Tiongkok akan Melanjutkan Impor Kedelai AS Awal Tahun Depan

oleh Xu Zhenqi

Setelah awal perang dagang dengan AS, Tiongkok memangkas dalam jumlah besar impor kedelai dari AS. Menteri Pertanian AS Sonny Perdue pada Senin (3/12/2018) mengatakan bahwa Tiongkok berencana untuk melanjutkan lagi impor kedelai AS sekitar 1 Januari tahun depan.

Para profesional Tiongkok di bidangnya mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk menurunkan tarif impor atas hasil panen AS.

Reuters melaporkan bahwa sebagai bagian dari komitmen antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dengan Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan di Buenos Aires pada hari Sabtu lalu, apakah pihak berwenang Tiongkok bersedia membatalkan kenaikan tarif impor kedelai AS sedang mendapat perhatian.

Ada dugaan bahwa Tiongkok sebagai importir kedelai terbesar di dunia, akan memulai kembali kesepakatannya dengan Amerika Serikat, dan ini yang akan menguntungkan petani Amerika.

Trump dalam berita Selasa ngetweet, kembali menyinggung mengenai konten spesifik yang dibicarakan dalam makan malam dengan Xi Jinping selama KTT G20, dan menekankan bahwa Tiongkok akan segera mulai membeli lebih banyak produk pertanian AS.

“Tiongkok terpaksa kembali ke pasar AS”

Tahun 2017 Tiongkok membeli sekitar 60% dari ekspor kedelai AS, tetapi sejak konflik perdagangan pada bulan Juli, Tiongkok telah memberlakukan tarif pembalasan sebesar 25% atas kedelai impor AS, sejak saat itu Tiongkok mulai membeli kedelai dari Brasil.

Menteri Sonny Perdue dalam sebuah konferensi pertanian pada hari Senin mengatakan : “Kami percaya bahwa Amerika Latin tidak memiliki pasokan kedelai panenan baru yang mampu mendukung permintaan mereka (Tiongkok) yang besar”

Tanaman Amerika Latin akan dipanen pada awal tahun 2019.

Dalam pertemuan Trump – Xi di Buenos Aires pada akhir pekan lalu pihak AS berjanji akan menunda pengenaan kenaikan tarif dan pihak Tiongkok juga berkomitmen untuk membuka pasar mereka serta menegosiasikan masalah yang paling diprihatinkan oleh AS.

AS juga menyebutkan bahwa Beijing berkomitmen untuk membeli produk pertanian, energi, industri dan kategori produk lainnya walaupun belum ditentukan jenisnya, tetapi jumlahnya sangat besar, dan untuk pembelian produk pertanian dapat segera dimulai.

Sonny Perdue tidak menjelaskan skala dan waktu pembelian produk AS oleh Tiongkok, kecuali mengatakan bahwa dia mengharapkan Tiongkok untuk memprioritaskan kedelai AS.

“Kami percaya bahwa mereka (Tiongkok) terpaksa kembali ke pasar AS, dan kami berharap pernyataan yang dikeluarkan di Argentina (pertemuan Trump – Xi) akan mempercepat terealisasinya hal ini,” kata Sonny.

Ia juga mengatakan bahwa Tiongkok juga dapat membeli beras Amerika, unggas, biji-bijian, sorgum, dan gandum.

Para profesional : Tarif impor akan diturunkan pihak berwenang Tiongkok

Asosiasi Kedelai Amerika pada 3 Desember mengeluarkan pernyataan yang isinya menyambut baik kesepakatan yang dibuat para pemimpin kedua negara baru-baru ini mengenai isu-isu ekonomi dan perdagangan, menyerukan pemulihan hubungan perdagangan antara kedua negara sesegera mungkin.

Asosiasi ini mengharapkan negosiasi dalam waktu dekat dapat menghasilkan perjanjian saling menguntungkan secara  jangka panjang.

Pedagang Tiongkok berharap bahwa Beijing pertama-tama perlu segera menurunkan tarif yang dikenakan pada produk pertanian AS. Sonny Perdue mengatakan : “Saya telah berbicara dengan negosiator kami, dan masalah ini akan mendapatkan lebih banyak berita dalam beberapa hari ke depan”

Reuters melaporkan bahwa beberapa pelaku industri mengharapkan Tiongkok menurunkan tarif tak lama setelah pertemuan Trump – Xi. Tian Hao, seorang analis senior di First Futures mengatakan bahwa tarif terhadap kedelai AS besar kemungkinannya akan diturunkan, dan sinyal berupa niat baik itu diharapkan segera dikeluarkan.

“Tiongkok terpaksa melakukan hal itu, karena pada dasarnya mereka ingin mendapat kesempatan untuk ‘bernapas’ sejenak” kata seorang eksekutif di sebuah BUMN Tiongkok yang bergerak di bidang perdagangan.

Harga Kedelai berjangka naik pada Senin

Harga kedelai berjangka di Bursa Berjangka Chicago (Chicago Board of Trade, CBOT) pada Senin (3/12/2018) naik ke level gtertinggi setidaknya sejak bulan Agustus, penyebabnya adalah untuk mengantisipasi negosiasi perdagangan AS – Tiongkok yang memungkinkan adanya normalisasi pembelian kedelai oleh Tiongkok.

Dan Basse, seorang presiden dari perusahaan konsultan di Chicago mengatakan,  bahwa jika Tiongkok tidak membatalkan atau mengurangi tarif atas pembelian kedelai AS, perusahaan Tiongkok yang membeli kedelai AS akan menjadi perusahaan yang didukung pemerintah, seperti stokis penyimpanan sereal gandum nasional (Sinograin).

Pedagang global lainnya yang berbasis di Tiongkok mengatakan bahwa jika pihak Tiongkok harus membeli produk dari Amerika Serikat, mereka dapat meminta Sinograin untuk membeli,  dan tarifnya dapat diterima.

Departemen Pertanian AS sedang mengajukan program bantuan keuangan putaran kedua bagi para petani yang terkena dampak dari konflik perdagangan. Sonny Perdue mengatakan bahwa rinciannya akan diumumkan pada akhir pekan ini.  (Sin/asr)