AS Memperingatkan Adanya Penyebaran Virus Corona COVID-19 di Masyarakat Negara-Negara Luar Tiongkok

Zachary Stieber – The Epochtimes

Amerika Serikat memperingatkan para wisatawan adanya penyebaran virus corona yang nyata di masyarakat di lima negara di luar Tiongkok, serta pulau Taiwan.

The Centers for Disease Control and Prevention -CDC- atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menganjurkan warganegaranya tidak bepergian ke Tiongkok serta mengeluarkan advise traveling kepada para wisatawan atas penyebaran virus Corona yang nyata  di Jepang, Singapura, Korea Selatan, Vietnam, Thailand, dan Taiwan.

“Penyebaran di masyarakat berarti orang-orang telah terinfeksi Virus Corona, termasuk beberapa orang yang tidak yakin bagaimana atau di mana mereka terinfeksi. Saat ini, perluasan penyebaran virus corona yang tidak berkelanjutan atau cukup luas untuk memenuhi kriteria travel notice,” demikian pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat di situs webnya.

Ada peringatan tingkat 1 untuk Jepang dan Hong Kong karena jumlah kasus virus corona semakin banyak di Jepang dan Hong Kong. Beberapa contoh penyebaran di masyarakat telah dilaporkan di Jepang maupun Hong Kong, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat. 

Jika wisatawan pergi ke sana, mereka harus mengambil langkah-langkah termasuk menghindari kontak dengan orang sakit dan tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka dengan tangan yang tidak dicuci.

Para ahli mengatakan salah satu cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah mencuci tangan dengan sabun atau air setidaknya selama 20 detik atau menggunakan pembersih tangan yang mengandung alkohol.

Sebagian besar kasus di Jepang adalah di antara penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang merapat di Yokohama. Amerika Serikat mengevakuasi lebih dari 300 penumpang Amerika Serikat beberapa hari yang lalu, mengkarantina mereka di pangkalan militer di California dan Texas. Negara lain mengikuti atau membuat berencana untuk mengevakuasi warganegaranya, termasuk Australia dan Kanada.

Dua penumpang kapal pesiar Diamond Princess berwarganegara Jepang yang berusia lanjut meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh jenis virus corona baru. Sebagaimana dikatakan oleh pihak berwenang Jepang pada hari Rabu 19 Februari 2020. 

Pria berusia 87 tahun itu adalah berwarganegara Jepang yang meninggal dunia memang menderita asma sebelumnya, sedangkan wanita berusia 84 tahun berwarganegara Jepang yang meninggal itu tidak memiliki kondisi kesehatan yang buruk sebelumnya, sebagaimana dikatakan oleh para pihak berwenang Jepang.

Ratusan penumpang kapal pesiar Diamond Princess dipulangkan minggu ini setelah hasil uji Coronavirus adalah negatif di Jepang, di mana setidaknya 73 orang yang bukan penumpang kapal pesiar Diamond Princess dinyatakan positif menderita COVID-19.

Tempat-tempat lain yang disoroti Amerika Serikat memiliki penyebaran di masyarakat melaporkan setidaknya 16 kasus di wilayah masing-masing. Singapura memiliki jumlah kasus tertinggi kedua di luar Tiongkok yaitu 81 kasus per 19 Februari, urutan terbanyak pertama adalah Jepang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

Korea Selatan pada hari Kamis melaporkan kasus kematian pertama akibat pneumonia yang disebabkan oleh virus corona. Tiga belas pasien lain dinyatakan positif terinfeksi virus corona di rumah sakit tempat pasien pria yang meninggal tersebut dirawat inap. Korea Selatan juga melaporkan 53 kasus baru yang dipastikan, banyak terdapat di Daegu, sebuah kota sekitar Seoul. Sekitar belasan lebih pasien dikaitkan dengan seorang wanita yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona setelah menghadiri kebaktian di gereja baru-baru ini.

SK Hynix, pembuat chip di Korea Selatan, mengatakan 800 pekerja mengkarantina dirinya sendiri sebagai tindakan pencegahan setelah seorang peserta latihan melakukan kontak dengan seorang pasien yang diketahui menderita virus corona.

Beberapa pembaruan telah muncul dari Vietnam sejak minggu lalu, saat para pejabat mengatakan pihaknya mengkarantina lebih dari 10.000 orang. Vietnam memiliki 16 kasus yang dipastikan. Thailand, yang memiliki 35 kasus yang dipastikan, juga melaporkan tidak ada kasus baru di Thailand dalam beberapa hari.

Taiwan melaporkan kasus kematian pertama akibat virus corona pada hari Minggu dan setidaknya memiliki 20 kasus COVID-19 yang diketahui. Presiden Tsai Ing-wen tersinggung atas klaim Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat bahwa penyebaran virus corona di masyarakat terjadi di Taiwan. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa Taiwan tidak memenuhi standar yang ditetapkan untuk adanya penyebaran virus corona di tengah masyarakat.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou mengatakan, Kementerian Luar Negeri Taiwan telah meminta Amerika Serikat untuk memperbaiki status Taiwan. Seperti yang dilaporkan oleh Taipei Times. Presiden Tsai Ing-wen meminta anggota masyarakat untuk tidak panik dan menekankan pejabat untuk bekerja guna mencegah penyebaran virus corona lebih lanjut. (Vv/asr)

Video Rekomendasi :