Departemen Pertahanan AS: Komunis Tiongkok Terus Melanggar Tatanan Internasional di Wilayah Indo-Pasifik

EtIndonesia. Departemen Pertahanan AS mengatakan pada Senin 26 Agustus lalu, bahwa komunis Tiongkok terus menggunakan kekuatan militer dan cara lain untuk mengintimidasi tetangganya di Laut China Selatan. 

Tindakan itu tak hanya melanggar tatanan internasional wilayah Indo-Pasifik, tetapi juga berlawanan dengan prinsip “Pembangunan damai” yang selama ini digaungkan komunis Tiongkok.

Secara lengkap pernyataan Departemen Pertahanan AS mengatakan berbunyi,  Komunis Tiongkok terus melanggar tatanan internasional di kawasan Indo-Pasifik, Kementerian Pertahanan AS menyatakan keprihatinan besar terkait itu.

Pernyataan itu mengatakan, bahwa komunis Tiongkok baru-baru ini memulai kembali intervensi yang bersifat memaksa. Tindakan itu dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas jangka panjang Vietnam di Laut China Selatan. Padahal secara langsung melanggar komitmen Menteri Pertahanan komunis Tiongkok Wei Fenghe. Ia sebelumnya menyatakan “tetap berpegang teguh pada jalur kebangkitan damai” dalam “Dialog Shangri-La” tahunan di Singapura Juni 2019 lalu.

Data pelacakan kapal menunjukkan, bahwa sebuah kapal survey Tiongkok memperluas jangkauannya ke sekitar garis pantai Vietnam pada Sabtu 24 Agustus lalu. 

Kapal survei Tiongkok “Haiyang Dizhi 8″ untuk pertama kalinya memasuki zona ekonomi eksklusif Vietnam bulan lalu selama beberapa minggu penelitian. Sehingga memicu konfrontasi militer dengan Vietnam.

Departemen Pertahanan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Komunis Tiongkok tidak akan mendapatkan kepercayaan dari negara-negara tetangganya atau rasa hormat dari komunitas internasional dengan mempertahankan taktik bullying-nya. 

Lebih jauh, Komunis Tiongkok dikatakan mengancam aktivitas Bangsa Bangsa Asia Tenggara di perairan yang disengketakan. Lebih rinci disebutkan, Komunis Tiongkok menyebarkan sistem militer yang ofensif, dan eksekusi klaim maritim illegal. Yang mana, telah menimbulkan keraguan serius atas kredibilitas komunis Tiongkok.”

Pernyataan itu menekankan: “Amerika Serikat akan terus mendukung upaya sekutu dan mitranya, untuk memastikan kebebasan navigasi dan peluang ekonomi di seluruh wilayah Indo-Pasifik.”

Pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS juga menuduh komunis Tiongkok mengintimidasi pengembangan sumber daya negara lain di Laut China Selatan.

Pada saat yang sama, Departemen Pertahanan AS berencana menggelar latihan militer dengan negara-negara ASEAN. Tujuannya, untuk mengimbangi ekspansi komunis Tiongkok di Laut China Selatan.

Sebelumnya, Asisten Sekretaris Departemen Pertahanan AS, Randall Shriver mengatakan, bahwa Amerika Serikat akan berusaha membangun hubungan militer yang lebih kuat dengan Vietnam. Langkah itu, untuk memperkuat kemampuan Vietnam dalam menanggapi ancaman militer komunis Tiongkok. (jon)