Sri Lanka Menyediakan Pasokan Logistik Buat Kapal Induk AS

oleh Chen Juncun

Sri Lanka yang terjebak dalam hutang besar kepada komunis Tiongkok karena berpartisipasi dalam proyek OBOR (One Belt One Road) mereka, akibatnya Sri Lanka terpaksa bertunduk karena gagal membayar hutang.

Namun baru-baru ini negara tersebut menyediakan pasokan logistik yang dibutuhkan kapal induk militer AS. Langkah ini dipandang sebagai upaya Sri Lanka untuk menyeimbangkan hubungannya dengan komunis Tiongkok melalui mendekati Amerika Serikat, selain memiliki tujuan berupa manfaat ekonomi.

Berdasarkan rencana sementara transportasi kargo, Armada ketujuh AS John C. Stennis mulai 24 Januari dapat menerima pasokan logistik dari Sri Lanka.

Media India ‘Economic Times’ memberitakan bahwa mengingat adanya peningkatan kegiatan dari militer Tiongkok di wilayah Samudra Hindia, langkah Sri Lanka tersebut memiliki arti simbolis : Sri Lanka meskipun berhutang kepada komunis Tiongkok, tetapi tidak ingin tunduk begitu saja kepadanya.

Pemerintah Sri Lanka harus menyewakan pelabuhan Hambantota kepada perusahaan Tiongkok selama 99 tahun dengan kepemilikan 80% untuk pihak pemerintah Tiongkok karena tidak dapat membayar hutang besar atas pembangunan pelabuhan tersebut. Pelabuhan tersebut kemungkinan akan dijadikan pangkalan militer Tiongkok.

Angkatan Laut AS dalam siaran pers menyebutkan bahwa USS John C. Stennis merapat di luar perairan teritorial Sri Lanka dan pesawat angkutnya terbang ke Bandara Internasional Bandaranaike dekat ibukota Sri Lanka, Kolombo. Setelah menerima berbagai bahan seperti suku cadang, alat, surat pribadi, alat tulis, dan lain-lain, pesawat terbang kembali ke Stennis.

Menurut siaran pers itu, cara transportasi semacam itu memungkinkan kapal untuk terus beroperasi di laut dan meningkatkan posisi sentral Sri Lanka di sektor logistik dan komersial. Transshipment kargo pada bulan Januari menyumbang 25 juta rupee Sri Lanka (sekitar USD. 138.000) untuk perekonomian negara itu.

Menanggapi rencana transshipment ini, Alaina Teplitz, duta besar AS untuk Sri Lanka mengatakan bahwa para pemimpin Sri Lanka telah memetakan visi negara untuk berpartisipasi dalam urusan kawasan Indo-Pasifik dan memahami peluang bisnis karena lokasi geografis unik yang dimiliki oleh negaramya.

Alaina Teplitz mengatakan : “Kami sangat senang mendukung visi seperti itu melalui banyak langkah yang saling menguntungkan. seperti menandatangani kontrak logistik dengan Sri Lanka untuk mendukung militer AS dan kapal komersial yang sering melakukan perjalanan melalui rute sibuk India.” (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=fb6Vp4SRSwE