Mata-mata Komunis Tiongkok yang Membelot Mengungkap Kejahatan Komunis Tiongkok

Zhang Lin

Jaringan mata-mata Komunis Tiongkok yang telah menggurita di seluruh dunia, beberapa hari lalu kembali mengalami kebocoran. Mata-mata Komunis Tiongkok bernama Wang Liqiang yang selama ini ditempatkan untuk memata-matai segala aktivitas di Hong Kong dan Taiwan, telah melarikan diri ke Australia. Ia akhirnya mengungkap segala aktivitas mata-mata komunis Tiongkok di Hong Kong dan Taiwan.

Wang Liqiang tadinya adalah seorang mahasiswa Fakultas Seni di Anhui University of Finance & Economics yang mengkhususkan diri melukis cat minyak.  

Penulis artikel ini Zhang Lin untuk Epochtimes.com,  pernah beberapa kali berkunjung ke perguruan tinggi yang berada di kampung halamannya itu. Akan tetapi, tak pernah terbayang di tempat itui juga ajang untuk mendidik mata-mata.

Lulus dari perguruan tinggi, Wang Liqiang langsung direkrut ke Hong Kong untuk bergabung dan bekerja pada sebuah perusahaan teknologi. 

Perusahaan itu berada di bawah naungan Divisi Intelijen pada Departemen Staf Umum People’s Liberation Army atau PLA. Ini menunjukkan bahwa sejak awal Wang Liqiang telah mendapatkan pelatihan yang sistematis dari badan intelijen terkait.

Wang Liqiang ikut terlibat dalam banyak aktivitas mata-mata, bahkan turut serta dalam aksi penculikan dengan menyandera 5 orang dari toko buku Causeway Bay Hong Kong. Mereka yang diculik dan kini masih dipenjara di daratan Tiongkok. Ini juga membuktikan bahwa Divisi Intelijen Departemen Staf Umum PLA sangat aktif beraksi di luar negeri.

Terdapat belasan sistem Komunis Tiongkok yang ditempatkan untuk melindungi badan intelijen, umumnya yang dianggap paling kuat adalah badan intelijen dari Departemen Keamanan Nasional dan Departemen Staf umum. Selain Departemen Staf Umum, setiap angkatan pada pasukan PLA Partai Komunis Tiongkok  juga memiliki badan intelijen independen masing-masing.

Seperti Yao Cheng yang pernah bertugas merangkap di badan intelijen pasukan udara Angkatan Laut, pernah memimpin kesatuan mata-mata yang sekaligus membawahi beberapa badan intelijen, yang beraktivitas dalam jangka panjang di wilayah Asia Tenggara.

Dengan menempuh risiko ancaman keselamatannya Wang Liqiang melarikan diri ke Australia, ia menyerahkan rahasia intelijen dalam jumlah besar kepada Biro Anti-Intelijen Australia yakni ASIO. Diyakini pihak Amerika, Inggris, Kanada juga akan mendapatkan informasi rahasia ini, sehingga negara Barat akan semakin memahami skala aktivitas mata-mata Komunis tiongkok.

Menurut Wang Liqiang, atasannya bernama Xiang Xin, adalah seorang kepala senior pada badan intelijen Departemen Staf Umum, yang bertanggung jawab atas segala aktivitas komunikasi dan koordinasi bagi semua bagian dari Departemen Staf Umum di Hong Kong.

Wang Liqiang juga mengungkap capres Taiwan dari Partai Kuo Min Tang bernama Han Kuo-Yu yang mendapat dukungan dana dari Komunis Tiongkok.  Informasi tersebut menimbulkan gejolak di Taiwan, membuat dukungan bagi Han Kuo-Yu terus merosot tajam. Ia berada dalam kondisi kebuntuan.

 Sejak 26 April lalu, media massa Taiwan telah mengungkap bahwa sejak tahun lalu, Wu Den-Yih telah memberikan dana pemilu sebesar 40 juta dolar Taiwan atau 18,5 miliar rupiah bagi Han Kuo-Yu. Dan Han Kuo-Yu sendiri pernah “bersumpah” menyangkal hal itu. Lalu darimana asalnya uang sebesar 40 dolar  juta dolar Taiwan itu? Dan bagaimana uang itu diberikan kepada Han Kuo-Yu, hal ini masih menjadi misteri.

Wu Den-Yih juga mengakui dana ini bukan secara langsung ditransfer melalui dirinya. Sekarang pemaparan oleh Wang Liqiang membuat masyarakat tersadarkan bahwa mata-mata yang diutus Komunis Tiongkok bisa memberikan dana dalam bentuk tunai!

 Waktu itu Han Kuo-Yu pernah menyatakan: barang siapa yang bisa membuktikan dirinya menerima uang dari Komunis Tiongkok, maka dirinya akan segera mengundurkan diri dari jabatan sebagai Walikota Kaohsiung! 

Kini, sepertinya Han Kuo-Yu tidak hanya harus mundur dari jabatan walikota, dikhawatirkan juga harus mundur dari pencalonan dirinya dalam pilpres Taiwan. Warga kota Kaohsiung telah mengumpulkan petisi 300.000 tanda tangan untuk melengserkan Walikota Han Kuo-Yu yang hendak meloloskan diri.

Han Kuo-Yu pernah studi di Beijing University, dan menjalin hubungan baik dengan sejumlah pejabat penting Komunis Tiongkok. Menurut kebiasaan kegiatan mata-mata Komunis tiongkok, orang-orang seperti ini sejak awal karir mereka telah diatur sedemikian rupa oleh Komunis Tiongkok.

Wang Liqiang adalah orang provinsi Fujian, bisa berbahasa Min-nan atau Indonesia dikenal sebagai dialek Hokkian dengan fasih. Tapi beberapa tahun di luar negeri, membuatnya berkesempatan merasakan dunia bebas. Membandingkan kedua dunia itu, yang akhirnya membuat Wang memutuskan untuk meninggalkan kegelapan mencari kebenaran.

Membelotnya mata-mata Komunis Tiongkok bernama Wang Liqiang dan pemaparan secara terbuka. Khususnya kepada tiga stasiun TV Australia secara serempak memberitakan peristiwa ini. Semuanya untuk menyadarkan dunia bebas, bahwa Komunis Tiongkok  tidak hanya bermusuhan dengan dunia bebas, tapi juga kegiatan mata-matanya sangat menggila. Mulai dari mengendalikan media massa, intervensi pemilu, sampai mencuri informasi teknologi tinggi juga penyanderaan. Tidak ada hal buruk yang tidak dilakukannya.

Khususnya bagi kalangan oposisi Taiwan yang merasa terancam, pasti bisa menyadari: Apabila hendak membela kebebasan Taiwan, maka mata-mata Komunis Tiongkok harus segera disingkirkan, jika tidak, akan sangat berbahaya. (SUD/WHS/asr)