Putri Pendiri Huawei Ditangkap di Kanada

Oleh Henry Jom

Otoritas Kanada telah menangkap kepala keuangan Huawei dikarenakan kecurigaan keterlibatannya melanggar sanksi perdagangan AS terhadap Iran.

Meng Wanzhou yang dikenal sebagai Wakil Ketua Dewan dan Putri Pendiri Huawei, Ren Zhengfei, ditangkap di Vancouver atas permintaan otoritas AS seperti dilaporkan The Globe and Mail.

Sidang pengadilan telah ditetapkan untuk 7 Desember. Menurut The Globe and Mail, Meng diduga berusaha menghindari sanksi perdagangan AS terhadap Iran.

Investigasi yang diluncurkan oleh Departemen Kehakiman AS pada tahun 2016, menuduh bahwa Huawei telah mengirimkan produk asal AS ke Iran dan negara-negara lain yang melanggar Undang-Undang ekspor dan sanksi AS.

Tujuan investigasi Departemen Kehakiman adalah untuk mencegah perusahaan, seperti Huawei dan ZTE Corp yang mungkin bertanggung jawab kepada Partai Komunis Tiongkok, mendapatkan akses ke ekonomi AS di tengah tuduhan memata-matai warga negaranya.

Investigasi sedang dijalankan di Kantor Jaksa AS di Brooklyn, demikian laporan The Globe and Mail.

Pernyataan Huawei mengatakan Meng, yang berpergian dengan nama Inggris Cathy dan Sabrina, ditahan ketika dia melanjutkan penerbangan di Kanada.

Investigasi atas Huawei mirip dengan yang menyebabkan penurunan tajam pesaing domestiknya, pembuat smartphone Tiongkok, ZTE.

Pada 2017, ZTE mengaku bersalah di pengadilan federal AS karena menghindari embargo AS terhadap Iran, dengan membeli komponen teknologi Amerika, memasukkannya ke dalam peralatan ZTE, lalu secara ilegal mengirimnya ke Iran.

Kasus itu adalah hasil investigasi federal lima tahun. Perusahaan membayar denda $ 890 juta.

Namun, awal tahun ini, Amerika Serikat melarang perusahaan-perusahaan Amerika menjual komponen dan perangkat lunak kepada ZTE selama tujuh tahun, sebuah langkah yang membuat perusahaan itu bertekuk lutut.

Washington menuduh ZTE melanggar perjanjian tentang menghukum karyawan yang muncul dari kasus pengadilan.

Larangan itu dicabut oleh Presiden Donald Trump pada Mei setelah permintaan dari rezim Tiongkok.

Sebagai bagian dari kesepakatan baru berupa mencabut larangan tersebut, ZTE setuju untuk membayar denda $ 1 miliar, mengganti seluruh dewan direksi dan manajemen seniornya.

Penangkapan itu menarik reaksi cepat di Washington.

Senator AS Ben Sasse memuji penangkapan ini. Dia mengatakan ‘bagi melanggar sanksi AS terhadap Iran.” Dia menambahkan,

“Kadang-kadang agresi Tiongkok secara eksplisit disponsori oleh negara, dan kadang-kadang itu dicuci melalui banyak entitas sektor ‘swasta’ Beijing.” (asr)

Reuters berkontribusi atas laporan ini