Serangan Bom Kampanye Pemilu di Afghanistan, 22 Orang Tewas

Epochtimes.id- Pejabat dari provinsi Takhar, Afghanistan mengkonfirmasi Sabtu malam bahwa korban tewas pada ledakan kampanye pemilu di distrik Rustaq provinsi pada Sabtu sore telah meningkat menjadi 22 jiwa tewas dan 36 terluka.

Laporan sebelumnya mengatakan sedikitnya 12 orang tewas dan 32 lainnya luka-luka. Tetapi juru bicara Gubernur Takhar, Mohammad Jawad Hijri mengatakan kepada TOLOnews bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 22 jiwa.

Bom sepeda motor diledakkan tepat sebelum jam 2 siang waktu setempat dengan sasaran kampanye Nazifa Beg, seorang kandidat dari distrik Rustaq di Takhar.

Polisi Takhar mengatakan beberapa saat setelah ledakan itu, sedikitnya 12 orang tewas, dan 32 lainnya luka-luka. Tetapi sekarang pejabat setempat mengatakan korban tewas mencapai 22 orang.

Menurut polisi di provinsi setempat, dua anggota pasukan keamanan juga termasuk di antara mereka yang tewas dalam ledakan itu.

Sementara itu, Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA) mengatakan mereka prihatin tentang kekerasan terkait pemilu di Afghanistan.

“PBB tetap sangat prihatin tentang kekerasan terkait pemilu yang sedang berlangsung di Afghanistan, termasuk serangan Herat dan Takhar hari ini bahwa laporan awal menunjukkan korban tewas & luka-luka sejumlah warga sipil pada acara kampanye,” UNAMA dalam tweet.

Presiden Ashraf Ghani mengutuk serangan itu dalam sebuah pernyataan. Dia mengatakan bahwa musuh-musuh orang Afghanistan tidak dapat melemahkan keinginan bangsa untuk keberhasilan proses pemilu yang demokratis.

Duta Besar AS untuk Kabul John Bass juga mengutuk serangan itu dan meminta Taliban untuk melakukan hal yang sama.

Dia mengatakan jika kelompok itu serius tentang proses perdamaian itu akan melakukan hal yang sama dan menghukum mereka yang bertanggung jawab.

Ini adalah serangan ketiga terhadap proses kampanye pemilihan bulan ini. Pemilihan parlemen dijadwalkan untuk Sabtu depan.

Serangan terakhir terjadi setelah serangan di sebuah kantor kampanye di provinsi Helmand pada hari Selasa yang merenggut nyawa delapan orang termasuk kandidat pemilihan, Saleh Mohammad Achakzai.

Pada 3 Oktober, sebuah ledakan menargetkan kampanye pemilu di Nangarhar, menewaskan 14 orang tewas.

Setidaknya delapan kandidat telah tewas dalam serangan pemberontak sejak awal Juli, segera setelah proses pendaftaran kandidat selesai.

Pada 25 September, Nasir Mubarez, seorang calon Kochis, dari Kandahar, dibunuh oleh orang-orang bersenjata yang tidak dikenal dalam penembakan di PD2 Kota Kandahar.

Pada tanggal 2 September, Anwar Niazi, seorang kandidat Parwan, tewas dan dua lainnya terluka ketika IED magnetik diledakkan terhadap kendaraan yang mereka tumpangi. Insiden itu terjadi di pusat kota Kabul.

Pada bulan Agustus, Jalal Salehi, seorang kandidat dari Kabul, tewas dalam operasi pasukan keamanan di distrik Kabul Shakar Dara.

Calon lainnya, mantan anggota dewan provinsi Ghazni, Sayed Obaidullah Sadat, tewas di Ghazni pada 14 Juli oleh orang-orang bersenjata yang tidak dikenal.

Pada 1 Juli, pemimpin komunitas Sikh dan Hindu Afghanistan, Ottar Singh Khalsa, yang mencalonkan diri untuk pemilihan parlemen, tewas dalam serangan bunuh diri di kota Jalalabad di provinsi Nangarhar.

Dan pada 30 Juli, kandidat Nangarhar lainnya, Hayatullah Khan Rahmani, tewas ketika seorang pembom bunuh diri membidiknya di distrik Rodat di provinsi itu.

Lebih dari 2.500 kandidat mencalonkan 249 kursi di parlemen pada pemilihan 20 Oktober 2018. (asr)

Sumber : Tolonews