Warga Hong Kong Lawan Anarkis, Bunyikan Lonceng Kematian Komunis Tiongkok

NTDTV.com

Warga Hong Kong dalam memperjuangkan kebebasannya harus membayar mahal. Meskipun menghadapi tindakan brutal Komunis Tiongkok di Hong Kong yang tidak berbatas, menyandera, menyiksa, membunuh dan membuang mayat, perlawanan warga Hong Kong terhadap Komunis Tiongkok masih terus berlanjut. 

Pada 15 Oktober 2019, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat meloloskan “Resolusi HAM dan Demokrasi Hong Kong”, tapi diloloskannya resolusi seperti itu, lebih berupa dukungan dari sisi moral bagi Hong Kong. Dalam jangka pendek ia tidak mampu meredakan krisis di Hong Kong. 

Suara nyanyian “Glory to Hong Kong” membahana di pusat perbelanjaan, di stasiun Kereta Api bawah tanah dan langit kelam Hong Kong, membuat yang mendengarnya meneteskan air mata. 

Kalimat terakhir lagu itu adalah “ku berharap kehormatan kembali bagi Hong Kong.” 

Penulis lagu itu menyampaikan makna: “Menatap masa depan, berharap Hong Kong dapat berubah kembali menjadi kehormatan bagi warganya, kota yang mulia”. 

Tapi di dalam hati banyak orang tahu: Unsur beracun yang diberikan Komunis Tiongkok terhadap Hong Kong tengah menyebar dan meluas, kota yang dulu pernah berjaya dan berharga, sebuah “mutiara dari timur” yang dibanggakan etnis Tionghoa di seluruh dunia, kini sudah tiada. Mereka tidak bisa kembali ke masa lalu lagi. 

Setelah kedaulatan atas Hong Kong dikembalikan ke Komunis Tiongkok pada 1997 silam, selama 20 tahun lebih, Komunis Tiongkok terus merusak nilai inti kebebasan dan Hak Asasi Manusia – HAM warga Hong Kong, pada saat yang sama juga memperlihatkan kebohongan dari “satu negara dua sistem” dan “50 tahun tidak berubah”. 

Di tengah penyusupan, pengendalian dan penekanan Komunis Tiongkok berlangsung terhadap seluruh aspek masyarakat Hong Kong. Pertumbuhan ekonomi Hong Kong terhambat, kebebasan berpendapat dan kepercayaan Hong Kong juga telah tertindas. 

Hak dasar warga Hong Kong dan ruang hidup mereka ditekan. Nilai inti kebebasan HAM yang menjadi panutan hidup warga Hong Kong perlahan telah hilang, lingkungan kehidupan warga Hong Kong memburuk dengan cepat. Hong Kong hampir berubah menjadi kota merah di bawah kekuasaan Komunis Tiongkok. 

Kemakmuran dan prestasi ekonomi Hong Kong, terutama datang dari lingkunan masyarakat yang dibutuhkan pada jaminan kemakmuran ekonomi: Kebebasan berpendapat dan penegakan hukum yang adil dan independen. 

Kebebasan pers di bawah kebebasan berpendapat dapat menjadi pengawas yang efektif terhadap kekuasaan publik pemerintah. Sistem peradilan independen yang dapat secara efektif menghentikan kejahatan. 

Walaupun kedaulatan Hong Kong diambil alih oleh Komunis Tiongkok, Hong Kong tetap menarik investasi seluruh dunia menjadi kota metropolitan internasional yang makmur. Hal yang lebih penting lagi, adalah nilai inti kebebasan HAM dan lingkungan hukum dalam “satu negara dua sistem” di Hong Kong. 

Status penting Hong Kong, membuat Hong Kong menjadi penghubung antara dalam negeri Tiongkok dengan pertumbuhan ekonomi dunia. Pada saat yang sama, pasar ekonomi bebas di Hong Kong juga menjadi contoh dan acuan dalam perkembangan ekonomi dan politik di Tiongkok. Menjaga stabilitas kemakmuran Hong Kong, bagi masyarakat di Tiongkok maupun bagi stabilitas ekonomi menjadi teramat penting.

Tapi terjadinya peristiwa anti RUU ekstradisi di Hong Kong kali ini, serta kekacauan dan krisis yang berlanjut hingga kini, berbeda dengan yang sebelumnya. Ini sebenarnya adalah wujud manifestasi dari krisis dalam dan luar rezim Komunis Tiongkok yang tengah meletus dimana-mana. 

Di tengah krisis dari dalam maupun luar negeri, demi menjaga kekuasaannya, kian hari kian banyak memperlihatkan berbagai sifat jahatnya. Komunis Tiongkok tanpa pandang bulu membunuh para pelajar yang melawan Komunis Tiongkok di Hong Kong. Itu menandakan Komunis Tiongkok telah tidak segan-segan menghancurkan Hong Kong sebagai kambing hitam atas krisis yang terjadi di internal Komunis Tiongkok. 

Kegilaan dan kejahatan tanpa batas yang ditunjukkan oleh Komunis Tiongkok di Hong Kong, akan membuat masyarakat internasional kehilangan kepercayaan terhadap masa depan Hong Kong dan lingkungan investasinya. Merasa putus asa, yang ditimbulkan akibat ketakutan terhadap rezim merah Komunis Tiongkok, investasi asing akan beramai-ramai hengkang. 

Kemakmuran Hong Kong tidak akan ada lagi. Di sisi lain, mutiara dari timur ini, berdiri di pos terdepan antara dunia bebas Barat dengan rezim otoriter Komunis Tiongkok. Kebebasan HAM dan nilai universal yang diperlihatkannya, serta efek memberi contoh nilai seperti itu bagi Tiongkok daratan, mendatangkan ketakutan bagi Komunis Tiongkok, dan telah menunjukkan lemahnya rezim Komunis Tiongkok. Pertempuran warga Hong Kong melawan Komunis Tiongkok, sebenarnya adalah awal bagi suatu ajang perang antara kebenaran melawan kejahatan yang berdampak ke seluruh dunia. Membuat seluruh dunia dapat lebih jelas memahami karakter jahat Komunis Tiongkok serta ancaman Komunis Tiongkok terhadap dunia.

Dapat diperkirakan, perlawanan warga Hong Kong tidak akan berhenti, masih akan berlanjut. Tekanan dan kekerasan yang dilakukan Komunis Tiongkok juga akan terus berlanjut. Hong Kong akan memasuki situasi kacau dalam jangka panjang, sampai setelah runtuhnya rezim Komunis Tiongkok, Hong Kong baru akan terlahir kembali.

Suara tembakan dan gas air mata di Hong Kong, suara tangisan di stasiun Kereta Api bawah tanah, suara nyanyian yang menggema di langit Hong Kong, adalah elegi nyanyian seratus tahun Hong Kong yang akan segera sirna, sekaligus juga membunyikan lonceng kematian Komunis Tiongkok. 

Keberanian dan semangat warga Hong Kong yang telah mencurahkan darah dan mempertaruhkan nyawanya melawan Komunis Tiongkok, juga menunjukkan prinsip sejati kepada dunia bahwa kebenaran pada akhirnya akan menang melawan kejahatan.

SUD/whs