4 Sinyal atas Kunjungan Xi Jinping ke Mausoleum Mao Zedong Jelang Hari Jadi RRT

oleh Zhong Jingming – NTDTV

Sehari menjelang peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, Xi Jinping memimpin semua anggota Komite Tetap Politbiro untuk mengunjungi Mausoleum Mao Zedong. Itu adalah untuk kali pertama, para pemimpin Partai Komunis Tiongkok mengunjungi Mausoleum Mao pada peringatan hari jadinya Tiongkok. Media Hongkong menyebutkan bahwa ada 4 sinyal yang dilepas dari kejadian ini.

Berikut berita selengkapnya. 

Pada 30 September 2019 pagi hari, Xi Jinping dan anggota Komite Tetap Politbiro Partai Komunis Tiongkok mengunjungi Mausoleum Mao Zedong di Lapangan Tiananmen. Menurut pemberitaan Xinhua, Xi Jinping melakukan penghormatan dengan 3 kali membungkuk badan di depan patung Mao Zedong yang duduk di kursi dan menatap wajah patung Mao yang tersenyum. 

Selanjutnya, semua anggota Komite Tetap Politbiro menghadiri upacara untuk memperingati jasa para pahlawan di depan monumen yang terletak di Lapangan Tiananmen itu.

Itu adalah kali kedua, Xi Jinping memimpin Komite Tetap Politbiro untuk mengunjungi Mausoleum Mao Zedong. 

Sebelumnya, para pemimpin Partai Komunis Tiongkok seperti Deng Xiaoping, Hu Yaobang, Jiang Zemin dan Hu Jintao semua mengunjungi mausoleum pada saat peringatan hari ulang tahun Mao Zedong. 

Xi Jinping adalah orang pertama yang membelot dari kebiasaan. Ia mengunjungi mausoleum terakhir adalah saat peringatan 120 tahun hari kelahiran Mao Zedong pada tahun 2013.

Ada media Hongkong yang menyebutkan bahwa Xi Jinping memilih untuk mengunjungi mausoleum 1 hari menjelang peringatan 70 tahun komunis Tiongkok merebut kekuasaan melepas 4 sinyal penting.

Sinyal pertama, adalah untuk menyoroti posisi utama Mao Zedong di dalam partai. 

Kedua adalah untuk menunjukkan bahwa ia akan mewarisi politik Mao Zedong. 

Ketiga adalah untuk memberi tekanan pada apa yang disebut legitimasi berkuasa dari Partai Komunis Tiongkok. 

Keempat untuk menegaskan kembali bahwa pemerintah tidak akan mengganti bendera merah dengan 5 bintang.

Radio Free Asia memberitakan bahwa kunjungan Xi Jinping ke Mausoleum Mao Zedong adalah karena kebutuhan politik. Generasi Merah Kedua Partai Komunis Tiongkok mengatakan bahwa sangat mengerikan jika pihak berwenang berniat untuk memulihkan garis politik Mao Zedong. Tampaknya dalam tubuh partai pun memiliki keberatan terhadap hal itu.

Belum lama ini, Xi Jinping dengan ditemani oleh Wang Huning telah mengunjungi kantor Mao yang berada di Xiangshan dan menyinggung soal “Empat Keyakinan Diri” dan dan “Perjuangan yang Keras.”

Empat keyakinan diri itu adalah yakin terhadap jalan sosialisme khas Tiongkok, yakin terhadap ideologi sosialis, yakin terhadap institusional dan yakin terhadap budaya sendiri.

Sementara “Perjuangan yang Keras” adalah bahwa untuk merealisasikan impian besar Tiongkok, perlu ada perjuangan yang keras.

Sebelum berkunjung ke mausoleum, Xi Jinping pada 25 September 2019 lalu memberikan penghargaan kepada 278 warga yang dinobatkan sebagai ‘pejuang paling berjasa’ di berbagai bidang bagi Tiongkok. Pejuang itu, termasuk Zhang Zhixin yang menjadi korban Revolusi Kebudayaan. Dia mengalami lehernya digorok dan ditembak mati karena ragu terhadap ideologi Mao Zedong. 

Zhang Zhixin sebelumnya telah mendapat rehabilitasi dari komunis Tiongkok. Media Hongkong mengutip berita yang mengatakan bahwa pujian terhadap Zhang Zhixin terkait erat juga dengan istilah perjuangan yang sampai 56 kali disebutkan oleh Xi Jinping dalam pidatonya pada 3 September 2019 lalu.

Dalam situasi yang terjepit, komunis Tiongkok tampaknya berusaha untuk melintasi krisis kiamat dengan mendorong garis politik yang “belok kiri”, termasuk kembali ke sistem “ekonomi yang terencana”. 

Namun, dunia luar percaya bahwa langkah tersebut justru dapat mempercepat kepunahan Partai Komunis Tiongkok.

sin

Gambar menunjukkan seluruh anggota Komite Tetap Politbiro Partai Komunis Tiongkok pada 30 September mengunjungi mausoleum Mao Zedong untuk memberikan penghormatan kemudian ke monumen pahlawan bangsa yang berada di Lapangan Tiananmen untuk mengikuti upacara. (Mark Schiefelbein – Pool / Getty Images)