Mengapa Jepang Gencar Berinvestasi di AS Setelah Trump Berkuasa ?

oleh Wu Ying

Sejak Presiden Trump berkuasa pada bulan Januari 2017, investasi perusahaan Jepang di Amerika Serikat meningkat secara signifikan, terutama di negara bagian yang mendukung Trump.

Sejak Presiden Trump berkuasa, ia terus mengeluh tentang defisit perdagangan yang dialami AS dari Jepang.

Menurut statistik Kementerian Perdagangan AS, Jepang pada tahun 2018, merupakan negara yang mengalami surplus sebesar USD. 67.6 miliar dari transaksi perdagangan dengan Amerika Serikat, menduduki tempat keempat setelah Tiongkok, Meksiko, dan Jerman.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menaruh perhatinan tinggi terhadap keluhan Trump dan secara aktif mendorong perusahaan Jepang untuk berinvestasi di Amerika Serikat. Dalam 2 tahun terakhir, investasi perusahaan-perusahaan Jepang di AS telah mengalami peningkatan signifikan. Ketika Abe bertemu dengan Trump di Gedung Putih pada 26 April, ia mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Jepang telah menginvestasikan 23 miliar dolar di Amerika Serikat dan menciptakan 43.000 lapangan kerja sejak tahun 2017.

Amerika Serikat dan Jepang sepakat untuk menegosiasikan perjanjian perdagangan bebas akhir tahun lalu, pada bulan April tahun ini, kedua belah pihak meluncurkan putaran pertama negosiasi.

AS meminta Jepang untuk membuka pasar pertanian dan otomotifnya. Dalam menghadapi tekanan dari AS, perusahaan-perusahaan Jepang yang berinvestasi di AS telah menjadi sarana tawar menawar bagi pemerintah Tokyo.

Pejabat senior Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang, Katsinobu Kato telah mengunjungi Toyota Motor Plant di Georgetown, Kentucky pada 30 April untuk menyoroti pentingnya pembuat mobil Jepang dalam negosiasi perdagangan AS-Jepang. Pabrik tersebut mempekerjakan lebih dari 8.000 karyawan.

Kato mengatakan negaranya perlu bekerja lebih keras untuk memberitahu AS tentang kontribusi industri otomotif Jepang terhadap ekonomi AS.

Gubernur Kentucky Matt Bevin mengatakan bahwa terdapat sekitar 200 buah perusahaan Jepang di negara bagian yang ia pimpin dan mereka telah menciptakan lebih dari 45.000 lapangan kerja.

Tahun 2017 ketika Toyota mengumumkan akan mendirikan pabrik baru di Meksiko, Trump mencuit di akunnya : “Tidak” karena Presiden Trump sangat prihatin dengan defisit perdagangan antara Amerika Serikat dan Jepang, dan percaya bahwa perusahaan-perusahaan Jepang berinvestasi di Amerika Serikat dan meningkatkan kesempatan kerja dapat mengurangi defisit perdagangan.

Menurut Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang, sejak bulan Januari 2017, perusahaan Jepang yang berinvestasi di Amerika Serikat sebagian besar berada di negara bagian selatan dan barat daya AS yang mayoritasnya mendukung Partai Republik, terutama produsen produk plastik dan semikonduktor. Perusahaan Jepang yang berinvestasi di negara bagian ini menyumbang sekitar 70% dari total investasi Jepang di Amerika Serikat.

Ketika perusahaan Jepang berinvestasi di Amerika Serikat, faktor-faktor politik bukan satu-satunya yang dijadikan bahan pertimbangan, tetapi biaya tenaga kerja yang relatif rendah juga memainkan peran penting.

Pada bulan Mei 2017, produsen AC Daikin Industries membuka pabrik baru di pinggiran kota Houston, Texas, Pada bulan Juli tahun itu, Toyota Motor memindahkan kantor pusatnya ke Plano, Texas.

Seorang eksekutif Toyota mengatakan bahwa Texas cukup kompetitif dalam hal bakat SDM, logistik, dan rantai pasokan. Toyota Motor pada bulan Maret tahun ini mengumumkan bahwa pihaknya akan menginvestasikan 13 miliar dolar di Amerika Serikat pada tahun 2021, meningkat 3 miliar dolar AS dari rencana semula. (Sin/asr)