Pengakuan Mantan Agen Komunis Tiongkok, Mengapa Dia Melarikan Diri ke Australia

The Epochtimes

Baru-baru ini, agen Komunis Tiongkok Wang Liqiang yang melarikan diri ke Australia untuk mencari suaka politik dengan risiko nyawa terancam mengatakan kepada Epoch Times. Wang Liqiang menuturkan bagaimana operasi intervensi komunis Tongkok di Taiwan, Hong Kong, dan Australia, serta keputusannya memutus hubungan dengan komunis Tiongkok.

Menurut Wang Liqiang, dirinya terus berpikir, dan merenungkan kembali. Keputusan melarikan diri ke Australia itu, apakah baik atau buruk bagi hidupnya. 

“Saya sendiri tidak tahu, tetapi saya sangat yakin bahwa dalam organisasi Komunis Tiongkok, nasibnya pasti tidak akan terlalu baik,“ kata Wang Liqiang. 

Menurut Wang Liqiang, selama beberapa tahun terakhir sebagai agen, dia tahu betul dengan kendali Komunis Tiongkok terhadap Hong Kong itu seperti Skynet yang memantau dan mengendalikan dinamika ideologi dan perilaku semua orang. 

Seiring bertambahnya usia dan perubahan pandangan dunia, perlahan-lahan Wang Liqiang menyadari bahwa perilaku komunis Tiongkok itu adalah tindakan otoriter yang merusak demokrasi dunia dan pelanggaran hak asasi manusia. Pikiran anti-Partai dan anti-Komunis Wang Liqiang menjadi semakin jelas, hingga kemudian Wang Liqiang pun berencana untuk meninggalkan organisasi ini.

Pada April 2019, Wang Liqiang ditugaskan misi baru. Misi baru itu mengharuskan Wang Liqiang ke Taiwan pada 28 Mei 2019 untuk terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia dan demokrasi di Taiwan. Membantu Komunis Tiongkok untuk memanipulasi pemilihan presiden Taiwan 2020, agar Taiwan kehilangan kedaulatan independen. Kemudian Komunis Tiongkok memerintah dan menggantikan Republik of China atau Taiwan. 

Wang Liqiang mengatakan bahwa tugas baru itu membuatnya memutuskan untuk meninggalkan komunis Tiongkok. 

“Sebenarnya, dengan menugaskan saya ke Taiwan itu ibarat sumbu api. Seiring dengan adanya keluarga dan kelahiran anak, saya sangat merasakan ketakutan yang lebih besar dari bayang-bayang komunis Tiongkok. Itu akan menjadi ancaman bagi anak, istri, dan seluruh keluarga saya,” kata Wang Liqiang.  

Pada 26 Desember 2018 lalu, Wang Liqiang ke Australia untuk menjenguk anak dan istrinya. Selama berbulan-bulan di Australia, Wang Liqiang merasakan demokrasi dan kebebasan negara itu, yang membuat dirinya semakin malu dengan perilaku Komunis Tiongkok yang merusak demokrasi dan perdamaian dunia.

Jadi Wang Liqiang memutuskan untuk meninggalkan tugas itu secara tuntas, dan sepenuhnya memutuskan hubungan dengan komunis Tiongkok, memilih untuk melindungi demokrasi dan kebebasan manusia.  

Wang Liqiang menuturkan, bahwa pimpinan perusahaan di Hong Kong milik Tiongkok tempat Wang Liqiang bekerja, yakni Xiang Xin telah lama bertugas di badan intelijen domestik skala besar. 

Xiang Xin  pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Perdana Menteri Tiongkok Zou Jiahua pada periode 1991-1998. Kemudian dimutasi ke Komisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan Nasional Tiongkok untuk penelitian militer. 

Pada tahun 1993, komunis Tiongkok yang saat itu mempertimbangkan kedaulatan Hong Kong akan segera dikembalikan pada tahun 1997, Xiang Xin ditunjuk pucuk pimpinan militer komunis Tiongkok untuk mendirikan perusahaan di Hong Kong. Dia  mengubah nama aslinya “Xiang Nianxin” menjadi “Xiang Xin”. 

Menurut penuturan Xiang Xin, dia adalah satu dari sedikit orang di Tiongkok yang diizinkan membawa keluarganya ke Hong Kong dan mengubah namanya untuk bekerja dalam pekerjaan yang berhubungan dengan spionase. Jadi istrinya juga seorang agen komunis Tiongkok. 

Selain itu, Xiang Xin mengakuisisi dua perusahaan terdaftar di Hong Kong, yakni “China Innovation Investment Limited ” dan “China Trends Holdings Limited”, dan bisnis utamanya adalah media komunikasi dan pengembangan integrasi militer-sipil. ” 

Wang Liqiang menuturkan, “Komunis Tiongkok menekan tokoh demokrasi di Hong Kong. Sementara tim Xiang Xin merupakan tim eksekutif paling kuat. 

Mereka lebih dulu menduduki posisi media massa dalam pembentukan opini publik Hong Kong. Media di Hong Kong yang tampak jelas itu merupakan media penting dari corong komunis Tiongkok. 

Penanggung jawab dari media Komunis Tiongkok ini adalah penghubung intelijen yang sangat penting, yaitu, media resmi Xinhuanet, Harian Rakyat-Renmin-ribao, Sina, dan kantor media utama lainnya dari Komunis Tiongkok di Hong Kong. Semua itu merupakan lembaga yang bertanggung-jawab dalam mengawasi gerak-gerik orang Hong Kong. 

Sementara media massa yang samar-samar terutama adalah Wen Wei Po, Phoenix.com, Phoenix New Media, Phoenix News Hong Kong, HKSTV Hong Kong Satellite Television, Asia Digital Media Group, Ta Kung Pao dan lain sebagainya. Semua media itu berada di bawah kendali Komunis Tiongkok.

Wang Liqiang juga menuturkan, Komunis Tiongkok menduduki area perguruan tinggi Hong Kong dan secara ketat mengontrol pergerakan pemuda Hong Kong. 

Sementara itu, melalui “Yayasan Pendidikan Sains dan Teknologi Tiongkok” yang didirikan istri Xiang Xin untuk mendukung mahasiswa lintas daratan dan mahasiswa Hong Kong itu sebenarnya mengembangkan staf intelijennya. 

“Yayasan Pendidikan Sains dan Teknologi Tiongkok” yang didirikan isteri Xiang Xin itu menerima dukungan dana sekitar 500 juta yuan dari Komunis Tiongkok setiap tahun. Yayasan itu secara khusus mengendalikan semua perkembangan ideologi dari para mahasiswa di seluruh universitas, dengan tujuan mempromosikan kebijakan Komunis Tiongkok yang disebut sebagai kebijakan yang baik di Hong Kong.

Menurut Wang Liqiang, dirinya terutama ditugaskan Xiang Xin untuk menyampaikan dan menerapkan kebijakan utamanya. Menyampaikan ideologi dan misi utama komunis Tiongkok kepada mahasiswa dari Tiongkok dan personel intelijen lainnya di Hong Kong melalui makan malam dan pertemuan kecil. Mendorong para mahasiswa Tiongkok di Hong Kong untuk secara aktif mempublikasikan kebijakan dan perkembangan Tiongkok. Meminta mereka untuk mengumpulkan informasi tentang kemerdekaan Hong Kong dan opini terkait anti komunis Tiongkok.  

Wang Liqiang menuturkan, bahwa pada tahun 2015, ia menerima perintah dari Xiang Xin untuk melakukan aksi dalam “Insiden di Toko Buku Causeway Bay” Hong Kong. Para pemegang saham dan karyawan Toko Buku Causeway Bay, terutama Li Bo, operator Toko Buku Causeway Bay diawasi dan diciduk dari Hong Kong. 

Penangkapan Li Bo itu atas arahan Xiang Xin dan dibawa langsung ke daratan Tiongkok oleh personel tertentu.

Agen-agen di Hong Kong bertugas memerangi semua opini yang berkaitan dengan kemerdekaan Hong Kong dan semua publikasi yang dianggap ilegal oleh Komunis Tiongkok. Mereka mengumpulkan semua informasi terlebih dahulu di Hong Kong, dan menganiaya orang-orang di Hong Kong yang menyuarakan kemerdekaan Hong Kong dan runtuhnya partai komunis Tiongkok serta segala sesuatu yang tidak kondusif bagi Komunis Tiongkok. 

Setelah informasi yang relevan dikumpulkan, dan selama ada orang Hong Kong, Tiongkok daratan bahkan orang asing yang terlibat dalam kemerdekaan Hong Kong dan menyentuh masalah sensitif terkait Komunis Tiongkok, agar segera dilaporkan ke Staf Umum Kantor Intelijen, kemudian orang-orang itu diawasi dengan ketat. 

Insiden di Causeway Bay meninggalkan kesan yang dalam pada Wang Liqiang.

“Awalnya saya berpikir komunis Tiongkok tidak boleh ke Hong Kong untuk menangkap orang, apa masih disebut satu negara, dua sistem dengan tindakan seperti itu, bagaimana boleh Anda ke Hong Kong menangkap seseorang lalu membawanya ke Tiongkok?” kata Wang Liqiang. 

Awal mula bekerja sebagai mata-mata

Wang Liqiang, yang selalu menjadi ketua kelas sejak kecil, lulus dari Universitas Keuangan dan Ekonomi Anhui, dan berkecimpung di dunia seni lukisan cat minyak. Lalu bagaimana ceritanya sosok orang yang seharusnya menekuni bidang seni berhubungan dengan badan intelijen komunis Tiongkok?

Wang Liqiang mengatakan bahwa ketika masih kuliah, dia memiliki hubungan yang baik dengan para pemimpin sekolah. Salah satu kerabatnya adalah wakil presiden di perusahaan yang berkantor di Hong Kong. 

Kebetulan pada saat itu, perusahaan  membuka lowongan di bidang laporan keuangan, dan memiliki beberapa saluran di bawah kerangkanya, seperti saluran otomotif, berita, e-commerce, budaya, pendidikan dan sebagainya. 

“Dia meminta saya menangani saluran budaya dan pendidikan. Pekerjaan yang ditawarkan itu membuat saya berpikir itu murni hanyalah tentang pekerjaan dan cocok dengan saya,” kata Wang Liqiang.

Di bawah rekomendasi seorang eksekutif, Wang Liqiang ke perusahaan Hong Kong yang didanai Tiongkok  tersebut.

Wang Liqiang memperkenalkan dirinya sebagai “Direktur Kreatif Proyek China Trends dan China Innovation, yang terutama bertanggung jawab untuk manajemen proyek. Perusahaan itu adalah perusahaan milik Departemen Staf Umum Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok yang didirikan di Hong Kong.  

“Bentuk pekerjaan saya secara permukaan tampak sekilas seperti kegiatan komersial, tetapi sebenarnya ditargetkan pada media. Saya dapat memberi tahu Anda, terutama terkait masalah Hong Kong dan Taiwan. Taoi sebenarnya, yang paling penting adalah masalah Taiwan. Arah ofensif kami tetap ditargetkan pada Taiwan. Dan tugas saya adalah mempertemukan antar orang yang berkepentingan,” kata Wang Liqiang.

Menurut Wang, di Taiwan, pihaknya menyerang opini publik dan media. Di permukaan,  Komunis Tiongkok mendukung Kuomintang, namun sebenarnya tidak mendukung partai mana pun.

“Sikap kami tidak menentu, dengan kata lain tergantung pada kondisi di lapangan. Kami memiliki banyak platform internet. Oleh karena itu, penyebaran informasi, semua harus dioperasikan secara rahasia, ini adalah tugas utama kami,” kata Wang Liqiang. 

Kuomintang adalah Partai Nasionalis di Taiwan. Sebuah partai politik Tiongkok yang dibentuk pada tanggal 25 Agustus 1912. Didirikan oleh salah satu tokoh besar dalam sejarah Revolusi Tiongkok yaitu Sun Yat-sen dalam masa periode 1894 – Maret 1925. 

Ada pun mengenai pekerjaannya di Hong Kong, terutama memerangi semua opini yang berkaitan dengan kemerdekaan Hong Kong dan semua publikasi yang dianggap ilegal oleh Komunis Tiongkok. Mereka mengumpulkan semua informasi terlebih dahulu di Hong Kong, dan menganiaya orang-orang di Hong Kong yang menyuarakan kemerdekaan Hong Kong. Juga runtuhnya partai komunis Tiongkok serta segala sesuatu yang tidak kondusif bagi Komunis Tiongkok. 

Setelah informasi yang relevan dikumpulkan, dan selama ada orang Hong Kong, Tiongkok daratan bahkan orang asing yang terlibat dalam kemerdekaan Hong Kong dan menyentuh masalah sensitif terkait Komunis Tiongkok, agar segera dilaporkan ke Staf Umum Kantor Intelijen. Kemudian orang-orang ini diawasi dengan ketat.

Terkait hal itu, menaril pandngan  Heng He, seorang pakar masalah Tiongkok, komentator di Radio Sound of Hope, analis Tiongkok pada program Focus Talk di New Tang Dynasty TV, dan penulis untuk the Epoch Times.

Menurut Heng He, mungkin itu merupakan pembelotan mata-mata terburuk dari Komunis Tiongkok dalam 70 tahun terakhir, karena ia adalah salah satu bagian penting dari agen profesional komunis Tiongkok yang beroperasi di Hong Kong. Sementara pimpinannya adalah salah satu tokoh inti dari badan intelijen komunis Tiongkok di Hong Kong.

 Sebelumnya, satu-satunya tokoh yang dapat disejajarkan adalah Yu Qiangsheng, tetapi Yu sendiri bukan mata-mata dan tidak menjalankan operasi secara aktual. Sangat sedikit informasi yang dapat diberikan, selain mengekspos Larry Wu-Taichin.

Larry Wu-Taichin adalah seorang penerjemah bahasa Tionghoa yang bekerja untuk Pelayanan Informasi Penyiaran Luar Negeri CIA.  Larry Wu menjual dokumen-dokumen terklasifikasi kepada komunis Tiongkok sejak tahun 1952 – 1985. (jon)