Wanita Bangun Kembali Setelah Koma Tujuh Bulan, Dokter Sempat Menyarankan Keluarganya untuk ‘Menarik Steker’

Seorang wanita mengungkapkan bagaimana dia bangun kembali dari koma selama tujuh bulan, setelah dokter sempat menyarankan keluarganya untuk mematikan mesin yang mendukung hidupnya.

Keluarga dari ibu dua anak, Kertisha Brabson ini diberitahu oleh tim medis bahwa dia ‘mati otak’ ketika mereka tidak dapat mendiagnosis kondisinya.

(Foto: Kertisha Brabson/Facebook )

Ajaibnya, dia telah mengalami pemulihan penuh setelah ibunya meminta bantuan dari seorang spesialis.

Berbicara kepada WBNS, Kertisha, dari Ohio, AS, mengatakan itu semua dimulai pada September 2018 ketika dia mulai bertingkah aneh, sebelum menderita kejang dan mengalami koma.

Kertisha dibawa ke rumah sakit di Alliance, Ohio, sebelum kejang, di mana dia terlihat menari dan meraih benda-benda yang tidak ada, serta berbicara dalam kalimat yang tidak dipahami.

Kertisha tidak mempunyai ingatan lagi tentang apa yang terjadi selanjutnya dan dia menghabiskan tujuh bulan berikutnya di ranjang rumah sakit dan dihubungkan dengan mesin pendukung kehidupan.

(Foto: WBNS)

Dokter tidak dapat mendiagnosis kondisi wanita berusia 31 tahun itu dan memberi tahu ibunya, Kertease Williams, bahwa ia harus ‘menarik steker’ pada anak perempuannya itu.

Bertekad untuk mendapatkan bantuan yang tepat untuk putrinya, Kertease memindahkan putrinya ke beberapa rumah sakit yang berbeda untuk mencari spesialis yang akan membantunya.

Akhirnya, diketahui bahwa Kertisha mengidap penyakit auto imun yang disebut Anti-NMDA Receptor Encephalitis – penyakit ini terjadi ketika antibodi tubuh menyerang otak, tetapi mereka tidak yakin bagaimana mengobatinya, atau apakah ada pengobatan yang tersedia.

Williams mengatakan kepada WBNS:

“Sesuatu telah mengambil alih dan menghancurkan putriku. Saya tidak tahu apa-apa.”

“Kami akan terus memindahkannya karena begitu saya melihat para dokter menggaruk-garuk kepala mereka dengan jelas memberi tahu saya bahwa mereka menyerah dan mereka tidak tahu apa yang terjadi dengannya.”

“Setiap keputusan yang saya buat adalah karena dia punya dua orang kecil yang bergantung padanya untuk pulang dan itu adalah anak-anaknya.”

Kertisha dibawa ke Ohio State’s Brain and Spinal Hospital, tempat dia mengalami 20 kali serangan dalam sehari.

Menurut dokter Shraddha Mainali, spesialis perawatan stroke dan neurologi, orang dengan kondisi ini memiliki ‘angka kematian di atas 60%’.

Ketika terbangun, Kertisha yakin itu masih bulan September, percaya itu adalah hari yang sama ketika dia mengalami koma tujuh bulan sebelumnya.

Dr Mainali mengatakan timnya secara intens mengobati Kertisha sambil memastikan obat-obatan tidak memperburuk kondisinya.

Kemudian, pada bulan April 2019, setelah empat bulan di bawah perawatan Mainali, Kertisha mulai membuka matanya dan menanggapi para perawat.

Mengingat kembali saat itu, ibunya mengatakan:

“Dia [seorang dokter] berkata dengan baik, dia terbangun. Ya ampun, kami hanya melompat-lompat dan menjerit dan tidak ada yang tidur pagi itu.”

Kertisha dan Kertease mengatakan mereka sangat bersyukur atas staf medis di Ohio State Wexner Medical Center dan mengatakan mereka berutang hidupnya kepada para dokter itu.(yn)

Sumber: unilad

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=sRvkoaeyBkw&t=314s