Jurnalis Investigasi Rusia Dipukuli Polisi Hingga Gegar Otak

ETIndonesia — Seorang jurnalis investigasi Rusia, Ivan Golunov ditahan polisi atas tuduhan menjual narkoba. Sang Pengacara kini mengajukan pengaduan atau gugatan yang menuduh polisi menggunakan kekerasan terhadap reporter terkemuka itu, seperti diungkap kelompok hak asasi manusia pada 9 Juni 2019.

Pengacaranya mengatakan dia mungkin menderita gegar otak dan patah tulang rusuk. Namun, polisi Rusia membantah klaim bahwa Ivan Golunov dipukuli setelah penangkapan pada 6 Juni 2019.

Golunov, yang telah membantah menggunakan atau memiliki obat-obatan terlarang, diperiksa di rumah sakit 8 Juni 2019 dan ditemukan memiliki lecet di punggungnya dan memar di salah satu mata. Sebuah pengadilan membebaskannya sebagai tahanan rumah pada hari berikutnya.

Pengacara Olga Dinze kemudian mengajukan laporan ke Komite Investigasi Rusia. Dia menuduh wartawan itu menjadi sasaran ‘kekerasan fisik’ saat dalam tahanan. Pavel Chikov, kepala kelompok hak asasi manusia Agora, mengatakan pada 9 Juni 2019, dalam sebuah posting di layanan pesan Telegram.

Kasus ini telah menarik perhatian luas di Rusia dan luar negeri, yang mencerminkan kekhawatiran Golunov mungkin ditangkap karena pekerjaannya sebagai wartawan investigasi.

Topik yang dia liput untuk situs web Meduza, termasuk pada pemberi pinjaman yang tidak bermoral yang mengusir orang-orang dari tempat tinggal mereka dan dugaan upaya sebuah organisasi untuk mengambil alih bisnis pemakaman Rusia.

Para pemrotes menyerukan pembebasannya selama demonstrasi di Moskow dan St. Petersburg. Sekelompok kecil warga juga berdemonstrasi di New York City, untuk menunjukkan dukungan kepada Golunov pada 8 Juni 2019, ketika Kedutaan Besar AS di Moskow menyerukan pembebasannya.

“Kami bergabung dengan komunitas media Rusia dan menyerukan pembebasan Ivan Golunov, dan melakukan investigasi menyeluruh dan terbuka terhadap kasus ini. Seperti jurnalis lainnya, Golunov tidak boleh dianiaya karena aktivitas profesionalnya,” tulis kedubes AS untuk Rusia, di Twitter.

Ada kecurigaan bahwa Golunov mungkin telah diatur untuk ditangkap dengan berdasarkan berbagai informasi dan bukti yang salah pada kasus tersebut.

Televisi pemerintah Rusia melaporkan pada 9 Juni 2019, bahwa pihak berwenang menemukan Golunov mabuk ketika mereka tiba di rumahnya untuk menangkapnya. Tetapi kemudian mengatakan laporan medis tidak menunjukkan bukti kandungan alkohol dan narkoba pada tubuhnya.

Ketika polisi mengumumkan penangkapan pada 7 Juni 2019, mereka merilis foto-foto yang memperlihatkan tas berisi zat putih dan botol kosong besar yang menunjukkan laboratorium portabel narkoba. Mereka kemudian mengatakan foto-foto itu diterbitkan karena ada kesalahan.

Pada 9 Juni 2019, saluran berita negara Rossiya-24 menyiarkan seorang pria yang diidentifikasi sebagai seorang pejabat polisi. Polisi itu mengatakan gambar-gambar itu berasal dari penyelidikan terpisah, dan bukan milik sang wartawan. (THE ASSOCIATED PRESS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M