Praktik 2.500 Tahun Pembuatan Coklat, Tradisi Maya Berlanjut Sampai Hari Ini

Chen Junchun

Guatemala adalah sebuah Negara di Amerika Tengah, kaya akan kopi, alpukat, pisang dan tanaman lainnya, dan cara memproduksi cokelatnya masih mengikuti metode kuno yang telah diwariskan dari era Maya kuno, sekaligus merupakan produk lain yang terkenal dari negara ini.

Menurut situs Great Big Story dilaporkan bahwa wilayah Chocolá di bagian selatan negara itu yang dikenal memiliki tanah yang subur dan negeri kaya hujan, sehingga cocok untuk berbudidaya kakao, yang juga merupakan bahan utama pembuatan cokelat.

Bangsa Maya kuno telah menanam kakao pada 2.500 tahun silam dan hingga kini penduduk di daerah tersebut masih membudidayakan tanaman perkebunan yang menghasilkan coklat yang lezat itu.

Ketika buah pohon kakao sudah saatnya dipanen, petani perkebunan akan mengambil keluar benihnya (yang disebut pula biji kakao) yang harus melalui fermentasi dahulu untuk mengubah rasa, diikuti dengan tindakan pengeringan guna mengurangi kelembaban dari bagian dalam biji kakao, selain itu untuk menghindari pada saat proses distribusi menjadi berjamur atau membusuk.

Setelah kering, biji kakao melalui pemilahan dikirim ke distributor untuk kemudian dijual ke pabrikan cokelat guna dilakukan program pengolahan lebih lanjut. Dari memetik biji kakao hingga pembuatan cokelat adalah proses panjang yang bisa memakan waktu hingga lima tahun.

Brenda Elizabeth Oliva Sicán, seorang master cokelat di wilayah Antigua, Guatemala, memproduksi cokelat buatan tangan dengan metode kuno warisan leluhur.

Berdasarkan pernyataannya, dalam proses pembuatan cokelat, maka yang paling penting adalah pemanggangan biji kakao, dan paling baik adalah menggunakan api kayu untuk pembakarannya, bukan menggunakan kompor gas atau oven, karena bahan kayu akan membuat biji kakao memiliki semacam citarasa yang khas .

Dia mengatakan bahwa banyak orang yang mencari rahasia pembuatan cokelat lokal, dan penggunaan kayu api adalah cara tradisional mereka yang berkarakteristik berbeda dibandingkan dengan negara-negara lain.

Petani kakao Victor Alfredo Diaz Can mengatakan, mereka beranggapan bahwa sangat penting untuk melestarikan tradisi seperti ini, karena ini adalah sejarah mereka, dan pohon kakao di Guatemala, merupakan yang paling unik di dunia. (HUI/WHS/asr)