Nyaris Semua Penyakit Berasal dari “Perasaan”

Chen Bainian

Bicara soal penyebab penyakit pada manusia, Dokter Wen Pinrong yang kliniknya selalu dipenuhi pasien dengan penuh kesungguhan hati mengatakan, “Dari pengalaman klinik kami temui bahwa pasien yang datang berobat, sebanyak 80% adalah karena keluarga yang tidak harmonis, dan dari 80% itu, sebanyak 90% di antaranya adalah akibat suami istri tidak rukun.”

Jaring-jaring Perasaan Berakibat Timbulnya Berbagai Penyakit

Wen Pinrong berkata, “Buku ini membahas tentang ‘Qing Li Fa Tian (hukum Langit pengaturan perasaan manusia)’, setiap orang pasti memiliki perasaan (emotion). Manusia bisa jatuh sakit, umumnya diakibatkan oleh perasaan.

Yang namanya manusia tentu memiliki perasaan, siapa pun tidak bisa melewati lintasan berupa perasaan ini. Perasaan, tidak akan putus walau digunting, semakin kacau bila dirapikan, aksara Mandarin ‘我’ (baca: wo, arti: saya, red.) dan ‘找’ (baca: zhao, arti: mencari/menemukan, red.) hanya berbeda satu goresan, karena tidak bisa menemukan dirinya, sehingga berdampak pada tubuhnya… Setiap niat pikiran kita adalah perasaan, suka tidak suka dan segala aktivitas terendam di dalam perasaan.”

Dalam kitab medis kuno “Huang Di Nei Jing” disebutkan: “Hati membuat pikiran jernih, pikiran jernih maka segala sesuatu akan tenang”; dikatakan juga “pikiran tidak jernih, maka 12 organ akan terancam, sehingga buntu dan tidak lancar, akibatnya akan terluka”. Jiwa manusia adalah penguasa perasaan dan tubuhnya. Ketika manusia terjebak dalam 7 perasaan dan 6 nafsu, tersesat di berbagai jenis perasaan dan tidak bisa melepaskan diri darinya, maka ratusan penyakit akan bermunculan.

Dokter Wen menjelaskan, manusia frustrasi karena perasaan, mayoritas karena kehidupannya terlalu rumit, hubungan antar manusia yang tidak rukun mengakibatkan konflik, atau sebaliknya karena kehidupannya yang terlalu sederhana, terlalu membosankan, tidak mampu mengatasi perasaan kesepiannya, sehingga ia merasa tidak bahagia.

Jika dalam jangka panjang berada dalam kemarahan, senang berlebihan, kekhawatiran, beban pikiran, rasa takut dan berbagai perasaan lainnya sehingga hati tidak stabil, kemudian memicu lima organ tidak tenang, lantas menimbulkan penyakit.

Dia berkata, “Maka itu tiga penyakit besar di abad ke-21, yang pertama adalah kanker, yang kedua adalah depresi. Faktanya, kami juga mendapati rasio mental yang depresi yang mengakibatkan kanker mencapai 90%. Karena di dalam hatinya ada kebencian, kebencian yang tidak terlampiaskan dalam jangka waktu panjang, atau tidak bisa diselaraskan dengan baik, kaum hawa paling rentan terserang kanker payudara atau kanker fibroid, ini adalah kondisi yang sesungguhnya. Bagaimana pun teori kedokteran Barat menjelaskannya, kondisi yang kami lihat adalah seperti itu.”

Ribuan penyakit ditimbulkan dari hati, hati juga dapat mengobati ribuan penyakit. Dokter Wen menjelaskan, kata ‘情’ (baca: ching, arti: perasaan, dalam bahasa Inggris: emotion, red.) di sebelah kiri aksara ini terdapat unsur hati, di sebelah kanan terdapat kata ‘青’ : “青, yakni hijau, melambangkan tumbuhan, terkoneksi dengan organ liver,” Pada saat suasana hati terasa tertekan atau depresi, bepergian ke luar kota ke pegunungan, melihat pemandangan pepohonan hijau dan segar, akan sangat membantu menyembuhkan suasana hati, mengobati ‘情’ dalam prosesnya, dan juga merupakan obat mujarab bagi pasien. Baik perasaan terhadap keluarga, perasaan terhadap teman, perasaan cinta asmara… kadang kala lebih efektif daripada obat.

Dokter Wen berkata, “Jadi saya mendapati, untuk melihat penyakit pasien bisa sembuh lebih cepat atau tidak, maka lihatlah siapa yang mengantarkannya datang berobat, kadang kala lihat kondisi mereka berinteraksi, bisa diketahui apa penyebab penyakitnya.”

“Terkadang saat datang berobat, pasien menceritakan hubungan sebab akibat dan alasan penyakitnya, saling menutupi berlapis-lapis, saya katakan itu sama sekali bukan penyakitnya, itu karena di hatinya masih ada kebencian, sehingga penyakit itu tidak bisa sembuh. Hubungan keluarga yang harmonis, atau anak di dalam keluarga yang rukun penuh kehangatan, penyakitnya juga akan sembuh lebih cepat.”

Perasaan Ditata Baik, Kondisi Sakit Terurai

Dokter Wen memberi contoh, begitu timbul amarah, yang pertama menderita adalah meridian liver, bila meridian liver mengalami stagnasi maka akan berpengaruh pada kondisi mata; setelah itu berimbas pada usus dan lambung, nafsu makan pun menjadi tidak ada atau tidak nyaman pada lambung dan usus, lalu memengaruhi buang air besar dan kecil, seperti sembelit, mencret, merasa ingin buang air kecil tapi tidak bisa… Dia berkata, “Perasaan yang negatif memang sangat menyakitkan.”

Ketika perasaan seseorang menjadi kacau, tidak bisa menemukan tempat menenangkan jiwa dan raganya, jika bisa mengurai simpul hati seseorang dan melapangkannya, maka orang ini akan menjadi ceria dalam seketika, penyakitnya pun akan sembuh tanpa harus diobati.

Dalam kasus klinis yang dikisahkan dalam buku baru Dokter Wen ada seorang wanita terpandang yang tidak perlu bekerja, namun karena permasalahan antara mertua dan menantu telah memendam amarah untuk jangka waktu panjang, hal itu menyebabkan sakit mata yang sulit diobati. Setelah mendengar perkataan Dokter Wen wanita itu sepertinya tersadar, penyakit matanya pun mulai menunjukkan gejala membaik.

Dia berkata, “Bagi sejumlah pasien, saya hanya perlu mendengarkan isi hati mereka, mencoba menyelaraskan perasaan mereka, penyakitnya pun sembuh separonya. Bukan saya yang menyembuhkannya, melainkan mereka sendirilah yang berhasil menemukan dirinya, begitu prinsipnya telah terselaraskan, perasaan pun menjadi plong dan setelah perasaan serta prinsip tidak menjadi pertentangan lagi, maka hati pun akan menjadi tenang.

Dengan rendah hati Dokter Wen mengatakan penyakit telah disembuhkan oleh diri pasien itu sendiri, tubuh manusia pada dasarnya memang memiliki mekanisme penyembuhan diri, ilmu Penyembuhan Tradisional Tiongkok (PTT) adalah menyelaraskan kembali mekanisme penyembuhan diri pada tubuh pasien: “Anda sebenarnya memang memiliki kemampuan itu, saya tidak perlu melakukan banyak hal lain, hanya saluran pada diri Anda itu tidak terhubung dengan baik, atau ada yang kendur, saya hanya membantu Anda menyelaraskannya kembali. Setelah Anda pulih normal, maka tubuh Anda pun akan dapat menyembuhkan diri sendiri, biasanya setelah kami selaraskan kembali pasien pun segera sembuh. Pasienlah yang menyembuhkan dirinya sendiri.” Apa yang dimaksud dengan “disembuhkan oleh diri sendiri”?

Dokter Wen menjelaskan lebih lanjut: “Tanggung jawab ini dan penyakit ini agar dipikul sendiri oleh pasien, saya akan memberitahu pasien, Anda menderita penyakit ini, Anda harus bertanggung jawab, tidak bisa dokter yang bertanggung jawab, maka saya akan memberikan mereka sedikit PR, contohnya setiap hari harus memijat titik akupunktur tertentu, jam berapa harus tidur, apa yang boleh dimakan, apa yang tidak boleh dimakan, olahraga apa yang harus dilakukan… Itu semua akan berefek pada penyembuhan. Jadi biasanya setelah perasaan dilegakan penyakit pun akan sembuh setengah, lalu kemudian baru diobati penyakitnya.”

Dokter Wen mengatakan, walaupun kondisi luka luar tertentu bukan disebabkan oleh perasaan (emotion), tapi suasana hati yang baik maka luka luar pun dapat sembuh dengan cepat, bahkan termasuk juga penyakit menular. Karena penyakit juga bisa menindas yang lemah dan takut pada yang beriman kuat, melihat seseorang telah runtuh mentalnya penyakit pun akan menindasnya. Sebagai contoh, penyakit flu menular, mengapa di sebuah kantor yang terjangkit flu adalah orang itu, dan tidak menular pada orang lain? Atau makan bersama di satu meja yang sama, mengapa orang lain tidak mencret, hanya dia yang mencret?

Pasti karena orang yang sakit itu ada semacam kelalaian, ada celah yang disusupi, bakteri pun menyusup di situ. Dan seorang yang ceria, damai dan optimis, serta bermental kuat, tidak hanya tidak mudah tertular penyakit, walaupun kurang hati-hati sehingga menderita cedera, juga akan sembuh dengan cepat.

Biarkan Terjadi Secara Alami

Lalu, “prinsip” apa yang digunakan untuk menenangkan dan meredakan perasaan pasien dalam rangka memulihkan kesehatannya? Dokter Wen berkata, “Dengan ‘membiarkannya terjadi secara alami’ saja.”

Yang dimaksud “secara alami”, adalah prinsip berjalannya alam semesta langit dan bumi. Karena tubuh manusia berasal dari alam semesta, maka harus menemukan resonansi yang selaras dengan alam semesta, konsep ini sangat berbeda dengan pengobatan medis Barat. Ilmu medis Barat memahami tubuh manusia lewat tingkatan substansi dan ilmu anatomi tubuh manusia, berpijak pada bumi sebagai landasan melihat manusia, yang terlihat adalah “manusia bumi”.

Sedangkan Penyembuhan ala Tradisional Tiongkok (PTT) melihat manusia dari tingkatan roh atau spiritual, melihat tubuh manusia dengan pandangan/konsepsi alam semesta, yang terlihat adalah “manusia alam semesta”.

Dokter Wen menjelaskan, “PTT menganggap manusia memiliki roh, jiwa, niat, indera, dan tekat, ini adalah sistem organ dalam, sistem organ ini dapat menerima resonansi frekwensi dari alam semesta, dan dihubungkan/direfleksikan ke organ dalam tubuh lewat meridian. Manusia bisa jatuh sakit, ada kalanya karena hilangnya keseimbangan frekwensi resonansi dengan alam semesta ini, maka dikatakan segala sesuatu harus terefleksi dengan langit, dalam hal perasaan juga harus dibiarkan berjalan alami, tidak bisa dipaksakan.”

Lalu, bagaimana mencapai “berjalan secara alami”? Seperti tidak harmonisnya pernikahan atau masalah asmara, jangan memaksakan pasangan, hidup pun harus sebisa mungkin beresonansi secara alami, bekerja saat matahari terbit dan beristirahat saat matahari terbenam; daripada mengkonsumsi pil vitamin C, lebih baik memakan buah alami; makanan yang alami dan bukan makanan olahan yang indah bentuk luarnya; minum air sesuai kebutuhan, hindari aktivitas makan dan minum berlebihan.

Dokter Wen berkata, “Misalnya menggunakan pendingin ruangan itu adalah tidak alami, takut terpapar matahari itu juga tidak alami, olahraga di dalam ruangan juga sangat tidak alami, karena olahraga harus menjejakkan kaki di bumi dan berdiri menyundul langit, baru dapat menyelaraskan tubuh dengan resonansi frekwensi alam semesta. Olahraga di ruang fitness, hanya membuat olahraga mengalir di bawah kulit, hawa Qi (baca: chi, = energi vital, red.) mengalir di otot, hanya bagian ini saja, tidak mampu mengolah organ tubuh dalam, tidak dapat mengolah otot, tendon dan tulang, harus berolahraga di luar untuk bisa mendapatkan efek ini. Juga masalah waktu berolah-raga, jangan berolahraga di luar saat hari sudah gelap, karena Yin dan Yang pada langit dan bumi belum berganti secara sempurna, di tubuh kita juga terjadi pergantian Yin dan Yang, setelah selesai pergantian tersebut, jangan beraktivitas di luar rumah, khususnya bagi kaum manula.”

Dokter Wen memberi contoh seorang pengusaha perusahaan kontraktor, pola makannya cukup sehat, sering berolahraga, tapi di luar dugaan terkena stroke. Saat ia ditanya bilamana berolahraga, ia tidak hanya pada pukul 4 subuh sudah berolahraga, malam hari juga berolahraga. Dokter Wen berkata, “Ini justru menjadi tidak alami, unsur qi dari Yang telah dibuang, karena malam hari unsur qi dari Yang tubuh manusia akan berganti Yin, jika berolahraga di malam hari, qi dari Yang Anda akan terbuang ke luar.”

Selain telah melanggar prinsip peredaran langit, Dokter Wen mengamati manusia telah lepas dari alam dan secara perlahan telah kehilangan diri sendiri, “hilangnya kesadaran secara kolektif” juga salah satu penyebabnya. Karena kondisi kehilangan diri sendiri, mudah dikendalikan oleh rasa takut yang entah datang dari mana.

Dokter Wen berkata, “Misalnya kehidupan kita tadinya sangat baik, begitu dokter memvonis tekanan darah Anda tinggi dan dapat berakibat penyakit, sehingga divonis seumur hidup harus minum obat, sebenarnya tekanan darah memang bisa berubah tergantung siang atau malam. Tapi hasil tes laboratorium mulai dari gula darah sampai berbagai indikator kesehatan mengontrol secara ketat, membuat Anda timbul ketakutan, sehingga dikendalikan rasa takut, kita menjadi seperti dicuci otak, begitulah yang disebut hilang kesadaran kolektif. Seperti juga menggunakan ponsel, terbiasa begitu senggang langsung mengambil ponsel, tidak melakukan apa-apa ponsel pun dilihat, semua orang telah terkendali sedemikian rupa tanpa disadari.”

Dokter Wen menyayangkan jika berdasarkan usia hidup normal sekarang, sampai tutup usia di umur 80 tahun, manusia dapat hidup lebih dari 30.000 hari, dikurangi waktu tidur sebanyak sepertiganya, waktu bekerja sebanyak sepertiganya, maka hanya tersisa sekitar 10.000 hari untuk digunakan secara bebas, tapi mayoritas orang hidup di tengah tanpa kesadaran penuh, yang benar-benar hidup penuh kesadaran hanya beberapa ratus hari saja.

Ia berkata, “Kita tidak bisa menemukan jawaban kehidupan, tidak tahu apa yang dilakukan dengan datang ke dunia ini, juga tidak tahu akan pergi kemana. Manusia sangat pemalas, Anda beritahu apa itulah ya saya terima, saya tidak ingin memutar otak, walaupun sekarang informasi sangat maju, tapi berita palsu pun banyak, ini adalah kepiluan kita. Lingkungan di luar sana memang tidak dapat dikendalikan, tapi kita bisa menyesuaikan suasana hati kita, berbalik mencari di dalam diri kita, setidaknya jangan hidup di dalam ketakutan, ini juga merupakan cara yang proaktif.”

Memahami alam dan menjadi super nyaman

Untuk menjadi “alami”, Anda harus memahami cara kerja alam semesta. Dr. Wen berkata: “Ilmu Penyembuhan Tradisional Tiongkok (PTT, bahasa Mandarin: zhong yi 中醫) mencakup emosi, akal sehat dan hukum. Perlu diketahui bahwa huruf zhong (中) dari zhong yi,  tidak hanya merujuk pada Ilmu Penyembuhan ala ‘Tiongkok’, yang paling penting merujuk pada arti ‘netralisasi’ dan ‘perantara’.”

“PTT adalah perantara dari alam semesta tubuh manusia, agar tubuh manusia dan alam semesta mencapai kondisi alami dan keseimbangan. Tentu saja taraf yang dibahas sangat tinggi, tetapi setidaknya Anda harus dapat hidup damai dengan diri Anda sendiri, maka Anda akan sehat dan nyaman.”

Banyak orang telah bekerja keras untuk karier dan keluarga mereka selama hidup mereka. Ketika mereka menginjak usia 40 atau 50 tahun, karena penyakit mulai bermunculan atau kerabat – teman telah meninggal, menemukan bahwa hari-hari cepat berlalu, barulah mulai merenungkan makna hidup.

Banyak orang punya harta dan punya tahta namun tidak sehat dan tidak bahagia, juga dapat berpikir tentang makna hidup dan bagaimana baru dapat hidup selaras dengan alam, itulah sebabnya dalam buku tersebut berulang kali disebutkan tentang kultivasi.

Kultivasi dan pemeliharaan kesehatan

Tidak hanya pasien harus mengolah jiwa dan memelihara kesehatan, dokter pun tanpa kecuali. Dr. Wen bertemu dengan beberapa dokter PTT yang telah membaca buku itu dan mereka bertanya mengapa titik akupunktur seperti yang dijelaskan dalam buku, tetapi efeknya tidak baik?

Dia berkata: “Ada beberapa kondisi untuk hasil yang baik, seperti: Kepercayaan pasien dan ilmu keterampilan sang dokter yang cukup tinggi. Jika jarum hanya menusuk pada ‘bulu dan kulit’, tidak sampai menusuk ‘penyakit’-nya, tentu saja, tidak dapat disembuhkan. Untuk menyembuhkan penyakit, itu akan menyentuh tingkatan mikro, dapat menyentuh materi dari ruang/dimensi lain, dokter yang menangani dapat saja terluka, saya punya beberapa deskripsi cedera dalam sejumlah kasus medis.”

“Kita berasal dari alam semesta, tubuh kitapun berlapis-lapis, dari lapisan molekul, lapisan proton, lapisan neutron, hingga quark … Berharap diri sendiri (sebagai dokter) dapat menyembuhkan penyakit tanpa terlukai oleh mahluk ruang lain, maka setidaknya harus berkultivasi, harus memiliki etika medis, dan harus sangat murni hingga lubuk hati terdalam, karena alam semesta ini meski memiliki banyak zat buruk, namun disaat Anda hendak melakukan hal-hal baik, seluruh alam semesta akan mendukung Anda.”

“Saya sangat beruntung telah berkultivasi Falun Gong, banyak dokter menemukan bahwa ketika mereka benar-benar hendak menyembuhkan penyakit, lantas menarik diri, karena mereka tidak mengerti bagaimana caranya melindungi diri sendiri. Jika keterampilan medis dokter PTT hendak dinaikkan satu tingkat lagi, betul-betul hendak membantu orang menyembuhkan penyakit, maka diharuskan berolah jiwa dan berkultivasi raga. Jika tidak, cukup jadilah dokter pada umumnya yang hanya menyembuhkan penyakit nyeri tulang, sakit kepala, sakit kaki dan lain sebagainya.”

Dr. Wen yang telah berkultivasi Falun Dafa (Falun Gong) selama bertahun-tahun, berkata: “Secara umum, ketika mendengar tentang kultivasi, maka orang akan berpikir menjadi seorang bhiksu atau bertapa di gunung, oleh karena itu, master Li Hongzhi (pencipta Falun Gong) adalah sangat agung, ia memperkenalkan masyarakat semacam cara berkultivasi buat orang awam, yang dapat menyeimbangkan antara keluarga dan pekerjaan. Tidak dibutuhkan metode yang mendalam, yakni cukup menghilangkan hati yang penuh dengan keterikatan (karena keterikatan akan membuat Anda sakit dan tidak bahagia), tidak perlu melepaskan asset yang sudah dimilikinya dan melepaskan cara hidup saat ini. Jika manusia ingin sehat, maka harus mengubah medan energi seluler mereka, maka harus menjalani kultivasi. (SUD/WHS)

FOTO : Jiwa manusia adalah penguasa emosi dan bahkan tubuh, dan keharmonisan keluarga dapat membawa kesehatan. (Sumber: Adobe Stock)