Anak Perusahaan Huawei di AS Dilarang Mengekspor Teknologi ke Tiongkok

oleh Lin Yan

The Wall Street Journal pada Kamis (10/1/2019) memberitakan bahwa menurut ungkapan sumber yang mengetahui masalah dan berdasarkan dokumen yang ditinjau oleh wartawan Wall Street Journal disebutkan, Kementerian Perdagangan AS telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya tidak akan mengeluarkan ijin ekspor untuk anak perusahaan Huawei yang ada di AS.

Ini berarti bahwa anak perusahaan Huawei di AS tidak dapat mengekspor teknologi yang dikembangkan oleh laboratorium Silicon Valley ke daratan Tiongkok. Hal mana akan membawa pukulan baru bagi Huawei.

Akibat Huawei memiliki hubungan yang dekat dengan pemerintah Tiongkok selain adanya kekhawatiran terhadap pemerintah Tiongkok yang menyusupkan kepentingan melalui Huawei, Amerika Serikat telah memperingatkan sekutunya untuk menghindari penggunaan peralatan telekomunikasi buatan Huawei.

Namun demikian, Huawei selama ini menolak tuduhan tersebut dan bersikeras menyebut bahwa perusahaannya adalah perusahaan independen yang dimiliki oleh seluruh karyawan.

Selain itu, ekstradisi Kementerian Kehakiman AS terhadap kepala keuangan Huawei Meng Wanzhou dari Kanada juga sedang berlangsung, Meng Wanzhou diduga melanggar sanksi AS terhadap Iran dan berkonspirasi untuk menipu bank.

Tetapi pukulan terakhir yang diterima Huawei adalah bahwa Kementerian Perdagangan AS memutuskan untuk tidak memberikan ijin ekspor kepada anak perusahaan Huawei di AS.

Pada bulan Juni, Kementerian Perdagangan AS mengirim surat pemberitahuan kepada anak perusahaan Huawei di AS, Futurewei Technologies yang berlokasi di Santa Clara, merujuk pada rencana Kementerian Perdagangan untuk tidak lagi memberikan pembaruan ijin ekspor kepada perusahaan tersebut karena mempertimbangkan masalah keamanan nasional. Ijin ekspor lama Huawei berlaku mulai tahun 2014 dan berakhir pada bulan April 2018.

Larangan ekspor akan memengaruhi beberapa operasi Huawei. Ijin yang ditolak mencakup ekspor teknologi telekomunikasi dan ekspor perangkat lunak, termasuk teknologi transmisi data berkecepatan tinggi. Anggaran operasional Huawei untuk teknologi transmisi telah melampaui USD. 16 juta, melibatkan lebih dari 40 karyawan penuh waktu.

Wall Street Journal mengutip sumber yang akrab dengan masalah ini memberitakan bahwa langkah Kementerian Perdagangan AS tidak akan menjadi pukulan fatal bagi anak perusahaan Huawei AS karena sebagian besar teknologi perusahaan yang diekspor dari AS tidak memerlukan ijin ekspor.

Selanjutnya, anak perusahaan Huawei AS bermaksud mengajukan banding atas langkah yang diambil Kementerian Perdagangan ASl, tetapi selama proses ini berlangsung, larangan Kementerian Perdagangan AS tetap berlaku.

Pada bulan Juli tahun lalu, anak perusahaan Huawei AS telah menanggapi Kementerian Perdagangan AS, mengatakan bahwa jika ijin tidak disetujui, maka Huawei akan memindahkan pusat litbang ke luar Amerika Serikat.

Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross dalam pernyataan tertulisnya yang disampaikan kepada Huawei menekankan bahwa, larangan ekspor terhadap anak perusahaan Huawei di AS adalah kasus independen yang tidak ada kaitannya dengan negosiasi perdagangan. Ia percaya bahwa  Beijing pun akan memperlakukannya seperti itu.

“Proses pemberian ijin ekspor tidak tergantung pada negosiasi perdagangan kami yang sedang berlangsung dengan Tiongkok” kata Ross. Tiongkok dan Amerika Serikat baru saja menyelesaikan negosiasi perdagangan putaran kelima dan membahas beberapa masalah, termasuk diskusi ekstensif tentang pencurian kekayaan intelektual yang kontroversial.

Sebelum larangan ekspor dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan AS, anak perusahaan Huawei di AS telah diajukan ke pengadilan oleh CNEX Labs yang menuduh Huawei berusaha mencuri teknologi semikonduktor CNEX.

Karena ancaman keamanan nasional, lembaga pemerintah AS telah melarang pembelian peralatan telekomunikasi Huawei sejak tahun 2012.

Huawei saat ini masih memiliki 1.500 orang karyawan di Amerika Serikat, terutama yang melayani penyediaan peralatan telekomunikasi untuk operator kecil di daerah pedesaan Amerika Serikat. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=rs4JYizAPzU