Bank Rusia Dijatuhi Sanksi Amerika Karena Membantu Perusahaan Minyak Venezuela

EpochTimesId – Departemen Keuangan Amerika Serikat pada 11 Maret 2019 waktu setempat memberikan sanksi kepada bank yang berbasis di Rusia. Bank itu diembargo karena berusaha menghindari pembatasan yang sebelumnya dilakukan terhadap perusahaan minyak milik negara Venezuela, PDVSA.

Bank ‘Evrofinance Mosnarbank’, yang dimiliki bersama oleh perusahaan-perusahaan milik Rusia dan Venezuela, diberi sanksi atas dukungannya terhadap PDVSA. Aset bersih Evrofinance tumbuh lebih dari 50 persen selama 2018 karena meningkatkan kerjasama keuangan yang bertentangan dengan kebijakan sanksi AS.

“PDVSA adalah entitas yang telah lama menjadi kendaraan untuk korupsi, penggelapan, dan pencucian uang oleh Maduro dan kroni-kroninya,” rilis Departemen Keuangan AS.

“Rezim Maduro yang tidak sah telah mengambil untung dari penderitaan rakyat Venezuela,” kata Menteri Keuangan, Steven T. Mnuchin dalam sebuah pernyataan.

“Tindakan ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat akan mengambil tindakan terhadap lembaga keuangan asing yang mendukung rezim Maduro yang tidak sah dan berkontribusi pada keruntuhan ekonomi dan krisis kemanusiaan yang melanda rakyat Venezuela.”

Departemen Keuangan mencatat bahwa Nicolás Maduro merasa semakin terisolasi dan putus asa, mendapat angin segar dan kehidupan dari Rusia. Amerika Serikat dan lebih dari 50 negara demokratis di dunia kini mengakui presiden sementara Venezuela, Juan Guaido, sebagai pemimpin sah negara itu.

Rusia, khususnya, dikenal sebagai sekutu lama Venezuela, sejak dari pendahulu Maduro, Hugo Chavez. Chavez membeli 49 persen saham di Evrofinance melalui Dana Pembangunan Nasional Venezuela pada 2011. Pada waktu itu, Gazprombank Rusia dan bank negara Rusia, VTB Bank (bank terbesar kedua di negara itu) masing-masing memiliki 25 persen saham di Evrofinance.

“Evrofinance diciptakan sebagai bank nasional untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur dan minyak Rusia-Venezuela,” menurut Departemen Keuangan AS.

Ketika lembaga-lembaga keuangan utama AS dan Eropa memutuskan hubungan dengan rezim Maduro, aset Evrofinance terus meningkat. Venezuela menderita keruntuhan ekonomi dan kemanusiaan yang dipicu oleh kebijakan sosialis Maduro dan kepemimpinan yang korup.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro bereaksi (mendongak) ketika pidatonya diwarnai serangan bom ‘pesawat tanpa awak’ di Caracas, Venezuela pada 4 Agustus 2018. (VENEZUELAN GOVERNMENT TV/via REUTERS TV/The Epoch Times)

Rezim otoriter menyebabkan sekitar 90 persen populasi negara itu hidup di bawah garis kemiskinan. Pada saat yang sama, hanya kurang dari setengah keluarga di negara ini yang dapat memenuhi kebutuhan makanan pokok mereka.

Evrofinance juga merupakan lembaga keuangan internasional utama yang bersedia membiayai Petro, cryptocurrency Venezuela yang gagal, yang diluncurkan pada 2018. Investor awal di Petro diundang untuk membeli cryptocurrency melalui transfer dana ke rekening pemerintah di Evrofinance. Menurut Departemen Keuangan, keterlibatan bank dalam Petro mengungkapkan bahwa Maduro berharap cryptocurrency akan membantu Venezuela untuk menghindari sanksi keuangan dari Pemerintahan Trump di AS.

Amerika Serikat pada 1 Maret 2019 memberlakukan pembatasan visa pada pejabat individu yang terkait dengan diktator tidak sah Maduro, bersama dengan keluarga mereka. Pada saat yang sama, enam pejabat pemerintah Venezuela yang terkait dengan upaya menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan secara khusus, disebutkan dan diberi sanksi.

Pembatasan itu terjadi sehari setelah Rusia dan Tiongkok, pendukung setia diktator yang sedang diperangi rakyat yang telah menginvestasikan miliaran ke dalam rezim sosialisnya, memveto resolusi AS. Resolusi yang meminta Dewan Keamanan PBB untuk mendorong pemilihan demokratis dan akses bagi bantuan kemanusiaan di Venezuela. (BOWEN XIAO/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M