 2014, “Majalah Time” Amerika Serikat menampilkan “The Mindful Revolution (revolusi pikiran lurus)” sebagai cerita sampul, memperkenalkan bahwa “Mindfulness” telah diterapkan di berbagai bidang dan telah menjadi tren baru.

Orang-orang pada akhirnya menemukan bahwa “mindfulness (batin lurus)”  adalah yang paling mendasar dan paling membutuhkan kemampuan untuk menguasainya.

Efek dari Mindfulness

Beberapa tahun lalu, psikolog dan ilmuwan medis Eropa dan Amerika telah mempelajari “mindfulness” secara mendalam, sejumlah laporan riset membuktikan bahwa penggunaan “mindfulness” dapat menerobos hambatan dari ilmu pengetahuan modern dan obat-obatan.

Di bidang pertumbuhan kerohanian, berkat berlatih memperkuat “mindfulness”, orang-orang telah melepaskan diri dari konsep-konsep lama dan telah memperluas wawasan mereka, telah memperkaya kebijaksanaan dan kepuasan sanubari.

Banyak orang dengan terkejut merasakan tubuh dan jiwanya tenang dan santai serta taraf pikiran yang jernih dan lapang, kinerja otak juga memperoleh peningkatan, telah meningkatkan konsentrasi, kemampuan belajar dan daya perlawanan terhadap stress serta kegairahan internal.

Uji klinis juga menunjukkan bahwa “terapi mindfulness” mampu meningkatkan imunitas, mengatur sistem saraf dan mengurai kecemasan, depresi dan gangguan tidur.

Terhubung dengan mindfulness

Berbagai kursus pelatihan “Mindfulness” diajarkan dalam praktik memfokuskan pada situasi saat ini, untuk mencapai keadaan tanpa pikiran apapun di dalam jiwa.

Meditasi adalah salah satu metode yang paling umum dan dipandang sebagai cara penting untuk menjaga ketenangan batin.

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Scientific Reports, sistem kosmik dan struktur otak ternyata sangat mirip, dan cara keterhubungan antara galaksi sama seperti sel-sel otak.

Dr. Rollin McCraty direktur utama lembaga penelitian dan pengembangan kecerdasan otak dari Heart Math LLC yang terkenal, mengatakan, “Manusia dan Bumi memiliki saling keterkaitan.”

Pertapaan tradisional menganggap tubuh manusia sebagai sebuah alam semesta, juga percaya bahwa kehidupan manusia berasal dari alam semesta.

Penelitian sekarang menunjukkan bahwa frekuensi otak kita sama dengan beberapa frekuensi yang dihasilkan oleh lapisan ionosfer Bumi.

Tubuh manusia dan planet di dalam alam semesta mirip dengan sebuah jaringan raksasa, dan medan magnet yang dihasilkan oleh gagasan otak berinteraksi (saling memengaruhi) dengan medan magnet bintang.

Dan kekuatan “pikiran lurus” yang kita rasakan melalui meditasi, mungkin juga dikarenakan, di saat itu, dalam pembersihan gangguan pikiran kacau, jiwa kita dapat terhubung dengan karakteristik positif dari ruang alam semesta.

Ketika kita tidak memikirkan dengan konsep pasca kelahiran (konsep lama/masa lalu), di saat itulah kita paling dekat dengan sifat bawaan alami dan juga paling dekat dengan “mindfulness”.

Sudahkah Anda menemukan cara yang bagus untuk berlatih? Semakin Anda dapat mengintegrasikan “mindfulness” ke dalam hidup Anda, semakin kita bisa bangkit disaat kita sangat membutuhkannya. (HUI/WHS/asr)