Epochtimes.id Uni Eropa pada Selasa lalu resmi membekukan aset unit intelijen Iran dan dua stafnya. Uni Eropa resmi menunjuk mereka sebagai teroris atas peran Teheran dalam pembunuhan dan serangan lain di Eropa.
Ini adalah pertama kalinya UE memberlakukan sanksi terhadap Iran sejak pencabutan sanksi tiga tahun lalu setelah kesepakatan 2015 untuk mengekang program nuklir Iran.
Menteri Luar Negeri Denmark Anders Samuelsen mengatakan keputusan pada pertemuan di Brussels adalah “sinyal kuat dari UE bahwa kami tidak akan menerima perilaku seperti itu.”
Prancis menuduh Iran merencanakan untuk melakukan serangan bom musim panas lalu saat aksi unjuk rasa di dekat Paris yang diselenggarakan oleh kelompok oposisi Iran di pengasingan.
The EU and the Netherlands take strong action against Iranian unlawful interference in Europe. Targeted sanctions and a clear message underline that this behavior is unacceptable and needs to stop immediately. https://t.co/aBDOq24Atm
— Stef Blok (@ministerBlok) January 8, 2019
Denmark mengatakan pihaknya menggagalkan rencana intelijen Iran untuk membunuh tokoh oposisi Arab Iran di negaranya.
Belanda mengatakan Iran berada di belakang pembunuhan dua warga negara Belanda asal Iran pada 2015 dan pada 2017.
“Iran diberi tahu bahwa keterlibatan dalam masalah seperti itu sepenuhnya tidak dapat diterima dan harus segera dihentikan, sanksi lebih lanjut tidak dapat dikesampingkan,” kata UE.
Perilaku Teheran “menunjukkan pola perilaku destruktif dan teroris,” sebagaimana diungkapkan oleh cendekiawan Harvard Iran-Amerika Dr. Majid Rafizadeh kepada Arab News.”
Very encouraging that EU has just agreed on new targeted sanctions against Iran in response to hostile activities and plots being planned and perpetrated in Europe, including Denmark. EU stands united – such actions are unacceptable and must have consequences. #dkpol #eudk
— Lars Løkke Rasmussen (@larsloekke) January 8, 2019
“Pembunuhan dan serangan ini menunjukkan bahwa rezim Iran semakin menargetkan pembangkang politik di luar negeri, terutama di Eropa. Terlepas dari kenyataan bahwa Uni Eropa berusaha untuk membantu Iran dengan mempertahankan perjanjian nuklir dan bantuan sanksi.”
Serangan dan pembunuhan Iran yang meningkat di tanah Eropa menyoroti fakta bahwa rezim terus memprioritaskan ideologi dan prinsip revolusionernya, yang ditetapkan oleh bapak pendiri Ayatollah Khomeini pada tahun 1979.
“Uni Eropa harus mengambil sikap tegas terhadap Iran, jika tidak Teheran akan lebih berani meningkatkan serangannya di tanah Eropa.” (asr)
Sumber : Arabnews