Penelitian dari Inggris : Dua-Tiga Pembawa Virus dari Tiongkok Tak Terdeteksi oleh Sejumlah Negara di Dunia

Cathy He – The Epochtimes

Sebuah penelitian terbaru memperkirakan bahwa dua pertiga kasus virus corona COVID-19 yang diekspor dari daratan Tiongkok  tetap tidak terdeteksi di seluruh dunia.

Dalam waktu kurang dari dua bulan, virus corona telah menyebar ke 29 wilayah dan negara di luar Tiongkok Daratan, di mana telah dipastikan total terjadi lebih dari 1.000 kasus.

Namun, sebuah penelitian tanggal 21 Februari 2020 oleh para peneliti di Institute for Disease and Emergency Analytics (J-IDEA) Imperial College London, yang bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia di bidang pemodelan infeksi penyakit, menganalisis data yang mengambang dari kota Wuhan, pusat penyebaran virus corona di Provinsi Hubei. 

Penelitian menemukan bahwa “beberapa negara secara bermakna mendeteksi lebih sedikit kasus virus corona dari yang seharusnya berdasarkan jumah penumpang pesawat yang datang dari Wuhan.”

Para peneliti menemukan bahwa negara-negara seperti Singapura, Finlandia, Nepal, Belgia, Swedia, India, Sri Lanka, dan Kanada, lebih efektif dalam upaya deteksi virus corona. Setelah memperhitungkan lalu lintas udara negara-negara ini dari Tiongkok, tampaknya negara-negara ini mendeteksi relatif lebih banyak kasus virus corona yang dibawa oleh orang-orang dari daratan Tiongkok. 

Menggunakan Singapura sebagai patokan, para peneliti memperkirakan ada kemungkinan 426 kasus virus corona diekspor dari Tiongkok Daratan — yang bertentangan dengan kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia setempat — membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa “dua pertiga kasus COVID-19 di seluruh dunia yang diekspor dari Tiongkok Daratan, luput dari program pengawasan,” kata Christl Donnelly, penulis penelitian bersama dalam siaran persnya.

Secara global, saat ini total kasus virus corona yang diekspor dari Daratan Tiongkok yang dipastikan adalah 156 kasus.

Penelitian menyimpulkan, hal ini berpotensi mengabaikan sumber penularan dari manusia ke manusia di seluruh dunia yang tidak terdeteksi. 

“Kami mulai melihat lebih banyak kasus yang dilaporkan dari negara dan wilayah di luar Tiongkok Daratan tanpa ada riwayat perjalanan ke kota Wuhan. Analisis kami…menunjukkan pentingnya engawasan dan deteksi kasus jika negara-negara ingin berhasil mengendalikan wabah Coronavirus,” kata  Natsuko Imai, penulis penelitian bersama itu.

Pihak berwenang Komunis Tiongkok mengkarantina Wuhan pada tanggal 23 Januari, saat banyak para ahli mengatakan sudah terlambat untuk membendung penyebaran virus corona. Sebelum tanggal 23 Januari, 5 juta penduduk Wuhan meninggalkan Wuhan, berpotensi sebagai pembawa virus corona ke kota-kota lain dan di seluruh dunia.

Sejak itu, puluhan negara memberlakukan pembatasan perjalanan dan langkah-langkah untuk menyaring penyakit tersebut di antara penumpang yang tiba dari daratan Tiongkok.

Amerika Serikat melarang warganegara asing memasuki wilayah Amerika Serikat yang dalam 14 hari terakhir telah mengunjungi Tiongkok. Tindakan penapisan dan karantina berlaku untuk warganegara dan penduduk Amerika Serikat, beserta anggota keluarganya yang berada di Tiongkok dalam 14 hari.

Di luar Tiongkok, Korea Selatan memiliki kasus infeksi virus corona yang dipastikan terbanyak. Baru-baru ini, Korea Selatan melaporkan 161 kasus dari virus corona baru yang menyebar dengan cepat di wilayah sekitar kota Daegu di barat daya, sehingga jumlah total kasusnya menjadi 763 kasus.

Pejabat Korea Selatan pada  Senin 24 Februari 2020 juga mengonfirmasi dua kematian lebih lanjut dari pasien virus, sehingga jumlah kematiannya menjadi tujuh orang.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, mengatakan pada  Minggu 23 Januari, bahwa ia menempatkan negaranya dalam siaga tertinggi untuk penyakit menular. Presiden Korsel juga  memerintahkan para pejabat untuk mengambil langkah “belum pernah terjadi sebelumnya, yang kuat” untuk membendung penyebaran wabah. 

Sedangkan, di Amerika Serikat, 34 pasien diuji positif terinfeksi virus corona COVID-19. (Vivi/asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=CBtoDkjamlU