Tensi Kawasan Teluk Memanas, Empat Kapal Komersial ‘Disabotase’ di Lepas pantai Uni Emirat Arab

Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab mengatakan pada Minggu 12 Mei lalu bahwa 4 kapal komersil di lepas pantai Timur menjadi sasaran sabotase, tetapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Melansir dari Reuters, pejabat Uni Emirat Arab menolak memberikan jawaban tentang sifat dan siapa yang bertanggung jawab atas sabotase tersebut.

Media Timur Tengah termasuk Kantor Berita Tasnim News Agency dan al-Mayadeen melaporkan bahwa terjadi ledakan keras di Pelabuhan Fujairah, Uni Emirat Arab antara jam 4 pagi dan 7 pagi waktu setempat pada 12 Mei lalu.

Ledakan keras itu menyebabkan tujuh tanker minyak terbakar, dan belum diketahui penyebabnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Saksi mata mengatakan ada pesawat militer yang terbang di atas daerah ledakan pada saat kejadian.

Insiden itu pada awalnya dibantah oleh otoritas di Fujairah, mengatakan bahwa “pelabuhan beroperasi seperti biasa.” Sumber dari perdagangan dan industri juga mengatakan bahwa Fujairah Port masih beroperasi dengan lancar dan tidak terpengaruh.Namun, tak lama kemudian Kementerian Luar Negeri UEA mengkonfirmasi bahwa insiden itu terjadi di dekat Pelabuhan Fujairah pada pagi waktu setempat.

Kantor Berita Uni Emirat Arab -WAM- menerbitkan pernyataan: “Penghancuran kapal dagang menjadi sasaran, dan keselamatan awak kapal terancam, yang merupakan perkembangan berbahaya.” Pernyataan itu tidak menyatakan kewarganegaraan kapal dagang, hanya mengatakan bahwa itu milik negara yang berbeda, dan mengatakan bahwa insiden itu tidak mengakibatkan kebocoran bahan bakar atau kimia.

Uni Emirat Arab belum menghubungkan sabotase tersebut dengan negara atau organisasi mana pun. Tetapi Dewan Kerjasama Teluk mengeluarkan pernyataan yang mengutuk keras atas sabotase itu, Sekretaris Jenderal, Abdul Latif Al Zayani, mengatakan bahwa hal itu “akan meningkatkan ketegangan dan konflik regional dan membahayakan kepentingan rakyat.”

Armada Kelima Angkatan Laut AS yang ditempatkan di Bahrain mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah mempelajari tentang laporan Uni Emirat  tetapi telah menyerahkan hal terkait kepada otoritas setempat.

Selat Hormuz terletak di antara Oman dan Iran, yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan memiliki posisi unik untuk sebagai tempat bunker dan pengapalan , termasuk kapal kargo ukuran raksasa. Sebagai tempat strategis, tempat ini melayani pengiriman dengan kapal dengan rute Teluk Persia, dataran India, dan Afrika.

Pelabuhan Fujairah adalah satu-satunya pelabuhan serba guna di Uni Emirat Arab, sekitar 130 kilo Meter dari Selat Hormuz, yang menghubungkan beberapa daerah dalam radius 300 km. UEA baru-baru ini membangun fasilitas cadangan minyak terbesar di dunia, yang mampu menyimpan 14 juta barel minyak.

Ketegangan di wilayah Teluk telah meningkat akhir-akhir ini. Amerika Serikat tidak hanya melanjutkan sanksi terhadap Iran, tetapi juga mengirim kapal induk dan gugus tempur lainnya ke Timur Tengah. Sementara Iran beberapa kali mengancam menutup Pelabuhan Fujairah jika sewaktu-waktu negara itu terlibat konfrontasi militer dengan AS.

Rangkaian insiden yang diklaim Arab Saudi dan UEA sebagai sabotase kapal mengemuka tatkala ketegangan antara Iran dan AS meningkat seiring dengan kehadiran militer AS, termasuk pengerahan sejumlah pesawat pengebom B-52 ke Pangkalan Udara Al Udeid di Doha, Qatar. (Jon/asr)