Otoritas Vietnam Tarik Film ‘Abominable’ karena Terkait Propaganda Tersembunyi Komunis Tiongkok

The Epochtimes

Vietnam telah menarik film animasi “Abominable” dari bioskop di negara itu. Dikarenakan, terselip sebuah adegan yang menggambarkan karakter utama berdiri di depan peta yang menunjukkan “garis sembilan” rezim Komunis Tiongkok di Laut China Selatan.

Film tersebut diproduksi bersama oleh Pearl Studio yang berbasis di Shanghai dan DreamWorks Animation yang dimiliki Comcast.

Pulau-pulau, terumbu karang, dan bebatuan di Laut Cina Selatan diklaim oleh sejumlah negara di kawasan itu, termasuk Tiongkok, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.

Untuk menegaskan klaimnya di wilayah yang disengketakan, Komunis Tiongkok telah menggunakan “garis sembilan” untuk menyatakan kedaulatannya atas 90 persen Laut Cina Selatan. Meskipun ketika penilaian hukum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2016 telah membantah klaim Beijing.

Rezim Komunis Tiongkok telah menolak untuk menerima keputusan PBB. Bahkan, sebaliknya telah meningkatkan kehadiran militernya di sana, termasuk di sekitar pulau Spratly dan Paracel. Komunis Tiongkok telah membangun pulau-pulau buatan yang dilengkapi dengan pangkalan angkatan laut dan udara.

Nguyen Thu Ha, Direktur Departemen Sinema dari kementerian kebudayaan Vietnam, mengatakan dia bertanggung jawab karena tidak memperhatikan peta. 

Ia juga telah berkoordinasi dengan CJ CGV Vietnam, sebuah jaringan bioskop yang menjadi distributor resmi “Abominable” di negara itu. Koordinasi tersebut untuk berhenti memutar film tersebut seperti dilaporkan. 

Kementerian kebudayaan Vietnam adalah lembaga yang bertanggung jawab atas perizinan dan menyensor film-film asing.

Ta Quang Dong, wakil menteri kebudayaan, mengatakan lisensi film itu akan dicabut, menurut surat kabar Vietnam Thanh Nien.

Sementara itu, Nguyen Hoang Hai, direktur distribusi untuk CJ CGV Vietnam, mengatakan kepada surat kabar harian setempat Tuoi Tre bahwa pembatalan pemutaran film disebabkan “kurangnya penonton.”

“Abominable” dikenal di Vietnam sebagai “Everest Nguoi Tuyet Be Nho”, adalah tentang seorang gadis muda bernama Yi yang melakukan perjalanan 2.000 mil dengan yeti — manusia salju— bernama Everest.

 Film tersebut diluncurkan pada akhir September di Amerika Serikat dan Kanada. Film mulai ditayangkan di bioskop Vietnam pada 4 Oktober.

Pearl Studio dimiliki oleh China Media Capital (CMC), ekuitas swasta dan perusahaan modal ventura yang berbasis di Shanghai. 

Chairman CMC, Li Ruigang, adalah mantan pejabat pemerintah Komunis Tiongkok. Ia adalah wakil sekretaris jenderal dan kepala staf pemerintah kota Shanghai dari 2011 hingga 2012. Dari 2010 hingga 2011, ia juga presiden dari Grup Media Shanghai milik pemerintahan Komunis Tiongkok.

Tran Duc Cuong, presiden Asosiasi Ilmu Pengetahuan Sejarah Vietnam mengatakan bahwa menunjukkan “garis sembilan”, bahkan selama beberapa detik, tidak dapat diterima karena itu merupakan pelanggaran kedaulatan Vietnam, menurut laporan Thanh Nien pada 14 Oktober lalu. 

Nguyen Quang Ngoc, wakil ketua Asosiasi Ilmu Pengetahuan Sejarah Vietnam, mengatakan bahwa “garis sembilan” adalah penemuan Tiongkok yang tidak memiliki dasar sejarah.

Pihak berwenang Vietnam sebelumnya telah menarik film Tiongkok karena adegan yang berhubungan dengan perairan disengketakan.

Pada bulan Maret 2018, film perang Komunis Tiongkok, “Operation Red Sea,” juga ditarik dari bioskop, setelah salah satu adegan mengisyaratkan bahwa Laut Cina Selatan milik Tiongkok, menurut surat kabar lokal VnExpress. 

Adegan itu menunjukkan sekelompok kapal perang Tiongkok yang mengelilingi sebuah kapal asing. Kemudian memerintahkannya untuk pergi, setelah mengklaim bahwa daerah itu — Laut China Selatan — adalah perairan teritorial Tiongkok.

Ketegangan antara Vietnam dan Komunis Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir, melanda kapal-kapal dari daratan Tiongkok yang beroperasi di perairan yang disengketakan. Keberadaan kapal-kapal tersebut dalam zona ekonomi eksklusif Vietnam.

Pada akhir Agustus, Pentagon mengecam Beijing pada “taktik intimidasi” untuk mengoperasikan kapal survei di dekat garis pantai Vietnam. (asr)