Dwi Konferensi Partai Komunis Tiongkok Dapat Dipusatkan pada Pembahasan Kelima Topik Ini

oleh Lin Yan

Dwi Konferensi Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang sedang berlangsung di Beijing saat ini diyakini membahas 5 topik penting sebagai berikut : Pelambatan ekonomi Tiongkok, perang dagang dengan AS, perebutan kekuasaan di internal PKT, arah reformasi di masa depan dan kebijakan luar negeri Tiongkok.

Dwi Konferensi yang diadakan setiap tahun biasanya akan berlangsung selama 2 pekan, dan dihadiri sekitar 5.000 orang wakil dari setiap daerah yang ikut menentukan arah kebijakan pemerintah secara “stempel karet”.

Berikut ini adalah kumpulan dari perkiraan sejumlah media asing tentang topik-topik yang dibahas dalam Dwi Konferensi Partai Komunis Tiongkok tahun 2019 ini.

  1. Perlambatan ekonomi Tiongkok

Ekonomi Tiongkok mulai kehilangan daya geraknya dalam situasi perang dagang dengan Amerika Serikat ditambah lagi dengan pelemahan konsumsi domestik.

Analis memperkirakan bahwa otoritas Beijing akan memangkas target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahun 2019 menjadi antara 6,0% – 6,5%, mengikuti tingkat pertumbuhan PDB tahun lalu (6,6%). PDB pada tahun 2018 sudah merupakan yang terendah sejak 1990.

Ekonom Morgan Stanley percaya bahwa otoritas Beijing akan terus menggunakan cara-cara yang menguntungkan pertumbuhan seperti pemotongan pajak dan pelepasan kredit sebesar RMB. 1,6 triliun (sekitar USD. 240 miliar) untuk merangsang pertumbuhan. Langkah-langkah ini mungkin dapat menghasilkan rasio defisit anggaran terhadap PDB sedikitnya 2,8 %, yang lebih baik dari pada tahun lalu yang 2,6 %.

Perusahaan peramalan ekonomi makro Enodo Economics memperkirakan bahwa Bank Sentral Tiongkok mungkin dapat mengurangi lagi rasio cadangan simpanan untuk memungkinkan bank komersial memberikan lebih banyak pinjaman dan menangani kredit macet. tetapi diharapkan suku bunga acuan pinjaman tidak berubah.

  1. Perang dagang AS – Tiongkok

Sejak bulan Juli tahun lalu, Tiongkok dan Amerika Serikat telah terlibat dalam konflik perdagangan dan memberlakukan tarif yang lebih tinggi satu sama lain. Saat ini, Amerika Serikat telah menunda tenggat waktu untuk menaikkan tarif komoditas impor dari Tiongkok senilai USD. 200 miliar pada tanggal 1 Maret, hal ini jelas memberikan beberapa peluang bernafas bagi Tiongkok.

KTT AS – Tiongkok mungkin diselenggarakan pada bulan Maret ini, Tiongkok dapat mengajukan undang-undang investasi asing melalui pemungutan suara di Dwi Konperensi untuk meredakan isu-isu yang dikomplain AS seperti hak kekayaan intelektual dan pengalihan teknologi wajib.

Dezan Shira & Associates, sebuah konsultan Pan-Asia mengesampingkan kemungkinan perang ekonomi yang komprehensif antara Tiongkok dengan Amerika Serikat. Ia lebih cenderung pada pendapat bahwa kedua negara dapat saling mengalah selangkah dalam hal akses pasar, sementara itu Tiongkok menyediakan lingkungan persaingan yang lebih adil bagi investor asing.

Dalam kedadaan apapun, perang tarif Tiongkok – AS telah menciptakan suatu realitas baru dalam hubungan perdagangan internasional, yakni mengingatkan perusahaan-perusahaan yang bergantung pada pengadaan dan produksi Tiongkok, bahwa mereka akan menghadapi regulasi yang lebih ketat dan peningkatan biaya produksi.

  1. Perebutan kekuasaan di Internal Partai

Dwi Konferensi tahunan merupakan kesempatan bagi kepemimpinan PKT untuk menegaskan kembali atau menunjukkan kekuatan.

Selain perlambatan ekonomi, pemerintah Tiongkok telah bekerja keras untuk menyelesaikan isu Huawei yang dituduh mengancam keamanan perusahaan asing. Di samping itu, inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan (OBOR) — berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur di negara-negara berkembang — Itu juga menyulut kontroversial karena perangkap utang yang sering menyertai negara tuan rumah.

Nihon Keizai Shimbun dalam komentarnya menyebutkan bahwa meskipun Xi Jinping, tidak akan berbicara pada pertemuan tahun ini, namun ia mungkin akan menggunakan kesempatan ini untuk menegaskan kembali ideologi politiknya dan mengkonsolidasikan kekuasaannya di dalam partai.

Dwi Konferensi setiap tahunnya, karena tekanan politik dan konflik di internal partai selalu dapat menghasilkan beberapa hal yang tidak terduga. Misalnya, di tahun lalu reporter yang karena tidak puas lalu membuka rahasia media asing palsu. Entah hal tak terduga apa yang akan terjadi tahun ini?

  1. Ke arah mana reformasi Tiongkok yang berjalan ?

Kedua golongan dalam internal partai sekarang sangat tidak puas terhadap kondisi ekonomi Tiongkok. The New York Times mengatakan bahwa situasi ekonomi Tiongkok dan perang dagang Tiongkok – AS telah memberikan dampak tertentu kepada kebijakan PKT.

Selain dari orang biasa dan intelektual, internal tingkat tinggi PKT juga memiliki beberapa pendapat kritis tentang situasi saat ini. Seorang Generasi Merah kedua mengatakan bahwa dalam pertemuan Politbiro, beberapa orang bahkan menggebrak meja saat mengkritik kebijakan saat ini.

Dalam pidato peringatan 40 tahun Reformasi Ekonomi Tiongkok pada bulan Desember tahun lalu, Xi Jinping mengatakan, tampaknya jumlah sosialisme jauh melebihi reformasi dan liberalisasi. Xi berkata : “Kami pasti akan mengubah sesuatunya yang perlu diubah, tetapi tidak mengubah sesuatunya yang tidak perlu diubah.” Dunia luar ingin tahu apa lagi yang bisa diubah.

Secara khusus, kesenjangan pembangunan antar perkotaan dengan pedesaan Tiongkok mungkin juga dibahas dalam konperensi tersebut, atau meluncurkan beberapa langkah reformasi kepemilikan tanah untuk merangsang produktivitas pertanian.

Para analis mengatakan bahwa dengan mempertimbangkan kelompok berpenghasilan menengah, efek dari pengenaan pajak real estat dan pembatasan pembelian spekulatif masih belum jelas, mungkin saja pemerintah terpaksa menggunakan pemotongan pajak untuk mendongkrak daya beli masyarakat.

  1. Kebijakan luar negeri

Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan Tiongkok menghadapi pemboikotan keras dari banyak negara, terutama Malaysia dan Sri Lanka. Menyangkut militerisasi Laut Tiongkok Selatan dan ketegangan dengan Taiwan juga dapat menjadi bagian dari agenda pembahasan konferensi tahun ini.  (Sin/asr)