ZTE dan Huawei Memainkan Peranan dalam Proyek OBOR Tiongkok Hingga Ekspor Taktik Pengawasan

Emel Akan & Frank Fang

Partai Komunis Tiongkok telah membangun sistem teknologi tinggi yang luas untuk mengawasi orang-orang Tiongkok, dan mengekspor sistem ini sebagai bagian dari inisiatif One Belt, One Road.

Dua pemain utama dalam dorongan ini adalah perusahaan ZTE dan Huawei.

Baru-baru ini, Senator AS Marco Rubio (R-Fla.) dan Chris Van Hollen (D-Md.) memperingatkan administrasi Presiden Trump bahwa ZTE membantu Tiongkok mengekspor taktik pengawasan ke rezim Maduro Nicolás.

Raksasa telekomunikasi Tiongkok tersebut, yang telah dihukum karena melanggar sanksi perdagangan terhadap Iran dan Korea Utara, dapat memperoleh tambahan sanksi Amerika Serikat karena bisnis perusahaan tersebut dengan pemerintah Venezuela menghadapi pengawasan baru.

Rubio dan Van Hollen mengirim surat kepada sekretaris negara, perbendaharaan, dan perdagangan Amerika Serikat, mendesak penyelidikan atas kegiatan perusahaan tersebut.

“Huawei dan ZTE adalah dua sisi dari mata uang yang sama,” kata Van Hollen dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa perusahaan telekomunikasi Tiongkok tersebut mewakili “risiko mendasar” bagi keamanan nasional Amerika Serikat.

Dalam surat tersebut, para senator merujuk pada laporan Reuters baru-baru ini yang menyatakan bahwa perusahaan telekomunikasi Tiongkok tersebut membantu pemerintah Venezuela dalam membangun kendali atas warganegaranya.

Menurut laporan Reuters, ZTE membantu rezim Maduro membangun basis data yang memungkinkan pemantauan dan pelacakan warganegara Venezuela dan, sejak 2016, memusatkan pengawasan video.

“Kami khawatir bahwa ZTE, dengan membangun basis data ini untuk pemerintah Venezuela, mungkin telah melanggar kendali ekspor dan undang-undang sanksi Amerika Serikat, serta ketentuan Departemen Perdagangan Juni 2018 yang menggantikan perjanjian penyelesaian dengan ZTE,” kata para senator dalam surat tersebut.

ZTE memiliki sejarah pelanggaran sanksi pemerintah Amerika Serikat.

Pada bulan April, Departemen Perdagangan menemukan ZTE telah melanggar penyelesaian yang dicapai pada tahun 2017, dan memblokir perusahaan tersebut dari pembelian komponen dan perangkat lunak penting dari perusahaan teknologi Amerika Serikat. (VIVI/asr)

Artikel Ini Terbit di Special Edition Epochtimes Edisi Desember 2018

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=54nyZ2UVJ4M