Laporan Mengungkapkan Ribuan Ilmuwan yang Berbasis di Amerika Serikat Menjual Penelitian ke Tiongkok

MARK TAPSCOTT – The Epochtimes

Komunis Tiongkok telah membayar lebih dari 7.000 ilmuwan dan para ahli lainnya di Amerika Serikat. Praktek itu dilakukan selama dekade terakhir melalui Rencana Ribuan Talenta supaya menyerahkan penelitiannya, menurut laporan Investigasi subkomite dari Komite Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintahan Senat AS yang dipublikasikan pada tanggal 18 November.

Melansir dari The Epochtimes, rencana ribuan Talenta hanyalah salah satu dari sekitar 200 program “perekrutan berbakat” yang dilakukan oleh Komunis Tiongkok. Sementara dibayar oleh Tiongkok, para ilmuwan ini juga menerima dana pemerintah Amerika Serikat.

Pembayar pajak Amerika Serikat telah menghabiskan ratusan miliar untuk mendanai penelitian dan pengembangan akhirnya menguntungkan Tiongkok, menurut laporan itu.

Para staf Kongres yang memberikan briefing kepada wartawan mengenai laporan itu, memberikan contoh mengenai apa yang telah dilakukan para ilmuwan yang terkait dengan Rencana Ribuan Talenta.

Dalam satu contoh, seorang peneliti di Departemen Energi Amerika Serikat mengunduh lebih dari 30.000 berkas tanpa izin dan membawa berkas tersebut ke Tiongkok.

Contoh lainnya, di Institut Kesehatan Nasional, seorang ilmuwan mengarahkan penelitian dari sebuah laboratorium di Amerika Serikat. Tujuannya untuk menyelesaikan penelitian tersebut daripada menyelesaikan penelitian tersebut di sebuah institusi Tiongkok.

Kadang-kadang, para ilmuwan mentransfer kekayaan intelektual ke Tiongkok. Sementara dalam kasus lain, para ilmuwan mendirikan laboratorium bayangan di Tiongkok untuk secara bersamaan menyalin pekerjaannya yang dilakukan di Amerika Serikat.

Komunis Tiongkok bahkan lebih sukses dalam “perekrutan bakat” daripada yang diharapkan, menurut para pembantu Kongres. Walaupun tujuan awal Beijing adalah merekrut 2.000 peneliti Amerika Serikat melalui Rencana Ribuan Talenta. Namun demikian, Beijing telah merekrut lebih dari 7.000 peneliti Amerika Serikat pada tahun 2017.

Rencana Ribuan Talenta dikelola secara ketat oleh Departemen Organisasi Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok, yang mengendalikan penugasan lebih dari 90 juta pejabat Partai Komunis Tiongkok di semua tingkatan pemerintahan.

Laporan tersebut merupakan langkah penting untuk memahami bagaimana penelitian yang didanai pajak Amerika Serikat telah berkontribusi pada kebangkitan global Tiongkok, laporan itu disampaikan oleh para staf Kongres AS itu.

Laporan itu dibuat oleh Komite bidang Keamanan Dalam Negeri dan Sub-komite Permanen Urusan Pemerintah bidang Investigasi, yang diketuai oleh Senator Rob Portman.

Komite tersebut berfokus pada bagaimana Rencana Ribuan Talenta Tiongkok mengkompromikan para peneliti di beberapa agensi Amerika Serikat. Selain itu, menemukan agensi-agensi AS tidak berbuat banyak untuk mencegah masalah tersebut.

Banyak hal mengenai Rencana Ribuan Talenta diketahui, karena pejabat Tiongkok memposting rincian pilihan mengenai program tersebut di situs web resmi. Tetapi saat para pejabat Amerika Serikat mulai memberi perhatian serius pada program tersebut pada tahun 2018, situs web pemerintah Tiongkok menghapus referensi online ke Rencana Ribuan Talenta, termasuk daftar nama para  ilmuwan yang berpartisipasi.

Laporan Menyatakan bahwa FBI Lambat bertindak mengenai kasus tersebut.

Laporan itu terutama mengkritisi terhadap FBI, yang menerima informasi mengenai anggota Rencana Ribuan Talenta dan rencana perekrutan bakat lainnya pada tahun 2016. FBI membutuhkan waktu hampir dua tahun untuk mengkoordinasikan penyebaran informasi itu ke badan-badan pembuat hibah federal, demikian para staf Kongres.

Akibatnya, laporan itu menyatakan, Beijing memiliki “kesempatan untuk merekrut peneliti dan ilmuwan yang berbasis di Amerika Serikat…termasuk 70 penerima hadiah Nobel dan akademisi.”

Rincian tambahan mengenai respons FBI yang lambat itu dihapus dari laporan itu, tetapi dokumen itu menambahkan bahwa FBI “terus kekurangan program penjangkauan nasional yang terkoordinasi untuk memerangi ancaman yang ditimbulkan oleh rencana perekrutan bakat.”

Dokumen subkomite juga mengkritisi terhadap Departemen Energi, Departemen Perdagangan, dan Departemen Luar Negara Amerika Serikat. Dikatakan, bahwa para pejabat Departemen Energi telah mengidentifikasi ratusan anggota Rencana Ribuan Talenta yang bekerja di berbagai posisi di dalam departemen tersebut.

Para pejabat Departemen Luar Negeri AS tidak “melacak program perekrutan bakat yang dilakukan oleh Komunis Tiongkok dan jarang menolak atau kurang dari 5 persen aplikasi visa warganegara Tiongkok yang memiliki ikatan potensial dengan pencurian kekayaan intelektual,” demikian bunyi laporan itu.

Pejabat Departemen Perdagangan AS telah menyetujui sejumlah besar warganegara Tiongkok untuk bekerja pada teknologi Amerika Serikat yang sensitif.

Subkomite tersebut meninjau 2.000 orang dan menemukan 20 orang adalah anggota program perekrutan bakat, lebih dari 150 orang memiliki ikatan dengan universitas-universitas Tiongkok yang memiliki ikatan dengan militer  Komunis Tiongkok. Sedangkan lebih dari 60 orang dikaitkan dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.

FBI dan pejabat federal AS lainnya dicecar pada tanggal 19 November selama sidang terbuka subkomite Senat AS. (Vivi/asr)