Sejumlah Media Cabut Klaim Berita Adminstrasi Trump Menahan 100.000 Anak-Anak di ‘Penahanan Imigrasi,’ yang Ternyata Terjadi di Era Obama

 ISABEL VAN BRUGEN – The Epochtimes

Sejumlah kantor berita akhirnya mencabut berita yang sudah diterbitkan pada 19 November, setelah media-media itu secara keliru menghubungkan statistik penahanan anak yang berkaitan dengan migrasi era-Obama kepada Presiden Donald Trump dari sebuah laporan di Amerika Serikat.

Kantor berita AFP, Reuters, NPR, dan The Associated Press adalah di antara organisasi media yang menarik laporan mereka. Isi berita itu mengklaim lebih dari 100.000 anak-anak berada dalam penahanan AS terkait migrasi.

Laporan kantor berita tersebut mengutip angka-angka dari sebuah laporan di Amerika Serikat yang diterbitkan pada 18 November lalu. Penulisnya sejak itu mengakui bahwa angka-angka tersebut berasal dari sebuah laporan agen pengungsi di Amerika Serikat yang mengutip data dari tahun 2015, ketika Barack Obama sebagai Presiden AS. 

Dalam laporannya, Manfred Nowak, seorang ahli dari PBB The Global Study on Children Deprivation of Liberty, mengklaim laporan tersebut adalah “tingkat tertinggi di dunia” dari anak-anak yang ditahan.

Nowak juga mengatakan statistik merujuk pada jumlah kumulatif anak-anak migran yang ditahan di setiap titik selama tahun itu, apakah “selama dua hari atau delapan bulan atau sepanjang tahun,” angka-angka itu tidak semua secara bersamaan.

Mengutip laporan itu, AFP awalnya memuat story yang menyatakan, “Lebih dari 100.000 anak saat ini ditahan dalam penahanan terkait migrasi di Amerika Serikat, sering kali melanggar hukum internasional, PBB mengatakannya pada Senin.”

Namun demikian, AFP kemudian mengeluarkan koreksi dalam cuitannya yang menyatakan bahwa menarik berita itu.

“AFP mencabut story ini. Penulis laporan tersebut telah mengklarifikasi bahwa angka-angkanya tidak mewakili jumlah anak yang saat ini berada dalam penahanan AS yang terkait dengan migrasi, tetapi jumlah total anak dalam penahanan AS yang terkait dengan migrasi pada tahun 2015. Kami akan menghapus storynya, ”demikian cuitan AFP pada 19 November.

Kantor berita tersebut kemudian disindir oleh tim kampanye Trump dalam cuitannya karena kesalahannya.

Tim Trump dalam cuitannya berbunyi : “Shorter @AFP: Suatu kali kami mengetahui bahwa lebih dari 100.000 anak berada dalam penahanan AS yang terkait migrasi sementara Joe Biden adalah Wakil Presiden, kami tidak lagi ingin melaporkan kisah ini. Tidak ada yang bisa dilihat di sini!”

Sementara itu Reuters mencabut versi storinya setelah menyadari bahwa angka-angka itu secara keliru dikaitkan, dan diterbitkan di situs webnya: “Sebuah kisah pada tanggal 18 November yang berjudul‘ A.S. memiliki tingkat anak-anak tertinggi di dunia dalam tahanan —  Laporan PBB telah ‘Dicabut.’

“Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan pernyataan pada 19 November yang mengatakan bahwa angka itu bukan saat ini, tetapi pada tahun 2015. Tidak ada cerita pengganti yang akan dikeluarkan.”

Secara langsung merespon berita-berita,  Komite Nasional Demokrat AS, yang menggambarkan angka-angka dalam laporan PBB sebagai “Rasa Sayang Nasional Kita.” 

Sedangkan Senator Bernie Sanders dalam cuitannya dalam laporan Reuters kepada jutaan pengikutnya dengan keterangannya: “Di bawah Trump, Amerika memimpin dunia dalam mengunci anak-anak kecil — termasuk 100.000 anak-anak di perbatasan. Ini tidak bermoral. “

Sementara itu, anggota DPR AS Ilhan Omar dalam cuitannya menuliskan “jumlah penahanan yang tinggi ini langsung dari administrasi Trump,” ia mengikutsertakan dengan tautan kepada  laporan oleh The Associated Press yang ditulis oleh NBC News.

Dalam penjelasan tertulis, kantor berita Asociated Press mengatakan laporannya “mengutip seorang ahli independen yang bekerja dengan kantor HAM PBB mengatakan bahwa lebih dari 100.000 anak saat ini ditahan.”

“Tetapi angka itu merujuk pada jumlah total penahanan anak di AS pada tahun 2015, menurut badan pengungsi PBB,” demikian lanjut laporan tersebut.

Sejak itu Associated Press memperbarui laporannya, yang menyatakan bahwa data yang baru dirilis oleh pemerintah AS bulan ini menunjukkan bahwa 69.550 anak-anak migran telah ditahan selama setahun terakhir. (asr)

FOTO : Para tahanan tidur dan menonton televisi di sel tahanan di Pusat Penempatan Nogales Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS di Nogales, Ariz., Pada 18 Juni 2014. (Ross D. Franklin / AP Photo)