Perancis Gelar Investigasi Nasional untuk Temukan Penyebab Lonjakan Kelahiran Tanpa Tangan

EpochTimesId – Perancis membuka penyelidikan terkait mengapa semakin banyak bayi di tiga wilayah berbeda yang lahir tanpa lengan atau tangan. Lebih dari selusin anak ditemukan kehilangan lengan, tangan, atau jari di wilayah Ain dekat perbatasan Swiss, serta di Brittany, dan Loire-Atlantique di pantai barat laut.

Dua minggu yang lalu, penyelidikan awal gagal menemukan penyebab cacat lahir. Sekarang, setelah 11 kasus lebih lanjut ditemukan di Ain, otoritas Prancis kembali memulai penyelidikan baru.

Kurangnya penjelasan, ditambah dengan liputan media yang luas, telah mendorong Menteri Kesehatan, Agnès Buzyn untuk menjanjikan penyelidikan lebih lanjut. Berbicara di televisi Prancis pada 31 Oktober 2018, Buzyn mengatakan penyelidikan nasional terbaru, akan dipimpin oleh kementeriannya, dengan hasil yang akan dipublikasikan pada bulan Januari 2019.

“Saya pikir semua orang Prancis ingin tahu,” kata Buzyn, dikutip dari BBC. “Kami tidak ingin mengesampingkan apa pun. Mungkin itu berkaitan dengan lingkungan, atau sesuatu yang mereka makan, atau sesuatu yang mereka minum. Mungkin itulah yang mereka hirup, saat ini.”

Ain memiliki tujuh kasus antara tahun 2009 dan 2014. Kemudian wilayah Brittany memiliki empat kasus antara tahun 2011 dan 2013, dan Loire-Atlantique memiliki tiga kasus pada tahun 2007 dan 2008.

Anggota Badan Bayi Gagal Terbentuk Selama Kehamilan
Kasus-kasus itu pertama kali diketahui oleh register regional untuk cacat lahir, Remera, setelah dokter setempat mengeluarkan peringatan. Kondisi ini melibatkan anggota tubuh bagian atas janin gagal terbentuk dengan baik selama kehamilan, dengan beberapa kasus tidak terdeteksi, bahkan pada saat USG.

Ada spekulasi bahwa kondisi tersebut mungkin disebabkan oleh pestisida. Sebab, semua kasus di Ain berada dalam radius 11 mil dari desa Druillat. Penyebab potensial lainnya adalah pola makan orang tua, atau penggunaan narkoba, alkohol, serta pengaruh genetika. Akan tetapi sejauh ini, tidak ada kesamaan pola yang ditemukan diantara para ibu yang melahirkan bayi tanpa tangan.

Penyelidikan pertama dipimpin oleh badan kesehatan negara bagian Santé Publique, Prancis. Mereka menyimpulkan bahwa kelainan itu kemungkinan besar hanya kebetulan.

Tidak ada ‘paparan umum’ terhadap zat-zat yang ditemukan, menurut badan itu. Penyelidikan itu ditutup setelah jumlah kelahiran abnormal di Ain ditemukan tidak di atas rata-rata.

Badan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada awal Oktober, “Ketiadaan hipotesis dari penyebab umum yang mungkin tidak memungkinkan untuk mengadakan penyelidikan lebih lanjut.”

Namun, peneliti lain mengatakan jumlah kelahiran dengan cacat ini di Ain, lebih dari 50 kali dari tingkat yang diperkirakan.

Elizabeth Gnansia, ketua komite ilmiah di pusat kesehatan Ain, mengatakan kepada BBC bahwa tingkat konsentrasi itu signifikan.

Kaki bayi prematur di rumah sakit Argenteuil di pinggiran kota Paris pada 22 Juli 2013. (Fred Dufour/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

“Mari kita bayangkan mereka lahir antara 2009 dan 2014, yaitu lima tahun, dapatkah Anda bayangkan bahwa di sekolah kecil pedesaan tujuh bayi berada di sekolah yang sama dengan jenis amputasi lengan bawah?” Kata Gnansia. “Kami tidak perlu statistik untuk itu. Itu sangat signifikan. Ini 50 kali lebih banyak dari yang Anda harapkan.”

Kasus-kasus baru di Ain muncul ke permukaan setelah analisis yang lebih mendalam dari database rumah sakit. Investigasi terhambat oleh kurangnya daftar nasional cacat lahir.

“Malformasi ini sangat jarang, tetapi juga sangat spesifik. Ada sesuatu, beberapa produk, yang menghentikan pertumbuhan anggota badan pada saat embrio berkembang. Kita harus mencarinya,” Emmanuelle Amar, direktur Remera, mengatakan pada The Guardian.

Setelah penyelidikan pertama, anggota parlemen Uni Eropa, Yannick Jadot mengatakan kepada radio RTL bahwa dia ‘benar-benar tersinggung’.

“Kami tidak pernah ingin tahu di Prancis. Kami tidak ingin melakukan studi epidemiologi di sekitar insinerator limbah, di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir, atau pada pestisida, karena, sekali lagi, kami tidak ingin tahu.” (JOHN SMITHIES/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ