Senator AS Peringatkan Militer Venezuela untuk Tidak Halangi Masuknya Bantuan Kemanusiaan

oleh Hong Yawen

Senator AS Marco Rubio mengunjungi Cucuta, sebuah kota di Kolombia yang berbatasan dengan Venezuela. Ia mengeluarkan peringatan kepada militer Venezuela, jika mereka menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan yang disampaikan oleh organisasi kemanusiaan AS, maka mereka dapat dikenakan sanksi berupa kejahatan terhadap kemanusiaan.

Militer pemerintahan Maduro memblokir jembatan perbatasan yang terhubung ke Kolombia, menyebabkan truk – truk yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Venezuela tidak dapat masuk.

Akibatnya Amerika Serikat mengirim tiga buah pesawat pengangkut militer C-17 untuk mengirim lebih dari 200 ton pasokan bantuan ke perbatasan Kolombia. Presiden sementara Juan Guaido yang diakui oleh banyak negara Eropa dan Amerika mengatakan bahwa sebanyak 600.000 orang warga Venezuela siap pergi ke perbatasan untuk menerima bantuan internasional.

Menurut Fox News, dalam beberapa bulan terakhir sejumlah besar warga Venezuela yang mengungsi telah membanjiri Cukuta untuk mencari makanan dan obat-obatan. Senator Rubio mengunjungi Cukuta pada 17 Pebruari dan mengatakan kepada massa bahwa militer Venezuela yang memblokir bantuan itu akan menjalani sisa hidup mereka dalam tuntutan keadilan.

Dalam sidang dengar pendapat yang diadakan oleh Komite Urusan Luar Negeri Dewan, utusan khusus AS untuk Venezuela, Elliott Abrams mengatakan bahwa pemerintahan Trump lebih cenderung menggunakan saluran ekonomi, kemanusiaan dan diplomatik untuk berurusan dengan rezim Maduro. Elliot menegaskan bahwa kekuatan militer bukanlah pilihan yang lebih disukai, tetapi tidak mengabaikan opsi itu bila terpaksa.

Minggu lalu Trump membahas krisis kemanusiaan di Venezuela dengan Presiden Kolombia Ivan Duke di Kantor Oval Gedung Putih. Krisis tersebut telah menyebabkan masuknya sekitar 1,14 juta pengungsi Venezuela ke Kolombia.

Venezuela yang memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, tetapi karena mantan Presiden Hugo Chavez memimpin negara dengan sistem sosialis, menyebabkan kemiskinan, malnutrisi, penyakit, dan kekerasan meluas.

Beberapa kritikus menuduh penerus Chavez yakni Nicolas Maduro memenangkan masa jabatan enam tahun kedua dalam pemilihan tahun lalu dengan cara melarang pesaing mencalonkan diri dalam pemilihan.

Wakil Presiden AS Mike Pence ketika berbicara di Konferensi Keamanan Internasional Munich pada Sabtu (16/2/2019) menghimbau sekutu Eropa untuk mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden Venezuela yang sah.

Saat ini, lebih dari 20 negara Eropa telah mengakui Guaido kecuali Uni Eropa yang belum memberikan pernyataan. (Sin/asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=-awjffyF_Ds