Pemerintah Korea Utara dalam Pengasingan Terbentuk

oleh Luo Tingting-NTDTV

Pada hari kedua KTT Trump – Kim Jong-un di Hanoi yang tidak menghasilkan kesepakatan, Kim Jong-un kembali mendapatkan “pukulan berat” dengan lahirnya pemerintah Korut dalam pengasingan (Cheollima Civil Defense – CCD) yang dipimpin oleh putra Kim Jong-nam. Organisasi tersebut dalam sebuah pernyataannya menyebutkan bahwa mereka akan melakukan yang terbaik untuk memberantas “kejahatan besar (Kim Jong-un)”.

KTT Trump – Kim yang diadakan di Vietnam pada 28 Februari tiba-tiba terputus karena Kim Jong-un meninggalkan tempat dengan raut muka kurang senang, bahkan tidak muncul di acara makan siang sambil kerja yang sudah dijadwalkan sebelumnya.

Keesokan harinya, Kim Jong-un kembali menderita pukulan berat karena organisasi bawah tanah Korea Utara diam-diam memproklamirkan pembentukan pemerintah dalam pengasingan dengan mengeluarkan pernyataan berupa Bebaskan Korea(Utara) (Free Joseon) di situs resmi mereka, mengumumkan pembentukan pemerintahan sementara.

CCD dalam pernyataannya menyebutkan : Untuk memberantas kejahatan besar (Kim Jong-un)yang membahayakan jiwa manusia, kami akan melakukan yang terbaik sampai ‘Pyongyang memperoleh kembali kejayaannya].

CCD mengklaim sebagai satu-satunya perwakilan dari rakyat Korea Utara yang sah secara hukum dan meminta kepada rakyat Korea Utara untuk berjuang demi kebebasan. Bangkit, bangkit dan menolak menjadi budak.

Sebelum KTT Trump – Kim, CCD melalui situs webnya pada 25 Februari memberitahukan bahwa akan ada berita penting muncul dalam pekan ini. Opini publik menyebutkan bahwa tak menutup kemungkinan akan disiarkan pula pernyataan yang disampaikan sendiri oleh Kim Han-sol (putra alm. Kim Jong-nam), atau eksekutif Korea Utara yang diasingkan lainnya. demi mengungkap kejahatan rezim Kim Jong-un yang membunuh saudara tuanya.

CCD juga menyebutkan : Semuanya akan berubah tahun ini, dan kami sedang melakukan kegiatan rahasia.

CCD didirikan oleh para pembangkang Korea Utara dan merupakan organisasi rahasia yang berspesialisasi dalam membantu warga Korea Utara yang membangkang. Setelah pembunuhan Kim Jong-nam, organisasi itu melakukan penyelamatan terhadap Kim Han-sol, ibu dan saudara perempuannya, mengatur mereka keluar dari Macau, terbang ke tempat yang aman untuk tinggal.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan media Korea Selatan ketika menyinggung soal ambisi politiknya, Kim Han-sol mengatakan : “Saya memiliki mimpi untuk menyatukan kembali antara Korea Selatan dan Korea Utara. Pertemuan dengan teman-teman Korea Selatan telah mengubah pikiran saya. Kelebihan dan kekurangan dari kedua Korea dapat dilihat secara langsung.”

Kim Han-sol pernah mengkritik kediktatoran Kim Jong-un. Dia juga mengatakan : “Cepat atau lambat, saya akan kembali ke Korea Utara. Saya ingin memperbaiki keadaan (kehidupan) di sana.”

Kim Jong-nam awalnya dianggap sebagai kandidat penerus rezim Korea Utara. Ia telah berada di pengasingan sejak kehilangan dukungan dengan skandal paspor palsu. Setelah Kim Jong-un berkuasa, Kim Jong-nam pernah mengkritik tajam tentang kediktatoran Korea Utara.

Pada bulan Pebruari 2017, Kim Jong-nam dibunuh di bandara Kuala Lumpur, Malaysia. Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pada 6 Maret 2018 bahwa Amerika Serikat telah mengkonfirmasi bahwa agen Korea Utara yang membunuh Kim Jong-nam dengan menggunakan agen saraf VX. Saat ini, 2 orang tersangka wanita dalam kasus ini sedang diadili di Malaysia.

Pemerintah Kim Jong-un dengan menyandera staf kedutaan Malaysia untuk Korea Utara sebagai tekanan, akhirnya membuat pemerintah Malaysia menyerahkan jenasah Kim Jong-nam untuk dibawa kembali ke Korea Utara.

Menurut media Korea Selatan, Kim Jong-un telah memblokir semua berita tentang Kim Jong-nam di Korea Utara dan memerintahkan bawahan untuk mencincang tubuh Kim Jong-nam kemudian dikremasi agar tidak meninggalkan jejak sedikit pun.

Saat ini, baik situasi spesifik pembentukan pemerintah sementara CCD beserta siapa yang menjadi pendukung di belakang organisasi tersebut belum dapat diketahui secara jelas.

Dilaporkan bahwa 1 Maret 2019 merupakan hari peringatan 100 tahun Gerakan Tiga Satu yang terjadi pada 1 Maret 1919, yakni pecahnya gerakan rakyat di semenanjung Korea untuk menyingkirkan pemerintahan kolonial Jepang. Saat ini, CCD justru memilih tanggal yang sama untuk mengumumkan pembentukan pemerintah sementara. (Sin/asr)

Video Rekomendasi :