Gempa Bumi di Perairan Selatan Jawa Barat, Begini Penjelasannya

Epochtimes.id- Gempa bumi terjadi pada Selasa (8/01/2019) pukul 16:54 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi berada pada koordinat  7,85°LS dan 106,48°BT (113 km sebelah Barat Daya Sukabumi, Jawa Barat), dengan magnitudo M5,4 pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan informasi dari The United States Geological Survey (USGS), Amerika, pusat gempa bumi berada pada koordinat  7,750°LS dan 106,525°BT dengan kekuatan M 4,2 pada kedalaman 65,7 km.

Laporan yang dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan pusat gempa bumi berada di Samudera Indonesia di sebelah selatan Pulau Jawa bagian barat.

Berdasarkan tatanan tektonik perairan selatan Jawa dipengaruhi oleh zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia, sehingga memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan Pulau Jawa.

Wilayah di sekitar pusat gempa bumi disusun oleh batuan sedimen berumur Tersier dan batuan gunungapi berumur Terasier hingga Kuarter. Batuan Tersier yang terlapukan serta batuan berumur muda pada umumnya bersifat urai dan dapat mengamplifikasi guncangan gempa bumi.

Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya (65,7 km; USGS) yang berada pada jalur kegempaan (Zona Benioff), gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Sedangkan dampak gempa bumi: Guncangan gempa bumi dirasakan di Pos Pengamatan G. Salak (Kec. Cicuruk, Kab. Sukabumi), G. Gede (Kec. Cipanas, Kab. Cianjur), G. Tangkuban Parahu (Ciater, Kab. Subang) dan G. Guntur (Kec. Tarogong Kaler, Kab. Garut) dengan intensitas II MMI (Modified Mercalli Intensity).

Berdasarkan BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Sukabumi dan Pelabuhan Ratu dengan intensitas III MMI, di Bandung sebesar II-III MMI, di Pangandaran, Lembang, Cibareno dan Lebak dengan intensitas II MMI.

Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena meskipun berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut. Hingga tanggapan ini dibuat, belum ada informasi mengenai kerusakan yang diakibatkan gempa bumi ini.

Atas kejadian ini, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat.

“Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil,” pungkas laporan PVMBG. (asr)