Gagal Total Perburuan Penyihir, Roh Itu Perlahan Tampakkan Diri

Dr. Xie Tian

Perburuan penyihir wanita di rawa-rawa ibukota Amerika Serikat, Washington DC, investigasi “Russian Gate” hampir dua tahun ini, setelah berkali-kali menangkap angin, akhirnya dihentikan dan dinyatakan berakhir. Dalam proses ini, roh gentayangan yang membubung dari tengah rawa, roh asli sosialisme dan komunisme, tengah muncul secara perlahan dan telah menampakkan wujudnya yang asli.

Ketika pejabat judisial (pemerintahan Obama) AS menuduh capres Trump terlibat kasus “Russia Gate”, lalu ada kecurigaan adanya intervensi judisial, dan Rusia terlibat intervensi dalam pilpres AS, terhadap tuduhan seperti itu, warga AS memang berhak untuk cemas. Karena ini menyangkut pondasi sistem demokrasi AS, juga menyangkut keamanan nasional.

Investigasi atas hal ini yang dipimpin oleh jaksa penuntut khusus Robert Mueller, masyarakat pun menyetujuinya. Meski Kementerian Kehakiman memiliki bukti dan beranggapan patut diselidiki. Maka sebaiknya sekalian harus diselidiki sampai tuntas.

Tetapi, saat mengumumkan ringkasan laporan Mueller, Menteri Kehakiman AS, William Barr mengatakan, laporan investigasi itu berpendapat Presiden Trump dengan tim suksesnya serta pihak terkait, tidak terlibat konspirasi dengan pihak Rusia yang konon mengintervensi pilpres 2016.

Reaksi dari tokoh masyarakat dan warga AS seharusnya adalah bernafas lega, karena telah mengetahui bahwa pemimpin mereka bisa dipercaya, serta sistem mereka tidak terancam, pemilihan mereka sempurna dan efektif.

Anehnya, kaum sayap kiri masyarakat AS, banyak pejabat Partai Demokrat dan perwakilan publik serta banyak media massa sayap kiri, justru merasa sangat terpukul dengan hasil penyelidikan ini. Bahkan tidak mau mengakui laporan Mueller dan tidak berani menghadapinya.

Ini sungguh aneh! Apakah mereka justru berharap presiden AS merupakan boneka Rusia? Apakah mereka juga berharap sistem demokrasi AS dirusak? Seharusnya hal yang patut dirayakan, justru menjadi hal yang diratapi oleh mereka! Apa gerangan yang terjadi?

Di tengah rawa Washington yang penuh dengan pejabat sayap kiri, media massa arus utama yang juga sayap kiri dan “negara di dalam negara” (deep state), apa gerangan kekuatan yang ada di balik semua itu? Apakah masih kurang jelas juga?

Jangan lupa, orang Partai Demokrat dan media sayap kiri, selalu memiliki pandangan yang positif terhadap jaksa penuntut khusus Muller, percaya bahwa Mueller akan bertindak secara adil dan objektif, menyelidiki secara adil dan independen menyelesaikan tugas yang dimandatkan oleh Menteri Kehakiman.

Pada saat Trump mengganti Menteri Kehakiman dan direktur FBI, kalangan Partai Demokrat berseru keras untuk melindungi Mueller dan menjamin investigasinya tidak diganggu serta agar dapat terus berlangsung.

Kualitas dan Kepribadian jaksa penuntut khusus Mueller tidak perlu diragukan lagi. Nama lengkapnya adalah Robert Swan Mueller III, lahir di New York, dengan latar belakang pendidikan sarjana sastra lulusan Princeton University. Dia menyandang gelar pasca sarjana hubungan internasional di New York University. Dia meraih gelar doktor hukum di University of Virginia. Mueller pernah bertugas di medan Perang Vietnam, pernah menjabat asisten Menteri pada Departemen Kehakiman AS, wakil Menteri, dan direktur FBI. Saat diangkat menjadi direktur FBI dirinya mendapat dukungan 98 suara dari kedua kubu senat, dan tidak seorang pun yang menentang. Kelayakan dan pengalamannya cukup untuk mengemban tanggung jawab investigasi.

Trump mengatakan, investigasi Mueller tersebut “adalah suatu aib; ini adalah pembongkaran ilegal yang berhenti karena gagal.” Dan memang demikian halnya.

Dalam investigasi selama hampir 2 tahun, Mueller telah mengerahkan 19 orang pengacara Partai Demokrat, 40 orang agen FBI, mengeluarkan lebih dari 2.800 lembar panggilan pengadilan, dan menginterogasi 500 saksi, melakukan lebih dari 500 perintah penggerebekan.

Bagi Trump, ia tidak bersalah, jadi ia tidak merasa terganggu, dan selama 2 tahun masa jabatannya telah berhasil mendorong dengan kuat serangkaian agenda kerjanya. Berkali-kali Trump memberitahu warga AS, ini adalah “perburuan penyihir” (witch hunt) yang tipikal dan ini adalah perilaku histeris rakyat Eropa sekitar 500 tahun silam saat secara besar-besaran memburu dan menangkap orang-orang yang dicurigai sebagai penyihir.

Akan tetapi, mengapa kekuatan sayap kiri Washington berusaha menciptakan aib semacam ini, mengapa ingin melakukan “pembongkaran ilegal” seperti ini? Apakah hanya karena pilpres 2020? Atau karena ada niatan lain? Apakah Trump telah merebut piring nasinya, sehingga kekuatan ini berusaha keras menghancurkan Trump?

Aksi perburuan penyihir yang sia-sia itu akhirnya dihentikan, Trump tidak berniat untuk balas menyerang meski berada di atas angina. Para pendukung dan sekutunya sudah tidak tahan lagi serta berniat “mengumumkan perang” terhadap lawan politik mereka.

Pembawa berita Fox News yang konservatif yakni Sean Hannity tengah bersiap mempertanyakan setiap pejabat pemerintah yang menyalahgunakan kekuasaan. Media massa dan setiap anggota parlemen yang telah berbohong; anggota parlemen Carolina Selatan yang menjabat sebagai ketua Komisi Kehakiman pada Senat dari Partai Republik yakni Lindsey Olin Graham menyatakan, akan meminta Menteri Kehakiman untuk mengangkat seorang jaksa penuntut khusus, guna melakukan investigasi terhadap penyebab munculnya ‘perburuan penyihir’ ini.

Di bawah tekanan kekuatan keadilan seperti ini, apa yang dapat diprediksi oleh masyarakat luas? Adalah roh gentayangan yang tersembunyi di balik para politisi sayap kiri dan media massa arus utama. Mau tak mau akan perlahan terlihat wujud aslinya!

Roh gentayangan ini, adalah kekuatan paham sosialis di dalam Partai Demokrat, juga merupakan roh gentayangan komunisme yang dulu pernah “bergentayangan di Eropa” (kutipan dari ‘Manifesto Komunis’).

Partai Demokrat AS sekarang ini, sudah bukan lagi Partai Demokrat di zaman Presiden Jefferson, Roosevelt atau pun Truman. Walaupun masih ada segelintir pemimpinnya yang sangat rasional dan berpikiran jernih seperti Nancy Pelosi, ketua kongres, dia mengingatkan anggota Partai Demokrat agar melupakan laporan Mueller dan tidak terus mengguncang untuk meng-impeach Trump.

Tapi mayoritas Partai Demokrat, sekarang sudah dikuasai oleh kekuatan sayap kiri ekstrim, seperti senator dari Vermont Bernie Sanders dan anggota kongres wanita dari New York Alexandria Ocasio-Cortez, yang membuat Partai Demokrat melangkah berlawanan arah dengan tradisi Amerika. Bahkan membaut AS melenceng dari nilai-nilai konservatif, serta menapaki jalan satu arah yang menuju sosialisme yang telah kian meredup itu!

Mantan direktur FBI James Comey, mantan Menteri Kehakiman di masa Obama yakni Loretta Lynch, adalah para pejabat yang telah menutupi surel rumor Clinton. Apa kesamaan mereka dengan Hillary Clinton, dan Sanders juga Ocasio-Cortez? Sebagai tokoh utama dalam ‘deep state’ di ibukota AS dan rawa Washington, misi mereka adalah menyebarkan program komunisme, membangkitkan kembali roh gentayangan komunisme.

Bagi mereka, Trump adalah penghalang dan batu sandungan serta harus cepat disingkirkan. Walau laporan Mueller telah membuktikan bahwa Trump tidak bersalah, mereka tidak akan mengakuinya, dan akan tetap menggila pada jalan satu arah yang mereka tempuh ini.

Dan, media massa arus utama sayap kiri yang sepaham dengan mereka, di mata masyarakat umum, mereka seharusnya meminta maaf pada Trump, karena telah memfitnah, menebar rumor dan menuduh sembarangan selama 2 tahun ini. Tapi mereka pada dasarnya mana mau meminta maaf.

Setiap janji kampanye yang diwujudkan oleh Trump, mulai dari mundur dari serentetan organisasi internasional sampai mengurangi pajak bagi kalangan menengah, menghapus jaminan kesehatan Obamacare, menarik pasukan dari Afghanistan, Irak dan Suriah, membuat Mahkamah Agung kembali menjadi konservatif. Semua itu adalah serangan telak terhadap jalan sosialisme sayap kiri; tuduhan “Russia Gate” telah dibersihkan, semakin memuluskan jalan Trump kembali menjabat melalui pilpres 2020, telah membunyikan lonceng kematian bagi paham sosialis di AS.

Sesungguhnya, yang seharusnya direnungkan oleh rakyat AS, bukan kecurigaan apakah Trump terlibat “Russia Gate” atau tidak, melainkan mencurigai apakah Hillary dan Obama terlibat dalam “Partai Komunis Tiongkok Gate”!

Melihat dari Wall Street hingga Kementerian Keuangan dan Kissinger, begitu banyak makelar dan politisi AS yang merangkul negeri panda, mereka berkomplot dengan PKT,dan membela PKT (Partai Komunis Tiongkok), itulah masalah yang sejatinya harus diwaspadai oleh Amerika Serikat. (SUD/WHS/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=QzH1rujss6o