Virus Corona COVID-19 : Yang Kita Butuhkan Adalah Persiapan yang Rasional, Bukannya Panik yang Membabi Buta

Shawn Whatley 

Saat COVID-19 melanda dunia, banyak dari kita bergulat dengan keraguan apakah kita misalnya akan membatalkan perjalanan ke Florida atau berlayar di Karibia. Masalah dunia pertama sudah pasti. Kita yang memiliki makanan, air, dan sanitasi membuat posisi kita semua adalah lebih baik dalam menangkal pandemi, nyata atau tidak.

Jika kita mengetahui secara pasti bahwa COVID-19 membunuh orang sebanyak MERS atau sekitar 34 persen atau bahkan SARS sekitar 10 persen, kebanyakan dari kita hanya tinggal di rumah. Tetapi jenis Novel Coronavirus  tampaknya hanya membunuh sekitar 1 hingga 2 persen korbannya, seperti influenza musiman. Dan sebagian besar korban adalah berusia lanjut dan sakit. 

Coronavirus masih menyisakan beberapa kekhawatiran, tetapi bagi sebagian besar orang, COVID-19 tampaknya lebih sedikit dikhawatirkan daripada seharusnya.

Tetapi mengingat bahwa kita masih belum tahu pasti apa yang harus kita lakukan secara praktis? Haruskah kita membatalkan rencana untuk berleha-leha di bulan Maret, menimbun bahan makanan yang tidak tahan lama, dan membeli masker  N95 sebanyak yang dapat kita temukan?

Anda dapat memilih untuk membeli respirator yang melindungi seluruh wajah dengan harga mendekati 200 dolar AS.

Pengecer online menawarkan banyak opsi berbeda untuk masker yang lebih murah saat anda membeli dalam jumlah besar.

Masker N95 menyaring 95 persen partikel, dan masker tersebut tidak tahan terhadap minyak. Sebagian besar sumber menyatakan bahwa masker N95 tetap efektif selama penggunaan 8 jam secara terus-menerus.

Tetapi jangan buang-buang uang anda. Masker ini bekerja paling baik bila pas dengan bentuk wajah anda. Dengan hanya membeli sekotak masker dari toko online  tidak menjamin bahwa masker tersebut akan berfungsi untuk bentuk wajah anda, atau wajah orang lain yang tinggal di rumah anda.

Selain itu, masker yang dipasang dengan benar hanya melindungi anda terhadap material yang anda hirup. Anda membutuhkan perlindungan lain untuk mata anda. 

Duduk sembilan jam dalam pesawat menuju Eropa dengan hanya mengenakan masker N95 mungkin lebih banyak menawarkan keamanan rasa palsu. Tentunya hal itu lebih baik daripada anda sama sekali tidak mengenakan masker jika kebetulan dalam pesawat itu ada yang menderita sakit COVID-19.  Namun demikian, tidak masalah bila seseorang tanpa demam duduk bersebelahan dengan orang tanpa demam.

Nah, bagaimana dengan makanan? haruskah kita menimbunnya kalau–kalau supermarket kosong?

Banyak orang Kanada, terutama yang tinggal di pedesaan, hidup saat turun salju selama beberapa hari di musim dingin atau mati listrik selama beberapa hari kapan saja sepanjang tahun. Makanya, mereka selalu menyimpan sedikit pasokan barang-barang yang tidak mudah rusak di lemari. Dan mereka tahu cara menyimpan air dan membuat lemari es tetap dingin selama mungkin jika listrik padam

Ini adalah keterampilan yang baik dan praktis, terlepas dari kepanikan atau pandemi terbaru.

Adalah masuk akal untuk menyediakan  cukup kacang, beras, dan pasta selama seminggu. Anda tidak perlu mulai menimbun karena COVID-19, tetapi anda sedang dipersiapkan harus menjadi fitur normal seperti hidup di sebagian besar wilayah Kanada.

Terlepas dari apa yang anda putuskan, masker dan persediaan makanan tidak harus selalu mahal. 

Tetapi apa yang harus anda lakukan mengenai rencana anda berleha-leha di bulan Maret?  Seseorang mengatakan kepada saya minggu ini bahwa ia batal berlayar dengan kapal pesiar mewah dan rugi lebih dari USD 1.200. 

Setelah bencana Coronavirus menimpa kapal pesiar Diamond Princess — kapal pesiar tersebut dikarantina di Jepang — saya kesulitan memberitahukan kepada orang-orang bahwa tidak ada bukti apa pun yang perlu dikhawatirkan mengenai kapal pesiar. 

Setelah mengatakan itu, apakah masuk akal untuk membatalkan perjalanan anda ke Disneyland seharga 10.000 dolar AS? Mungkin tidak. Kecuali anda merencanakan liburan ke tempat seperti utara Italia, di mana sudah ada wabah COVID-19, anda mungkin dapat membatalkan rencana anda dengan beberapa syarat.

Petugas kesehatan masyarakat suka menutup semuanya, untuk alasan yang baik. Mengkarantina kapal pesiar atau hotel tidaklah terlalu sulit untuk dilakukan dan tidak mengundang terlalu banyak reaksi politik. 

Dalam krisis kebanyakan orang bereaksi dengan, “Jangan hanya berpangku tangan, lakukan sesuatu!” Namun, melakukan sesuatu dapat jauh melindungi petugas kesehatan masyarakat daripada orang-orang di karantina. Terlepas dari apakah keputusan untuk mengkarantina seluruh kapal pesiar adalah tindakan yang tepat, anda ingin melindungi diri dari menjadi salah satu dari orang-orang yang dikarantina.

Jadi hindari kerumunan wisatawan yang terkendali, misalnya, kapal pesiar atau semua resort inklusif di area berisiko tinggi. Sebuah resort di Hawaii atau Cancun mungkin berisiko, tetapi mungkin ditutup oleh petugas kesehatan masyarakat jika memang diperlukan. Berlibur jauh dari keramaian dan luar tempat-tempat yang dapat dengan mudah dikarantina tampaknya menawarkan kesempatan liburan tanpa khawatir.

Dengan asumsi anda menghindari tempat wabah, seperti di Italia dan Iran, orang sehat harusnya baik-baik saja berlibur. Ingatlah untuk mencuci tangan, hindari menyentuh wajah, makan dan tidur nyenyak, dan berolahraga yang giat.

Orang lanjut usia dengan masalah kesehatan kronis mungkin harus menunda liburannya.

Membeli masker mahal yang tidak pas di wajah adalah tidak masuk akal. Menyediakan sedikit persediaan makanan yang tidak mudah busuk adalah selalu masuk akal, terlepas dari adanya COVID-19.

Panik yang membabi buta adalah tidak pernah membantu, tetapi persiapan rasional adalah selalu masuk akal.

Shawn Whatley adalah seorang dokter, mantan presiden Ontario Medical Association, seorang blogger di ShawnWhatley.com, dan seorang Senior Fellow Munk di Macdonald-Laurier Institute. Dia adalah penulis “No More Lethal Waits,” panduan untuk mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan efisiensi di departemen darurat rumah sakit.

Video Rekomendasi :