Jerman Memeringati 75 Tahun Upaya Pembunuhan Diktator Hitler

Yu Ping

Merkel dalam peringatan 75 tahun upaya pembunuhan atas diktator Hitler, memuji Von Stauffenberg sebagai Kolonel Jerman yang menjadi teladan untuk generasi sepanjang masa. 20 Juli 2019 adalah hari yang dikenal sebagai peringatan 75 tahun upaya pembunuhan Hitler. Kanselir Jerman Angela Merkel menyampaikan pidato pada upacara peringatan dan meminta semua kekuatan untuk bersatu dalam mempertahankan demokrasi.

Merkel berbicara pada peringatan tahun itu, dan dia berterima kasih kepada von Stauffenberg atas tindakan heroiknya. Merkel berkata: “Terkadang, melanggar perintah juga merupakan semacam kewajiban.” Merkel menyatakan, von Stauffenberg dan sekutunya dengan berani mencoba menggulingkan rezim Nazi – National Sozialismus, yang tidak adil dan sepenuhnya memahami konsekuensi pribadi yang mungkin ditanggung. “Hingga kini, keberanian sang pejuang untuk melawan adalah teladan bagi kita,” kata Merkel.

Merkel menyatakan bahwa 20 Juli tidak hanya mengingatkan pada mereka yang berpartisipasi dalam upaya pembunuhan 20 Juli, tetapi juga mengingatkan semua orang yang berani bangkit memrotes rezim Nazi kala itu. “Di hari ini kita juga memiliki tanggung jawab untuk menentang trend dalam semua upayanya menghancurkan demokrasi,” kata Merkel. Siapakah Von Stauffenberg itu? Von Stauffenberg adalah anggota inti dari Organisasi Perlawanan Internal Pasukan Pertahanan Jerman.

Sejak 1942, Von Stauffenberg beranggapan bahwa kekalahan Nazi yang telah secara bertahap mulai nampak. Hitler sudah tidak mampu memimpin Jerman. Demi melindungi jutaan orang dari agresi Nazi Jerman, Stauffenberg yang disaat itu berusia 35 tahun memutuskan untuk meluncurkan operasi pembunuhan Hitler.

Pada 20 Juli 1944, Hitler mengadakan rapat pusat di markas Prusia Timur. Von Stauffenberg membawa tas berisi bahan peledak ke dalam ruang konferensi dan menyembunyikannya di bawah meja konferensi. Von Stauffenberg  berupayanya agar bom itu lebih mendekat ke posisi tempat duduk Hitler. Tetapi pertemuan itu tiba-tiba diubah waktunya, von Stauffenberg dengan hanya mengandalkan tiga jari kanannya yang tersisa dari medan perang hanya berhasil menyelesaikan sebuah program detonasi. Padahal dia sebenarnya telah menyiapkan dua bom.

Dengan hanya sebuah bom, kekuatan ledakan itu telah berkurang separuh. Itulah salah satu alasan Hitler bisa lolos dari maut. Ditambah dengan cuaca yang panas, tempat pertemuan telah diubah, dan jendela dibuka untuk ventilasi, sehingga telah mengurangi daya ledak pula. Paket bom von Stauffenberg secara tak disengaja digeser oleh seorang peserta rapat. Bom itu terpisah dari Hitler oleh kaki meja kayu yang tebal. Pada saat bom meledak, Hitler sedang berdiri melihat peta di atas meja. Meja yang tebal dan berat itu telah memblokir kekuatan bom.

Berdasarkan semua “kebetulan” itu, Hitler hanya sedikit terluka dalam percobaan pembunuhan itu. Selama hidupnya Hitler telah lolos dari sekitar 40 upaya pembunuhan dan kali ini aksi Von Stauffenberg  itu menjadi aksi yang paling dekat dengan kesuksesan.

Beberapa jam setelah pembunuhan itu gagal, Kolonel Claus von Stauffenberg dan yang lainnya ditembak mati di halaman markas besar militer pusat di Bendlerblock, Berlin. Von Stauffenberg menulis dalam buku hariannya bahwa “Orang yang melakukan ini harus memahami bahwa rakyat mungkin saja bakal menuduh kami adalah pengkhianat, tetapi jika kami tidak melakukannya, kami adalah pengkhianat dari hati nurani.”

Setelah upaya pembunuhan itu, banyak orang benar-benar menganggap para penggagas “kasus konspirasi 20 Juli” itu sebagai pengkhianat dan mereka telah memikul tudingan itu selama lebih dari 20 tahun.

Dari “pengkhianat” menjadi “pahlawan”

Dalam operasi untuk membunuh Hitler, von Stauffenberg adalah tokoh kunci. Sejak Hitler menginvasi Uni Soviet pada 1941, Von Stauffenberg beralih dari seorang pendukung Nazi menjadi penentang paling gigih. Pada saat itu, kekuatan perlawanan di dalam pasukan Jerman sangat kecil, hanya terdapat sekitar 1.000 orang, sedangkan hanya 200 hingga 300 orang yang terlibat dalam pembunuhan 20 Juli. Jumlah itu sangat kontras dengan 8.000.000 personel bersenjata militer Jerman.

Hal yang paling kontroversial adalah apakah grup konspirasi yang diwakili oleh von Stauffenberg itu adalah patriot atau pengkhianat? Bertahun-tahun setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, opini publik dari masyarakat Jerman juga menganggap insiden 20 Juli itu adalah perselisihan di dalam internal militer. Sampai masa 1960-an, lebih dari separuh orang Jerman menganggap von Stauffenberg sebagai pengkhianat.

Presiden Jerman Johannes Rau kala itu bahkan menyatakan, “Jangan memperlakukan para peserta serangan 20 Juli sebagai pahlawan karena mereka telah menghancurkan tradisi loyalitas orang Jerman terhadap tugas mereka.” Tetapi pasca 1960-an, situasinya telah berubah. Masyarakat Jerman secara bertahap menerima gagasan bahwa orang-orang ini adalah pahlawan penentang Nazi yang berusaha menyelamatkan Jerman.  Setelah penyatuan kembali Jerman pada 1990, Kementerian Pertahanan telah pindah kembali ke Gedung Departemen Angkatan Darat di Jalan Bendler di Berlin.

Untuk memperingati tindakan heroik von Stauffenberg, pemerintah Jerman mengganti nama jalan dimana Kementerian Pertahanan berada menjadi jalan von Stauffenberg. Pemerintah Jerman juga telah membangun sebuah monumen di tempat von Stauffenberg dan yang lainnya dieksekusi. Pada 20 Juli setiap tahun, Pasukan Pertahanan Jerman selalu mengadakan upacara pelantikan bagi para personel militer baru di tempat von Stauffenberg dieksekusi. (HUI/whs)