Amerika Kembali Berlakukan Sanksi Baru Terkait Korea Utara

EpochTimesId — Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan pelayaran Tiongkok, pada 21 Maret 2019. Perusahaan itu dikatakan membantu Korea Utara menghindari sanksi atas program senjata nuklirnya. Ini adalah sanksi pertama terkait Korea Utara sejak KTT AS-Korea Utara gagal mencapai kesepakatan bulan lalu.

Departemen Keuangan AS juga mengeluarkan daftar yang diperbarui, yang berisikan daftar 67 kapal yang disebut terlibat dalam transfer ilegal minyak sulingan dengan kapal tanker Korea Utara, atau diyakini telah mengekspor batubara Korea Utara.

Amerika mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang baru terkena sanksi sebagai Dalian Haibo International Freight Co Ltd dan Liaoning Danxing International Forwarding Co Ltd. Dua perusahaan itu dituduh membantu Korea Utara dalam menghindari sanksi AS dan sanksi internasional.

Reuters tidak dapat menemukan detail kontak bagi perusahaan mana pun, untuk meminta komentar dan konfirmasi.

Dengan sanksi terbaru, Amerika melarang transaksi antara perusahaan AS dengan perusahaan yang dijatuhi sanksi. Amerika juga membekukan aset apa pun yang mereka miliki di Amerika Serikat.

Washington mengumumkan langkah-langkah ini, tiga minggu setelah pertemuan kedua antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un gagal mencapai hasil positif. Korea Utara meminta bantuan AS agar terhindar dari sanksi, dan sebagai imbalannya, pihak AS meminta agar Pyongyang menyerahkan senjata nuklirnya.

Amerika Serikat telah memimpin upaya internasional untuk menekan Korea Utara melalui sanksi untuk menghentikan program rudal nuklir dan balistiknya.

“Amerika Serikat dan mitra kami yang berpikiran sama tetap berkomitmen untuk mencapai denuklirisasi akhir Korea Utara yang sepenuhnya diverifikasi dan dapat diyakini, bahwa implementasi penuh dari resolusi Dewan Keamanan PBB terkait Korea Utara sangat penting untuk hasil yang sukses,” ujar Menteri Keuangan Steven Mnuchin kata dalam sebuah pernyataan.

“Kami akan terus menegakkan sanksi kami, dan kami membuatnya secara eksplisit menjelaskan bahwa perusahaan pelayaran yang menggunakan taktik menipu untuk menutupi perdagangan gelap dengan Korea Utara membuat mereka menghadapi risiko besar,” tambah Mnuchin.

Sanksi terbaru menunjukkan ada beberapa ‘kebocoran’ dalam penerapan sanksi terhadap Korea Utara oleh Tiongkok. Namun, Beijing sebagian besar mematuhi resolusi AS, menurut seorang pejabat senior AS kepada wartawan, yang berbicara dengan syarat anonim.

Pejabat itu mengatakan bahwa perusahaan keuangan dan juga pelayaran mengambil risiko tindakan AS jika mereka ditemukan melanggar sanksi. Pejabat itu bersikeras, bagaimanapun, bahwa pengumuman hari Kamis dimaksudkan untuk mempertahankan penegakan sanksi terhadap Korea Utara daripada meningkatkan tekanan.

Sang Pejabat menolak untuk mengatakan apakah Washington berusaha mengirim pesan pasca-KTT ke Pyongyang. Dia hanya mengatakan Trump telah menjelaskan bahwa pintu masih terbuka lebar untuk melanjutkan dialog dengan Korea Utara. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M